Laba Per Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting Lanjutan u. Pajak

PT TIFA FINANCE Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 - 28 -

5. Surat-surat Berharga

Surat-surat berharga Perusahaan terdiri atas investasi dalam Rupiah, dengan perincian sebagai berikut: 2010 2009 2008 Rp 000 Rp 000 Rp 000 Pihak ketiga Diperdagangkan PT Aneka Tambang Tbk 315.000 saham tahun 2010, 200.000 saham tahun 2009 dan 2008 771.750 440.000 218.000 PT Telekomunikasi Indonesia Tbk 95.000 saham tahun 2010, nihil tahun 2009 dan 37.500 saham tahun 2008 755.250 - 258.750 PT Medco Energi Tbk 165.000 saham tahun 2010, nihil tahun 2009 dan 2008 556.875 - - PT Indofood Sukses Makmur Tbk 60.000 saham tahun 2010, nihil tahun 2009 dan 2008 292.500 - - PT Krakatau Steel Tbk 225.500 saham tahun 2010, nihil tahun 2009 dan 2008 270.600 - - PT Perusahaan Gas Negara Tbk Nihil tahun 2010, 375.000 saham tahun 2009, dan nihil tahun 2008 - 1.462.500 - PT Astra Agro Lestari Tbk Nihil tahun 2010 dan 2009, dan 20.000 saham tahun 2008 - - 196.000 PT Bank Rakyat Indonesia Tbk Nihil tahun 2010, 40.000 saham tahun 2009 dan nihil tahun 2008 - 306.000 - PT Bank Mandiri Persero Tbk Nihil tahun 2010, 65.000 saham tahun 2009 dan 75.000 saham tahun 2008 - 305.500 151.875 PT Adaro Energy Tbk Nihil tahun 2010, 170.000 saham tahun 2009 dan nihil tahun 2008 - 294.100 - PT Indosat Tbk Nihil tahun 2010 dan tahun 2009 dan 45.000 saham tahun 2008 - - 258.750 PT United Tractors Tbk Nihil tahun 2010 dan tahun 2009 dan 29.000 saham tahun 2008 - - 127.600 Lain - lain masing-masing kurang dari Rp 100 ribu 377 183 124 Jumlah 2.647.352 2.808.283 1.211.099 Tersedia untuk dijual Dana kelolaan - 4.975.000 - Jumlah 2.647.352 7.783.283 1.211.099 PT TIFA FINANCE Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 - 29 -

5. Surat-surat Berharga Lanjutan

Nilai wajar surat berharga yang diperdagangkan didasarkan pada harga pasar surat berharga yang dipublikasikan pada tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008. Keuntungan kerugian belum direalisasi akibat kenaikan penurunan harga surat berharga masing-masing sebesar Rp 273.371 ribu tahun 2010, Rp 284.959 ribu tahun 2009 dan Rp 1.671.802 ribu tahun 2008 Catatan 22. Berdasarkan Perjanjian Pengelolaan Investasi No. 004AAASFM.PK VI09 tanggal 17 Juni 2009 antara Perusahaan dengan PT Andalan Artha Advisindo Sekuritas, Perusahaan menempatkan investasi berupa dana kelolaan sebesar Rp 5.000.000 ribu. Perjanjian ini berlaku sampai dengan tanggal 22 Juni 2010. Pada bulan Juni 2010, Perusahaan telah mencairkan investasi tersebut. Nilai wajar investasi dana kelolaan pada tanggal 31 Desember 2009 adalah sebesar Rp 4.975.000 ribu, yang ditentukan berdasarkan laporan bulanan dari PT Andalan Artha Advisindo Sekuritas. Kerugian yang belum direalisasi atas penurunan nilai sebesar Rp 25.000 ribu disajikan sebagai “Rugi yang belum direalisasi atas penurunan nilai wajar surat berharga” pada akun ekuitas tanggal 31 Desember 2009. Sehubungan dengan pencairan investasi tersebut sebesar Rp 5.184.400 ribu pada bulan Juni 2010, saldo rugi yang belum direalisasi yang tercatat di ekuitas telah diakui sebagai laba yang direalisasi pada laporan laba rugi. Pada tanggal 31 Desember 2010, tidak terdapat surat-surat berharga yang mengalami penurunan nilai, sehingga tidak dibentuk penyisihan kerugian penurunan nilai atas surat-surat berharga tersebut.

6. Efek yang Dibeli dengan Janji Jual Kembali

Pada tanggal 31 Desember 2008, investasi pada efek yang dibeli dengan janji jual kembali yang diperoleh melalui oleh PT Andalan Artha Advisindo Sekuritas, terdiri dari: Pendapatan bunga Jangka Tanggal Nilai yang belum Nilai waktu jatuh tempo nominal direalisasi bersih Rp000 Rp000 Rp000 Rupiah - Pihak ketiga Tunas Financindo Seri A Tahun 2008 dan Bank BTN X Tahun2004 90 hari 2-Mar-09 2.069.889 57.611 2.012.278 31 Desember 2008 Jenis Manajemen berpendapat bahwa efek yang dibeli dengan janji jual kembali dapat tertagih, sehingga tidak dibentuk penyisihan kerugian penurunan nilai atas efek yang dibeli dengan janji jual kembali tersebut. Pada tanggal 12 Januari 2009, Perusahaan telah menjual kembali seluruh investasi tersebut. Perusahaan tidak memiliki efek yang dibeli dengan janji jual kembali pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009.