Satelit MODIS TINJAUAN PUSTAKA

Jawa didapatkan koefisien determinasi R 2 sebesar 0,8977, hal ini menunjukkan bahwa SPL estimasi citra dapat menjadi penduga yang baik dalam menduga SPL insitu. Yusuf 2007 melakukan penelitian untuk membandingkan data estimasi klorofil-a sensor MODIS satelit Aqua MODIS dengan data insitu, didapatkan persamaan regresi y = 0,3118 x + 0,1746 dengan koefisien korelasi 0,72 dan determinasi sebesar 51,71 . Hal ini menunjukkan bahwa estimasi nilai klorofil-a sensor MODIS dapat digunakan sebagai penduga yang baik untuk menduga nilai klorofil-a insitu. Teknik penginderaan jauh memiliki kemampuan yang tinggi dalam menganalisis areal yang luas dan sulit ditempuh dengan cara konvensional dalam waktu yang singkat. Kelebihan teknik penginderaan jauh ini sangat berguna untuk kegiatan pengkajian dan monitoring sumberdaya alam di seluruh dunia baik darat maupun di laut.

2.2. Satelit MODIS

Instrument MODIS telah dikembangkan sejak pertengahan 1995. Sejak saat itu, dua unit penerbangan angkasa Protoflight Model PFM membawa satelit Terra dan flight model 1 FM 1 membawa satelit Aqua telah berhasil diluncurkan. Satelit Aqua MODIS diluncurkan pada tanggal 4 Mei 2002. Instrument MODIS dibuat oleh NASA national aeronautics and space administration . Adapun spesifikasi MODIS dapat dilihat pada Tabel 1, sedangkan kegunaannya tertera pada Tabel 2. Tabel 1. Spesifikasi Satelit MODIS Orbit: 705 km, 10:30 a.m. descending node Terra or 1:30 p.m. ascending node Aqua, sun-synchronous, near-polar, circular Scan Rate: 20.3 rpm, cross track Swath Dimensions: 2330 km cross track by 10 km along track at nadir Telescope: 17.78 cm diam. off-axis, afocal collimated, with intermediate field stop Size: 1.0 x 1.6 x 1.0 m Weight: 228.7 kg Power: 162.5 W single orbit average Data Rate: 10.6 Mbps peak daytime; 6.1 Mbps orbital average Quantization: 12 bits 250 m bands 1-2 500 m bands 3-7 Spatial Resolution: 1000 m bands 8-36 Design Life: 6 years Sumber: Maccherone, 2006 Tabel 2. Kegunaan utama dan panjang gelombang kanal sensor MODIS Kegunaan utama Kanal Panjang gelombang nm 1 620 – 670 DaratAwanAerosols Boundaries 2 841 – 876 3 459 – 479 4 545 – 565 5 1230 – 1250 6 1628 – 1652 DaratAwanAerosols Properties 7 2105 – 2155 8 405 – 420 9 438 – 448 10 483 – 493 11 526 – 536 12 546 – 556 13 662 – 672 14 673 – 683 15 743 – 753 Ocean Color FitoplanktonBiogeokimia 16 862 – 877 17 890 – 920 18 931 – 941 Atmospheric Water Vapor 19 915 – 965 20 3660 – 3840 21 3929 – 3989 22 3929 – 3989 SurfaceCloud Temperature 23 4020 – 4080 24 4433 – 4498 Atmospheric Temperature 25 4482 – 4549 26 1360 – 1390 27 6535 – 6895 Cirrus Clouds Water Vapor 28 7175 – 7475 Cloud Properties 29 8400 – 8700 Ozone 30 9580 – 9880 31 10780 – 11280 SurfaceCloud Temperature 32 11770 – 12270 33 13185 – 13485 34 13485 – 13785 35 13785 – 14085 Cloud Top Altitude 36 14085 – 14385 Sumber: Maccherone, 2006

3. BAHAN DAN METODE

3.1. Lokasi dan waktu penelitian

Lokasi penelitian terletak di perairan selatan Jawa bagian barat yaitu pada koordinat : 104° BT - 107° BT dan 5° LS - 9° LS. Wilayah kajian sebaran konsentrasi klorofil-a dan SPL ini terletak di perairan selatan Jawa Barat yang berbatasan langsung dengan Samudera Hindia. Adapun wilayah kajian terletak pada koordinat 104.4° BT - 106.5° BT dan 6.8° LS - 7.8° LS Gambar 2, wilayah ini merupakan daerah penangkapan ikan para nelayan Pelabuhan Ratu. Gambar 2. Peta Wilayah Penelitian. Pemrosesan citra satelit dilakukan di Laboratorium Komputer Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis, Departemen Ilmu dan