Kerangka Operasional PENGAWASANKONTROL CONTROL

3.2. Kerangka Operasional

Adanya sentralisasi kewenangan di pemerintahan pusat menyebabkan suatu daerah tidak dapat secara leluasa menggali dan mengelola potensi wilayahnya untuk meningkatkan pendapatan daerahnya. Sehingga menuntut adanya suatu otonomi daerah yang dapat mengoptimalkan pengelolaan pendapatan daerahnya. Dengan adanya otonomi daerah ini, maka pelaksanaan pembangunan di setiap daerah dapat dilaksanakan secara optimal oleh pemerintahan lokal sesuai dengan aspirasi dan kebutuhan masyarakat yang menerapkan sistem demokrasi dengan menekankan pada pemerintahan yang sentralisasi. Pemerintah lokal mengatur tataruang daerahnya yang meliputi kegiatan ekonomi wilayah dan mengatur struktur organisasi tataruang Penelitian ini menggunakan dua alat analisis yaitu pendekatan LQ yang digunakan untuk melihat sektor-sektor basis perekonomian dan metode skalogram yang digunakan untuk melihat penyebaran sarana dan prasarana pembangunan wilayah dalam hirarki pusat pertumbuhan dan pelayanan. Hasil dari analisis dari kedua alat ini digunakan untuk mengidentifikasi kondisi lingkungan internal dan lingkungan eksternal dalam bentuk matriks IFE dan matriks EFE. Hasil dari identifikasi matriks ini digunakan untuk menyusun suatu matriks SWOT yanga akan menghasilkan berbagai alternatif strategi. Yang kemudian akan dianalisis dengan menggunakan matriks QSP untuk mendapatkan strategi terbaik dari pembangunan wilayah di masa yang akan datang. Dan tahap terakhir adalah menyusun strategi komprehensif pembangunan yang terdiri dari eleman misi, tujuan, sasaran, strategi, dan program. Selanjutnya adalah tahap analisa kebijakan. OTONOMI DAERAH Kegiatan Ekonomi Wilayah Pendekatan LQ Sektor Basis Perekonomian Penyebaran Sarana dan Prasarana Pembangunan Tahap Masukan Matriks IFE dan EFE Analisa Kebijakan Pembangunan Tahap Perumusan Alternatif Strategi Matriks SWOT Strategi Pembangunan Wilayah Masa datang Tahap Pemilihan Strategi Terbaik Matriks QSPM Analisis lingkunganEksternal Matriks EFE Analisis Lingkungan Internal Matriks EFI SKALOGRAM Struktur Organisasi Tata Ruang Sentralisasi Kewenangan Gambar 3. Kerangka Operasional Strategi Pembangunan Wilayah Kabupaten.

IV. METODE PENELITIAN