Nitrat NO Phosphat PO

2.9.6. Kandungan Oksigen Terlarut atau Disolved Oxygen DO

Disolved Oxygen DO merupakan banyaknya oksigen terlarut dalam suatu perairan. Oksigen terlarut ini merupakan suatu faktor yang sangat penting di dalam ekosistem perairan, terutama dibutuhkan untuk respirasi bagi sebagian besar organisme air. Oleh sebab itu kelarutan oksigen dalam air sangat dipengaruhi suhu. Kepiting dapat hidup pada perairan yang memiliki kandungan oksigen terlarut lebih dari 4 mgliter Kordi, 1997.

2.9.7. Biochemichal Oxygen Demand BOD

Nilai BOD menyatakan jumlah oksigen yang dibutuhkan oleh mikroorganisme aerob dalam proses penguraian senyawa organik, yang diukur pada temperatur 20 o C Forstner, 1990 dalam Barus, 2004. Faktor – faktor yang dapat mempengaruhi pengukuran BOD adalah jumlah senyawa organik yang akan diuraikan, tersedianya mikroorganisme aerob yang mampu menguraikan senyawa organik tersebut dan tersedianya sejumlah oksigen yang dibutuhkan dalam proses penguraian itu.

2.9.8. Nitrat NO

3 Nitrat adalah zat nutrisi yang merupakan produk akhir dari penguraian mikroorganisme. Mikroorganisme mengoksidasi amonium menjadi nitrit dan akhirnya menjadi nitrat, penguraian ini dikenal sebagai nitrifikasi Borneff, 1982 dalam Barus, 2004.

2.9.9. Phosphat PO

4 Phosphat merupakan nutrient yang paling penting dalam menentukan produktivitas perairan. Fitoplankton dan tumbuhan air lainnya membutuhkan nitrogen dan fosfor sebagai sumber nutrisi utama bagi pertumbuhannya. Peningkatan unsur fosfor dalam air akan dapat meningkatkan populasi algae secara massal yang dapat menimbulkan eutrofikasi dalam ekosistem air Barus, 2004. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1.Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei – Juli 2013 di ekosistem mangrove Belawan Kota Medan Sumatera Utara. Secara geografis lokasi penelitian terletak pada posisi 03 47 ’ LU dengan 98 42 ’ Penentuan stasiun penelitian ditentukan berdasarkan kawasan pemanfaatan dan karakteristik khusus yang terdapat pada tiap stasiun Gambar 3. Ditentukan 4 stasiun dengan kriteria sebagai berikut : BT. Sebelah Utara berbatasan dengan Selat Malaka, sebelah Timur berbatasan dengan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang, sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Hamparan Perak, sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Medan Labuhan Anonimus, 2011. 1. Stasiun 1 berada di lingkungan XX Kecamatan Belawan Sicanang yang berdekatan dengan pemukiman penduduk, pada koordinat N 03 ° 44’57,7” dan E 098 ° 2. Stasiun 2 berada di Kecamatan Medan Marelan yang merupakan kawasan alami, pada koordinat N 03 38’50,1” umumnya ditumbuhi oleh asosiasi mangrove Rhizophora spp., Sonneratia spp., Hisbiscus tiliaceus, Xylocarpus granatus. Tipe substrat dasarnya berpasir. ° 44’16,5” dan E 098 ° 3. Stasiun 3 berada di desa Paluh Sembilan yang merupakan daerah Demonstrasi Provinsi Dinas Perikanan dekat dengan pertambakan , pada koordinat N 03 38’44,3” umumnya ditumbuhi oleh mangrove jenis Nypa frugticans. Tipe subsrat dasarnya berpasir. ° 45’22,9” dan E 098 ° 38’29,8” umumnya ditumbuhi oleh mangrove jenis Rhizophora spp. Tipe substrat dasarnya berpasir. 4. Stasiun 4 berada di desa Paluh Harimau, pada koordinat N 03 ° 45’03,4” dan E 098 ° 38’22,0” umumnya ditumbuhi oleh mangrove jenis Sonneratia spp. Tipe substrat dasarnya berpasir. Gambar 3. Peta Lokasi Penetitian Keterangan : Stasiun 1 : Lingkungan XX Kecamatan SicanangPemukiman Penduduk Asosiasi Mangrove : Rhizophora spp., Sonneratia spp., Hisbiscus tiliaceus, Xylocarpus granatus Stasiun 2 : Kecamatan Medan MarelanKawasan alami Nypa frugticans Stasiun 3 : Desa Paluh SembilanPertambakan Rhizophora spp. Stasiun 4 : Desa Paluh Harimau Sonneratia spp.

3.2. Metode Penelitian