Praktik Kerja Lapangan Pelaporan

64 dan perlu meningkatkan keterampilan menyajikan aplikasi interaktif pada web server dan mengolah data pada file ” 9. Pengolahan nilai dianjurkan menggunakan aplikasi Spreadsheet berbasis komputer.

4. Praktik Kerja Lapangan

Penilaian Praktik Kerja Lapangan PKL merupakan kewajiban mitra dunia usaha dan industri. Hasil penilaian PKL yang disampaikan dalam rapor berbentuk deskripsi dengan mencantumkan keterangan industri tentang kinerja siswa secara keseluruhan yang disampaikan melalui jurnal PKL maupun sertifikat atau surat keterangan PKL dari industri.

5. Pelaporan

1. Pelaporan hasil ulangan dilakukan oleh pendidik disampaikan kepada peserta didik dan orang tua dalam bentuk rapor danatau paspor keterampilan yang berisi tentang skor disertai dengan deskripsi capaian kompetensi. 2. Pelaporan hasil penilaian UUK dilakukan oleh satuan pendidikan terakreditasi dalam bentuk paspor keterampilan sesuai dengan unit kompetensi yang telah dicapai. 3. Pelaporan hasil penilaian Skema Sertifikasi Profesi dilakukan oleh satuan pendidikan terakreditasi atau LSP-P1 dalam bentuk paspor keterampilan danatau sertifikat kompetensi sesuai dengan unit kompetensi yang telah dicapai. 4. Pelaporan hasil penilaian UKK dilakukan oleh LSP-P1 atau satuan pendidikan terakreditasi bersama DUDI dalam bentuk sertifikat kompetensi keahlian dengan memperhatikan paspor keterampilan. 5. Pelaporan hasil penilaian RPL dilakukan oleh satuan pendidikan sesuai dengan ketentuan dalam bentuk surat keterangan pengakuan kompetensi yang dimiliki peserta didik. 6. Pelaporan hasil penilaian teaching factory atau technopark dilakukan oleh satuan pendidikan danatau DUDI dalam bentuk paspor keterampilan atau sertifikat kompetensi teaching factory atau technopark. 7. Pelaporan hasil ujian nasional yang dilakukan oleh pemerintah dalam bentuk Sertifikat Hasil Ujian Nasional SHUN. 8. Pelaporan hasil ujian sekolah dilakukan oleh satuan pendidikan dalam bentuk ijazah. 65

BAB V PEMANFAATAN DAN TINDAK LANJUT HASIL PENILAIAN

Penilaian terhadap hasil pembelajaran selain dilakukan untuk mengukur tingkat pencapaian kompetensi peserta didik dan digunakan sebagai bahan penyusunan laporan kemajuan hasil belajar, juga dilakukan untuk memperbaiki proses pembelajaran melalui pembelajaran remedial dan pengayaan.

A. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan

Pembelajaaran remedial dan pengayaan dilakukan sebagai konsekuensi dari pembelajaran tuntas mastery learning untuk setiap individu. Dalam proses pembelajaran berbasis kompetensi setiap siswa harus menguasai secara tuntas seluruh kompetensi dasar pada setiap mata pelajaran. Sehingga pada dasarnya siswa harus mencapai ketuntasan belajar yaitu tingkat minimal pencapaian kompetensi terutama untuk pengetahuan dan keterampilan. Pembelajaran remedial diberikan kepada siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar, sementara pengayaan diberikan kepada siswa yang telah mencapai atau melampaui ketuntasan belajar.

1. Pembelajaran Remedial

Pembelajaran remedial dapat dilakukan dengan cara: a. Pemberian pembelajaran ulang dengan metode dan media yang berbeda, menyesuaikan dengan gaya belajar siswa. b. Pemberian bimbingan secara perorangan. c. Pemberian tugas-tugas atau latihan secara khusus, dimulai dengan tugas-tugas atau latihan sesuai dengan kemampuannya. d. Pemanfaatan tutor sebaya, yaitu siswa dibantu oleh teman sekelas yang telah mencapai ketuntasan belajar. Pembelajaran remedial dapat dilakukan sebelum semester berakhir atau batas akhir pemasukan nilai ke dalam buku rapor.

2. Pembelajaran Pengayaan

Pembelajaran pengayaan dapat dilakukan melalui: a. Belajar kelompok, yaitu sekelompok siswa diberi tugas pengayaan untuk dikerjakan bersama pada danatau di luar jam-jam pelajaran sekolah;