40
mengambil lokasi penelitian di Sunan Kuning Kalibanteng Semarang. Lokasi ini dipilih karena di komplek lokalisasi ini prostitusi sudah berjalan dengan rapi dan
banyak terdapat anak-anak yang bermain di lokalisasi.
3.3 Fokus Penelitian
Fokus penelitian pada dasarnya adalah penentuan masalah, menurut Lincoln dan Guba dalam moleong 2002:78 bergantung pada paradigma yang dianut oleh
seorang peneliti. Rumusan masalah atau fokus dalam penelitian kualitatif bersifat tentatif, artinya penyempurnaan fokus atau masalah tetap dilakukan sewaktu peneliti
sudah berada di latar penelitian. Penelitian ini memfokuskan pada : 1. Pola Interaksi Sosial yang terjadi antara anak-anak mucikari dengan teman-teman
sebaya. 2. Proses Interaksi Sosial yang berlangsung antara anak-anak mucikari dengan teman-
teman sebaya. 3. Karakteristik Sosial Psikologis anak-anak mucikari dengan kelompok teman-teman
sebaya.
3.4 Subjek Penelitian
Dalam penelitian ini penulis mengemukakan subyek penelitian yang diambil terdiri dari 5 subyek dan 1 informan di lokalisasi Sunan Kuning. Subjek penelitian
adalah sebagai berikut: 1. 3 orang tua atau ibu yang sudah mempunyai anak berumur 5-10 tahun dan bekerja
sebagai mucikari.
41
2. 2 orang tua atau ibu dari teman sebaya yang berumur 5-10 tahun dan bermain bersama dengan anak-anak mucikari.
3. 1 orang tokoh masyarakat yang mengetahui tentang interaksi yang terjadi antara anak-anak mucikari dengan teman sebaya.
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu wawancara, Observasi dan dokumentasi.
a. Wawancara Wawancara merupakan adalah metode pengambilan data dengan cara
menanyakan sesuatu kepada seseorang yang menjadi informan atau responden. Caranya adalah dengan bercakap-cakap atau secara tatap muka.
Wawancara dapat dilakukan dengan menggunakan pedoman wawancara atau tanya jawab secara langsung. Menurut Patton 2000:34 dalam proses wawancara
dengan menggunakan pedoman umum wawancara, interview dilengkapi dengan pedoman wawancara yang sangat umum, serta mencantumkan isu-isu yang harus
diliput tanpa menentukan urutan pertanyaan, bahkan mungkin tidak terbentuk pertanyaan yang eksplisit.
Pedoman wawancara digunakan untuk mengingatkan peneliti pewawancara mengenai aspek-aspek yang harus dibahas, juga menjadi daftar pengecek check list
apakah aspek-aspek relevan tersebut telah dibahas atau ditanyakan.Dengan pedoman
42
demikian,peneliti harus memikirkan bagaimana pertanyaan tersebut akan dijabarkan secara konkret dalam kalimat tanya, sekaligus menyesuaikan pertanyaan tentang
konteks aktual saat wawancara berlangsung Patton dalam Poerwandari, 2000:34 . Kerlinger menyebutkan tiga hal yang menjadi kekuatan metode wawancara :
1. Mampu mendeteksi kadar pengertian subjek terhadap pertanyaan yang diajukan. Jika responden tidak mengerti, peneliti dapat melakukan antisipasi dengan
memberikan penjelasan. 2. Fleksibel, pelaksanaanya dapat dengan tiap-tiap individu.
3. Menjadi satu-satunya hal yang dapat dilakukan ketika teknik lain tidak dapat dilakukan.
Teknik wawancara dalam penelitian ini adalah untuk mengungkap data selengkap mungkin dari informan mengenai interaksi sosial anak-anak mucikari
dengan teman sebaya. Data yang diperoleh dari hasil wawancara meliputi 1 pola interaksi sosial anak-anak mucikari dengan teman sebaya 2 proses interaksi anak-
anak mucikari dengan teman sebaya 3 mengidentifikasi dan mendeskripsikan karakteristik sosial psikologis anak-anak mucikari dengan teman sebaya.
a. Observasi Menurut Moleong 2002 : 101 observasi atau pengamatan adalah
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengamati dan mencatat secara
43
sistematis gejala-gejala yang diselidiki. Dalam penelitian ini pengamatan yang dilakukan adalah pengamatan terbuka yaitu pengamatan yang diketahui oleh subyek,
sehingga subyek dengan sukarela memberikan kesempatan kepada pengamat untuk mengamati peristiwa yang terjadi dan mereka menyadari bahwa ada orang lain yang
mengamati mereka. Observasi ini dilakukan untuk mengamati dan membuat catatan deskriptif
terhadap latar belakang dan semua kegiatan yang terkait dengan “interaksi sosial
anak-anak mucikari dengan teman sebaya disekitar lingkungan Lokalisasi Sunan Kuning Kalibanteng S
emarang”, dilakukan pengamatan secara langsung di lapangan, adapun aspek observasi yaitu:
1. lokasi anak-anak mucikari dan teman sebaya bermain atau berinteraksi. 2. proses interaksi sosial yang terjadi antara anak-anak mucikari dengan teman
sebaya. 3. pola atau bentuk-bentuk interaksi yang terjadi antara anak-anak mucikari dengan
teman sebaya. 4. karakteristik sosial psikologis anak-anak mucikari dengan kelompok teman sebaya.
Peneliti menggunakan metode observasi karena dalam penelitian kualitatif ini, peneliti harus mengetahui secara langsung keadaankenyataan lapangan sehingga
dapat diperoleh informasi yang jelas.
44
a. Dokumentasi Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data yang tidak langsung
ditunjukan kepada subjek penelitian. Dokumen yang diteliti dapat berupa berbagai macam, tidak hanya dokumen resmi. Dokumen dapat dibedakan menjadi dokumen
printer. Jika dokumen ini dokumen ini ditulis orang yang langsung mengalami suatu peristiwa dan dokumen sekunder, jika peristiwa dilaporkan kepada orang lain yang
selanjutnya ditulis oleh orang lain. Teknik dokumentasi adalah suatu metode mencari data mengenai hal-hal yang berupa catatan buku, data di lembaga pemerintah yang
berkaitan dengan tema penelitian, dan dokumentasi juga dimasukan sebagai suatu rekaman peristiwa.
Ada beberapa alasan dari penggunaan dokumentasi antara lain: 1. Dokumen dan record digunakan karena merupakan sumber yang stabil.
2. Berguna sebagai bukti untuk suatu pengujian. 3. Sesuai untuk kualitatif.
4. Relatif murah dan mudah diperoleh. Otobiografi adalah contoh dokumen printer dan biografi adalah dokumen
sekunder. Penelitian ini akan menggunakan baik data primer maupun sekunder untuk melengkapi data dari hasil wawancara dan observasi. Alasan peneliti menggunakan
metode dokumentasi yaitu untuk memperkuat data-data yang sudah ada yang didapatkan peneliti dengan menggunakan metode observasi dan wawancara.
45
Dalam penelitian ini data yang diperoleh dari dokumentasi meliputi laporan foto, sejarah lokalisasi sunan kunig.
3.6 Teknik Keabsahan Data