14 Ekspresi agama dalam penelitian ini dideinsikan sebagai semua
bentuk ekspresi gagasan atau opini yang berkaitan dengan agama atau keyakinan.
b. Ekpresi sosial politik
Ekpresi politik dalam penelitian ini dideinisikan sebagai seluruh bentuk ekspresi gagasan atau opini yang terkait dengan
penyelenggaraan negara dan penggunaan kekuasaan negara, termasuk juga di dalamnya pelayanan publik.
c. Ekpresi budaya
Ekspresi budaya dalam penelitian ini dideinisikan sebagai seluruh bentuk ekspresi gagasan atau opini tentang cara hidup masyarakat
yang mencakup antara lain identitas baik diri individu maupun kelompok serta berbagai bentuk ungkapan kreatiitas.
Survey ini hendak memberikan gambaran mengenai situasi kebebasan berekspresi di Indonesia dengan paparan berikut ini: 1 analisis peraturan
perundang-undangan baik di tingkat nasional maupun daerah lokal khususnya wilayah yang menjadi ruang penelitian, baik yang memberikan
jaminan terhadap kebebasan berekspresi, maupun yang dianggap menjadi kendala bagi praktik kebebasan berekspresi; 2 praktik pemenuhan hak
atas kebebasan berekspresi, yang dalam penelitian ini akan dilihat dari sisi pelanggaran terhadap kebebasan berekspresi.
D. Pertanyaan kunci
D.1. Analisis hukum kebebasan berekspresi di Indonesia
Hukum kebebasan berekspresi di sini akan melihat baik jaminan atas kebebasan berekspresi maupun hukum yang menjadi kendalamembatasi
praktik kebebasan berekspresi. Pertanyaan-pertanyaan kunci yang akan digunakan dalam melakukan analisis atas hukum kebebasan berekspresi di
Indonesia adalah sebagai berikut:
15
D.1.1. Pengaturan di dalam konstitusi yang melindungi kebebasan berekspresi
a Apakah Konstitusi memuat ketentuan yang melindungi kebebasan berekspresi?
b Adakah pembatasan yang diberlakukan oleh konstitusi terhadap hak atas kebebasan berekspresi?
c Apakah Mahkamah Agung dan Mahkamah Konstitusi mendukung penegakan hak ini sebagaimana tercermin di dalam
putusan-putusannya?
D.1.2. Peraturan perundang-undangan di bawah konstitusi, yang terkait dengan pemenuhan hak atas kebebasan berekspresi
a. Peraturan perundang-undangan yang melindungi
a Apakah peraturan perundang-undangan melindungi semua bentuk kebebasan berekspresi, baik dalam memproduksi,
mengonsumsi maupun mendistribusikan ekpresi? b Apakah peraturan perundang-undangan melindungi semua
jenis ekspresi ekspresi agama, ekspresi sosial politik maupun ekspresi budaya?
c Apakah peraturan perundang-undangan melindungi semua bentuk komunikasi dengan menggunakan semua media
untuk mengungkapkan ekpresi radio, TV, grais, buku, koran, dan lain sebagainya?
b. Peraturan perundang-undangan yang membatasi
a Adakah peraturan perundang-undangan yang membatasi kebebasan bereksresi?
b Apakah peraturan perundang-undangan membatasi
individukelompok untuk mencarimengonsumsi maupun mendistribusikan informasi yang berkaitan dengan isu
agama, keamanan nasional, atau pun isu sensitif lainnya?
c Apakah pembatasan atas kebebasan berekspresi
dideinisikan secara ketat, dan proporsional untuk tujuan yang legitimate di dalam peraturan perundang-undangan?
d Apakah ada peraturan perundang-undangan yang
16 membatasai atau menghalangi liputan pers atau pun bentuk
ekspresi lain atas nama kepentingan keamanan nasional? e
Apakah ada peraturan perundang-undangan yang memberikan ancaman pidana bagi para penulis, komentator,
blogger, dll karena mengakses atau pun melakukan posting material di internet?
f Adakah peraturan perundang-undangan yang memberikan ancaman pidana karena tuduhan penghinaan termasuk
di dalamnya pencemaran nama baik, penodaan agama, penyebaran kebencian, dll yang diakibatkan dari suatu
penyampaian ekspresi?
D.1.3. Undang-undang kebebasan informasi dan pelaksanaannya
a Adakah hukum yang menjamin akses pada dokumen dan informasi dari penyelenggara negara?
b Apakah pembatasan atas akses pada informasi dideinisikan secara jelas dan ketat?
c Apakah ada prosedur administratif yang jelas yang dapat digunakan oleh para jurnalis atau publik untuk mengungkapkan
dokumen publik dalam waktu singkat dan biaya yang wajar? d Apakah ada ancaman hukum bagi pejabat publik apabila mereka
menolak untuk mengungkapkan dokumen negara tanpa alasan yang sah?
D.1.4. Prosedur pendirian media
a Apakah registrasi dipersyaratkan untuk mempublikasikan koran atau publikasi lainnya?
b Apakah prosedur pemberian lisensi kepada perusahaan swasta yang akan membuka siaran dan mendapatkan frekuensi besifat
terbuka, objektif dan fair? c Apakah ada peraturan perundang-undangan yang memungkinkan
negara memberlakukan kontrol legal yang ekstensif terhadap suatu website dan ISPs?
17 d Apakah terdapat peraturan perundang-undangan yang secara
khusus mengatur media pemerintah dan memungkinkan adanya suatu perlakuan istimewa?
e Apakah ada peraturan perundang-undangan yang khusus mengatur radio komunitas atau pun yang non-proit community
broadcasters dalam mendapatkan satus legal? f Apakah peraturan perundang-undangan menjamin adanya
keberagaman kepemilikan media?
D.1.5. Peranan organ-organ independen seperti Dewan Pers, KPI, dan Komisi Informasi Publik
a Apakah ada jaminan legal yang melindungi kemandirian dan otonomi dari badan pengatur dari intervensi politik mapun
intervensi modal? b Apakah ada prosedur yang menjamin proses penunjukan badan
pengatur berlangsung secara transparan dan mewakili semua kepentingan? Apakah ada jaminan wakil dari media dan pihak
yang berkepentingan lain terwakili secara memadai?
c Apakah peraturan perundang-undangan menjamin rekomendasi badan-badan tersebut memiliki kekuatan yang cukup hingga
dilaksanakan oleh pihak lain? d Apakah peraturan perundang-undangan menjamin upaya
oleh jurnalis atau pun kelompok lain untuk membentuk self- regulatory mechanisms kode etik jurnalistik?
D.1.6. Jaminan kebebasan bagi seseorang untuk menjalankan kegiatan jurnalistik
a Adakan peraturan perundang-undangan mensyaratkan lisensi bagi jurnalis?
b Apakah peraturan perundang-undangan mewajibkan jurnalis untuk masuk dalam serikat atau pun asosiasi profesional tertentu
untuk dapat bekerja secara legal? c Apakah peraturan perundang-undangan mewajibkan jurnalis
untuk mengikuti kursus atau pun kualiikasi tertentu agar dapat
18 melaksanakan kegiatan jurnalismenya?
d Apakah peraturan perundang-undangan menjamin para
jurnalis bebas untuk bergabung dengan asosiasi tertentu guna melindungi kepentingan dan mengekspresikan pandangan
pofesional mereka?
e Apakah peraturan perundang-undangan menjamin organisasi jurnalis independen untuk dapat beroperasi secara bebas dan
memberi komentar secara bebas atas ancaman pelanggaran terhadap kebebasan pers?
D.1.7. Peraturan perundang-undangan yang membatasi ekspresi para pekerja seni dan para pemeluk agama
a Apakah terdapat peraturan perundang-undangan yang
membatasi ekspresi seseorang atas dasar suatu keyakinan agama tertentu?
b Apakah terdapat peraturan perundang-undangan yang
memungkinkan dilakukannya sensor terhadap karya seni? c
Apakah terdapat peraturan perundang-undangan yang mengharuskan adanya perijinan dari otoritas negara untuk
menggelar suatu pertemuan atau pertunjukan?
d Apakah terdapat peraturan perundang-undangan yang
memungkinkan bagi aparat negarapejabat publik untuk melakukan pelaranganpembubaran suatu pertunjukan?
19
D.2. Praktik kebebasan berekspresi
Pelaku Korban
NegaraMasyarakatBisnis
Ekspresi sosial politik
Ekspresi Agama Ekspresi Budaya
1. Regulasi di tingkat lokal
Peraturan di daerah baik yang
melindungi maupun membatasi ekspresi
sosial politik Peraturan di daerah baik
yang melindungi maupun membatasi ekspresi agama
Peraturan di daerah baik yang melindungi
maupun membatasi ekspresi budaya
Pertanyaan Kunci 1. Apakah terdapat
peraturan di tingkat lokal
PerdaPergub PerbupKeputusan
GubBup yang melindungi
ekspresi sosial politik?
1. Apakah terdapat peraturan di tingkat
lokal PerdaPergub PerbupKeputusan Gub
Bup yang melindungi ekspresi agama?
1. Apakah terdapat peraturan di
tingkat lokal PerdaPergub
PerbupKeputusan GubBup yang
melindungi ekspresi budaya?
2. Apakah terdapat peraturan di
tingkat lokal PerdaPergub
PerbupKeputusan GubBup yang
membatasi ekspresi sosial
politik? 2. Apakah terdapat
peraturan di tingkat lokal PerdaPergub
PerbupKeputusan Gub Bup yang membatasi
ekspresi agama? 2. Apakah terdapat
peraturan di tingkat lokal
PerdaPergub PerbupKeputusan
GubBup yang membatasi
ekspresi budaya?
2. Sensor diri
Tingkat sensor yang dilakukan media
organisasiindividu oleh karena takut
untuk mencari mendistribusikan
informasi sosial politik mis. korupsi
atau kegiatan para pejabat senior
Tingkat sensor yang dilakukan media
organisasiindividu oleh karena untuk mencari
mendistribusikan informasi yang terkait agama
keyakinan Tingkat sensor yang
dilakukan media organisasiindividu
oleh karena takut untuk mencari
mendistribusikan informasi yang terkait
budaya
20
Pertanyaan Kunci Apakah sensor diri
merupakan hal yang umum di kalangan
mediaaktivis warga terutama
saat memberikan informasi mengenai
sosial politik, seperti korupsi,
pengemplangan pajak, dll?
Apakah sensor diri merupakan hal yang umum
di kalangan mediaaktivis senimanpenulispenerbit
saat mengekspresikan isu yang terkait dengan
agamakeyakinan? Apakah sensor diri
merupakan hal yang umum di kalangan
mediaaktivis senimanwarga
pekerja ilm saat hendak melaporkan
atau mengekspresikan suatu ekspresi budaya?
3. Tekanan non-isik secara langsung
Tingkat sensor secara langsung
untuk mencari mendistribusikan
informasi sosial politik mis.
Larangan untuk menyiarkan korupsi,
pelayanan publik, penyalahgunaan
wewenang, dll Tingkat sensor secara
langsung untuk mencari mendistribusikan informasi
terkait agamakeyakinan larangan menyiarkan
informasi menyangkut agama tertentu
Tingkat sensor secara langsung
untuk mencari mendistribusikan
informasi terkait kebudayaan mis.
pagelaran seni tidak mendapat ijin,
pemutaran ilm, dll Pertanyaan Kunci
1. Apakah ada penyensoran
baik secara langsung ataupun
tidak langsung, terhadap
percetakan, penyiaran, dan
atau media berbasis internet
untuk konten sosial politik?
1. Apakah ada penyensoran baik secara
langsung ataupun tidak langsung, terhadap
percetakan, penyiaran, danatau media berbasis
internet untuk konten keagamaan?
1. Apakah ada penyensoran baik
secara langsung ataupun tidak
langsung, terhadap percetakan,
penyiaran, dan atau media
berbasis internet untuk konten
kebudayaan?
21
2. Apakah ada upaya untuk
mempengaruhi isi dan akses media
melalui berbagai cara, termasuk
distribusi jaringan?
2. Apakah ada upaya untuk mengawasi produksi dan
distribusi buku-buku agama dan berbagai
materi keagamaan serta isi dari ibadah?
2. Apakah karya sastra, seni, musik,
ilm atau berbagai bentuk ekspresi
budaya disensor atau dilarang untuk
tujuan tertentu?
4. Tekanan [kekerasan] isik
Tingkat penangkapan dan
ancaman kepada wartawanaktivis
individu karena informasi yang
terkait sosial politik korupsi,
penyalahgunaan wewenang, skandal
publik Tingkat penangkapan dan
kepada wartawanaktivis organisasiindividu karena
mendistribusikanmencari informasi terkait dengan
agamakeyakinan Tingkat penangkapan
dan ancaman kepada wartawanaktivis
senimanpekerja ilmindividu karena
mendistribusikan mencari informasi
yang terkait dengan budaya
Pertanyaan Kunci 1. Apakah terdapat
ancaman, penangkapan,
pemenjaraan, pemukulan, atau
pembunuhan terhadap
wartawanaktivis individu?
1. Apakah terdapat ancaman, penangkapan,
pemenjaraan, pemukulan, atau
pembunuhan terhadap wartawanaktivis
individu? 1. Apakah terdapat
ancaman, penangkapan,
pemenjaraan, pemukulan, atau
pembunuhan terhadap
wartawanaktivis individu?
2. Apakah terdapat proses hukum
terhadap para pelaku kekerasan?
2. Apakah terdapat proses hukum terhadap para
pelaku kekerasan? 2. Apakah terdapat
proses hukum terhadap para
pelaku kekerasan? 3. Apakah ada upaya
menghalang- halangi terhadap
upaya proses hukum tersebut?
3. Apakah ada upaya menghalang-halangi
terhadap upaya proses hukum tersebut?
3. Apakah ada upaya menghalang-
halangi terhadap upaya proses
hukum tersebut?
22
4. Apakah ada kekebalan
[impunitas] bagi individu
kelompok tertentu sehingga tidak
dapat diproses hukum?
4. Apakah ada kekebalan [impunitas] bagi
individukelompok tertentu sehingga tidak
dapat diproses hukum? 4. Apakah ada
kekebalan [impunitas] bagi
individukelompok tertentu sehingga
tidak dapat diproses hukum?
5. Pelarangan [pembubaran secara paksa, pembredelan, dll]
Tingkat pelarangan mis. buku,
pembredelen, pembubaran karena
mendistribuskan informasi yang
terkait sosial politik ideologi, korupsi,
skandal publik, pelayanan publik
Tingkat pelarangan mis. buku, pembredelen,
pembubaran karena mendistribuskan informasi
yang terkait agama keyakinan
Tingkat pelarangan mis. buku,
pembubaran, pembredelan karena
mendistribusikan informasi yang terkait
ekspresi kebudayaan budaya lokal, karya
seni, ilm, dll Pertanyaan Kunci
1. Apakah terdapat pelarangan dan
pembredelan pembubaran
terhadap cetakan, siaran, diskusi,
maupun internet, untuk informasi
terkait sosial politik?
1. Apakah terdapat pelarangan dan
pembredelan pembubaran terhadap
cetakan, siaran, diskusi, maupun internet, untuk
informasi terkait agama keyakinan?
1. Apakah terdapat pelarangan dan
pembredelan pembubaran
terhadap cetakan, siaran, diskusi,
maupun internet, untuk informasi
yang terkait kebudayaan?
2. Apakah terdapat tindakan hukum
terhadap pelaku pelarangan dan
pembubaran? 2. Apakah terdapat
tindakan hukum terhadap pelaku
pelarangan dan pembubaran?
2. Apakah terdapat tindakan hukum
terhadap pelaku pelarangan dan
pembubaran?
3. Apakah ada upaya menghalang-
halangi terhadap upaya proses
hukum tersebut? 3. Apakah ada upaya
menghalang-halangi terhadap upaya proses
hukum tersebut? 3. Apakah ada upaya
menghalang- halangi terhadap
upaya proses hukum tersebut?
23
4. Apakah ada kekebalan
[impunitas] bagi individu
kelompok tertentu sehingga tidak
dapat diproses hukum?
4. Apakah ada kekebalan [impunitas] bagi
individukelompok tertentu sehingga tidak
dapat diproses hukum? 4. Apakah ada
kekebalan [impunitas] bagi
individukelompok tertentu sehingga
tidak dapat diproses hukum?
6. Penggunaaan instrumen pidana
Kasus-kasus karena mencari,
mendistribusikan dan menggunakan
informasi terkait sosial politik
korupsi, skandal publik, pelayanan
publik, perilaku pejabatentitas
bisnis? Kasus-kasus karena
mencari, mendistribusikan dan menggunakan
informasi terkait keagamaankeyakinan
penodaan agama, ekspresi keagamaan
Kasus-kasus karena mencari,
mendistribusikan dan menggunakan
informasi yang terkait dengan kebudayaan
pertunjukan, ilm, karya seni, festival
Pertanyaan Kunci 1. Bagaimana
penggunaan ancaman pidana
pencemaran nama baik KUHP,
UU ITE untuk konten informasi
tersebut? 1. Bagaimana penggunaan
instrumen pidana penodaan agama
maupun lainnya, untuk konten informasi yang
dianggap berkaitan dengan agama
keyakinan? 1. Bagaimana
penggunaan instrumen pidana
terhadap konten kebudayaan,
seperti penggunaan instrumen
KUHP atau UU
Pornograi terhdap suatu karya seni
tertentu? 2. Apakah
penegak hukum memprosesnya?
2. Apakah penegak hukum memprosesnya?
2. Apakah penegak hukum
memprosesnya? 3. Apakah penegak
hukum bertindak secara independen
dan imparsial ketika menangani
kasus ini? 3. Apakah penegak
hukum bertindak secara independen
dan imparsial ketika menangani kasus ini?
3. Apakah penegak hukum bertindak
secara independen dan imparsial
ketika menangani kasus ini?
24
E. Batasan-batasan kunci