Dasar Interaksi Sosial Interaksi Sosial .1 Pengertian Interaksi Sosial

17

2.1.3 Dasar Interaksi Sosial

Menurut pandangan Dougall Walgito,2003:58 , manusia itu secara instingtif akan berhubungan satu dengan yang lain. Namun perilaku itu di dasari oleh berbagai psikologis lain. Dengan demikian dapat dijelaskan, faktor psikologis yang dapat mendukung terjadinya interaksi sosial sebagai berikut: 2.1.3.1 Faktor Imitasi Imitasi adalah proses belajar dengan cara meniru atau mengikuti perilaku yang dilakukan orang lain. Di dalam interaksi sosial imitasi juga dapat bersifat positif maupun negatif, bersifat positif apabila di dalam proses imitasi tersebut mendorong seseorang untuk mematuhi dan menaati peraturan-peratutran yang berlaku. Sedangkan imitasi yang negatif adalah perilaku-perilaku yang menyimpang. Di dalam imitasi juga dapat mematikan atau menghambat bentuk kreatifitas seseorang karena secara tidak langsung seseorang dari kecil secara terus menerus meniru dan mengikuti perintah orang lain dan pada akhirnya tidak dapat mengembangkan kreatifitas yang dimilikinya. Menurut Tarde Dayaksini dan Hudaniah 2009:120 menyatakan bahwa seluruh kehidupan sosial manusia didasari oleh faktor-faktor imitasi. Imitasi dapat mendorong individu atau kelompok untuk melaksanakan perbuatan-perbuatan yang baik. Dalam lapangan pendidikan dan perkembangan kepribadian individu, imitasi 18 mempunyai peranan yang sangat penting karena dengan mengikuti suatu contoh yang baik akan merangsang seseorang untuk melakukan perilaku yang baik pula. Dengan cara imitasi, pandangan dan tigkah laku seseorang mewujudkan sikap-sikap, ide-ide dan adat istiadat dari suatu keseluruhan masyarakat dan dengan demikian pula seseorang itu dapat lebih melebarkan dan meluaskan hubungannya dengan orang-orang lain. 2.1.3.2 Faktor Sugesti Sugesti adalah cara memberikan suatu pandangan atau pengaruh oleh seseorang kepada orang lain dengan cara tertentu sehingga orang tersebut mengikuti pandangan tersebut tanpa berpikir panjang.sugesti lebih mudah terjadi apabila yang memberikan sugesti memiliki wibawa. Faktor sugesti berlangsung apabila seseorang memberi suatu pandangan atau sikap yang berasal dari dirinya yang kemudian di terima oleh pihak lain. Berlangsungnya sugesti dapat terjadi karena pihak yang menerima terpengaruh oleh emosi, yang menghambat daya berpikir rasional. 2.1.3.3 Faktor Identifikasi Faktor identifikasi merupakan kecenderungan atau keinginan dalam diri seseorang untuk menjadi sama dengan orang lain. Identifikasi sifatnya lebih mendalam daripada imitasi, karena kepribadian seseorang dapat terbentuk atas dasar proses identifikasi. Identifikasi adalah kecenderungan atau keinginan dalam diri sendiri seseorang untuk menjadi sama dengan pihak lain, identifikasi juga lebih mendalam di 19 bandingkan dengan imitasi karena dalam proses identifikasi seseorang akan mencoba menempatkan dirinya dalam keadaan orang lain, “mengidentikan” dirinya dengan orang lain. 2.1.3.4 Faktor Simpati Simpati adalah perasaan tertarik yang timbul dalam diri seseorang dan membuat seseorang tersebut merasakan seoalah-olah berada dalam kaeadaan orang lain. Misalnya dicontohkan seseorang akan merasakan sedih atau iba ketika melihat orang lain mengalami musibah atau masalah. Faktor-faktor yang menjadi dasar berlangsungnya proses interaksi sosial, di dalam kenyataanya proses ini sangat kompleks, sehingga terkadang sulit untuk membedakan antara faktor-faktor tersebut. Faktor-faktor ini dapat berjalan sendiri- sendiri secara terpisah maupun dengan keadaan bergabung.

2.1.4 Pola atau Bentuk-Bentuk Interaksi Sosial