Dalam hal ini ada banyak kesulitan orang untuk memahami musik dan menentukan nada yg akan dimainkan Dengan adanya alasan tersebut diatas,
penulis ingin mengadakan penelitian skripsi dengan judul APLIKASI TEORI HIMPUNAN DAN GROUP UNTUK MENGANALISIS AKORD DALAM
MUSIK.
1.2 Rumusan masalah
Permasalahan yang diangkat dalam masalah ini adalah bagaimana peran Teori himpunandan teori group dalam menganalisis kord dalam musik
berdasarkan struktur dalam nada tersebut.
1.3 Batasan Masalah
Adapun yang menjadi batasan masalah ialah: 1.
aspek yang diteliti ialah gitar dan piano 2.
metode yang digunakan ialah teori himpunan dan teori group.
1.4 Tinjauan Pustaka
Sebagai pendukung teori dalam penulisan tugas akhir ini, penulis meggunakan buku antara lain
AdiSetiawan2011 Himpunan adalah suatu kumpulan obyek kongkrit maupun abstrak yang
didefinisikan dengan jelas. Suatu grup group G , terdiri dari himpunan anggota G bersama dengan
operasi biner , yang didefinisikan pada G dan memenuhi hukum berikut :
1. Hukum tertutup : a b ∈ G untuk semua a, b ∈ G,
2. Hukum assosiatif : a b c = a b c untuk semua a, b, c ∈ G,
Universitas Sumatera Utara
3. Hukum identitas : terdapatlah suatu anggota e ∈ G sehingga e x = x e = x
untuk semua x ∈ G
4. Hukum invers : untuk setiap a ∈ G, terdapatlah a′ ∈ G sehingga a a′ = a′ a =
e.Biasanya lambang G , hanya dituliskan G, demikian juga ab artinya a b dan a
-1
adalah lambang untuk invers a.
Wikipedia2013 menjelaskan akord mempunyai arti yaitu kumpulan tiga nada atau lebih yang bila dimainkan secara bersamaan terdengar harmonis. Akord bisa
dimainkan secara terputus-putus ataupun secara bersamaan. Contoh alat musik lainnya yang bisa memainkan akord adalah gitar akustik dan listrik, organ,
electone. akord terdiri atas berbagai macam. Antara lain akord mayor, akord minor, akord dominan septim, akord diminished, akord augmented, akord minor
6, akord mayor 7, akord suspended dan masih banyak yang lainnya. Akord yang paling sering dipakai dalam suatu lagu yang sederhana adalah akord mayor, akord
minor dan akord dominan septim. Akord lainnya digunakan untuk memperindah atau mengubah kualitas suatu lagu. Penyisipan akord yang berbeda akan
memberikan efek rasa yang berbeda dalam iringan suatu lagu. Tingkatan akord berjumlah 7 antara lain:
Akor tingkat I : c - e - g C tonika Akor tingkat II : d - f - a Dm supertonika
Akor tingkat III : e - g - b Em median Akor tingkat IV : f - a - c F sub dominan
Akor tingkat V : g - b - d G dominan Akor tingkat VI : a - c - e Am sub median
Akor tingkat VII : b - d - f Bdim Introduktorleading not
Universitas Sumatera Utara
Benny2009 menjelaskan banyak nada dari C sampai B ada 12 nada. Nada-nada selanjutnya berulang dengan pola yang sama. Sifat semacam ini juga
dimiliki oleh grup jumlahan modulo 12, karena grup tersebut merupakan grup siklik Hal ini menjadi dasar pertimbangan untuk menerapkan sifat-sifat grup
jumlahan modulo 12 pada musik. Penggunaan sifat-sifat grup jumlahan modulo 12 akan diarahkan untuk mengkonstruksi akord pada gitar. Untuk hal tersebut,
misalkan 0 mewakili nada C, 1 mewakili nada C , 2 mewakili nada D, …, dan 11
mewakili nada B lihat diagram pada Gambar 1.
Gambar 1. Diagram kesesuaian nada-nada dengan grup jumlahan modulo 12
1.5 Tujuan dan Manfaat