Pelatihan Sterility Control Meningkatkan Sumber Daya Manusia

III. Memantau kejadian wabah penyakit menular

Penyakit Rabies terjadi disetiap Kabupaten dan Kota di Propinsi Sumatera Barat, dibandingkan pada tahun 2002 positif 195 kasus dan 2003 positif 179 kasus terjadi penurunan kasus 8 . Pada tahun 2003 terjadi kasus Penyakit SE di Kabupaten Solok Kecamatan Sangir, 14 ekor kerbau dipotong paksa dan 30 ekor kematian. Petugas Dinas Peternakan Propinsi, Dinas Pertanian Kabupaten Solok dan BPPV Regional II Bukittinggi telah memantau kejadian wabah tersebut dengan melaksanakan vaksinasi dan pengobatan.

IV. Meningkatkan Sumber Daya Manusia

Untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia di bidang peternakan dalam rangka pencegahan dan pemberantasan penyakit hewan Dinas Peternakan Propinsi Sumatera Barat, Sub Dinas Bina Kesehatan Hewan, Seksi Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Hewan telah melaksanakan:

a. Pelatihan Sterility Control

Metoda Pelatihan 1. Teori dan Diskusi Instrukstur memberikan teori sesuai dengan silabus, kemudian dilanjutkan dengan diskusi. Untuk memudahkan peserta menerima materi instrukturpelatih, diperkenankan menggunakan alat peraga dan sebagainya. 2. Praktek  Praktek meja, dengan mempergunakan sampel organ kelamin lengkap sapi betina yang masih segar, yang dibeli dari RPH untuk diamati dan dipalpasi oleh peserta. 39  Praktek RPH Dilakukan eksplorasi rektal untuk memeriksa kebuntingan dan diagnosa kemajiran keadaan ovarium pada sapi betina yang akan dipotong.  Praktek Lapangan Praktek lapangan dilakukan pada peternak rakyat satu ekor betina diperiksa oleh satu orang peserta. Satu orang peserta harus dapat memeriksa 20 dua puluh ekor sapi betina yaitu 10 ekor yang normal bunting, tidak bunting dan minimal 10 ekor yang majir. 3. Ujian Ujian dilaksanakan satu kali ujian teori dan dua kali ujian praktek lapangan satu kali di RPH dan satu kali dilapangan. Semua nilai akan dikumpulkan dan dirata-ratakan untuk menetapkan rangking peserta. Materi Pelatihan Kelompok Dasar  Kebijaksanaan Pengembangan Peternakan dan Perbibitan Ternak Sumatera Barat.  Pengorganisasian dan Pelaksanaan IB pada ternak sapi didaerah Sumatera Barat.  Manajemen Reproduksi Ternak Sapi. Kelompok Inti  Anatomi dan Fisiologi Reproduksi pada Sapi Betina  Pencatatan Recording dan Evaluasi hasil IB  Manajemen Kesehatan Reproduksi Ternak, Kegagalan Reproduksi gangguan fungsional dan hormonal dan Diagnosa serta Penanggulangan gangguan Reproduksi. 40  Praktek Meja  Praktek RPH.  Praktek Lapangan. Kelompok Penunjang  Penyakit Reproduksi  Terapi Hormonal dan Anti Mikroba  Dampak Sosial dan Ekonomi Program IB dan Penanggulangan Kemajiran  Penyuluhan  Diskusi tentang teori dan praktek. Instruktur Pelatih Instrukturpelatih dalam pelaksanaan kegiatan antara lain: 1. Prof. Dr. Mozes R. Toelihere, MSc. Dari FKH Institut Pertanian Bogor. 2. Ir. Surya Dharma Sabirin Kepala Dinas Peternakan Propinsi Sumatera Barat. 3. Drh. Erinaldi Plt. Kasubdin Kesehatan Hewan. 4. Drh. Zed Abbas BIB Limbukan 5. Drh. Zainal Abidin Malik Kepala Dinas Peternakan Perikanan Kab. 50 Kota. 6. Drh. Sudarjito MSc. SPP-SNAKMA. 7. Ir. Faizir Johan Kasubdin Budidaya 8. Ir. Suchyar Abidin Kasubdin Pengembangan. 9. Instruktur Lapanagan. Tujuan Pelatihan 41 1. Meningkatkan potensi Sumber Daya Manusia, dalam mendiagnosa penyebab dari gangguan reproduksi. 2. Meningkatkan pelayanan reproduksi ternak kepada masyarakat sehingga produksi ternak menjadi lebih optimal. 3. Penyegaran kembali bagi tenaga Dokter Hewan dalam penanggulangan masalah-masalah gangguan Reproduksi. Sasaran Pelatihan Sasaran yang ingin dicapai dalam pelatihan Sterility Control ini adalah: 1. Mempersiapkan tenaga Dokter Hewan dalam mendukung rencana dari pemerintah Sumatera Barat sebagai daerah Lumbung Ternak. 2. Teratasinya kasus gangguan reproduksi pada ternak sehingga angka kelahiran meningkat. 3. Penyakit gangguan Reproduksi dapat segera ditanggulangi. Hasil Yang Dicapai Pelatihan Sterility Control yang pesertanya terdiri dari Dokter Hewan yang bertugas di KabupatenKota se Sumatera Barat, satu orang peserta yang berasal dari balai Penyidikan dan Pengujian Veteriner Regional II Bukittinggi dan satu oarang dari BPTU Sapi Potong Padang Mengatas serta satu orang dari Dinas Peternakan Propinsi Sumatera Barat. Para peserta telah menerima materi pelajaran dengan sebaik-baiknya dan antusias, dimana dari jumlah peserta sebanyak 16 orang dapat mengikuti sampai selesai. Sesuai dengan materi pelajaran yang direncanakan kelompok dasar 3 materi, kelompok inti 8 meteri dan kelompok penunjang 5 materi, baik teori maupun praktek dengan jumlah jam pelajaran sebanyak 123 jam pelajaran. Peserta telah dapat menentukan tingkat keberhasilan kebuntingan pada ternak sapi betina, mendiagnosa dan 42 menanggulangi gangguan reproduksi dan terapi hormonal serta anti mikroba.

b. Pelatihan IB