Konjungtivitis  alergik  dapat  diobati  dengan  mengatasi  penyebab  alergi kemudian  dapat  diberikan  kompres  dingin  untuk  mengurangi
pembengkakan Azari  Barney, 2014. Pencegahan dapat dilakukan sesuai dengan penyebab yang sudah
diketahui  ketika  memeriksakan  ke  layanan  kesehatan.  Pencegahan  yang dapat  dilakukan  orangtua  di  rumah  agar  anak  tidak  terkena  Viral
Conjunctivitis  dengan  mengajarkan  mencuci  tangan,  membersihkan dengan  disinfektan,  dan  memisahkan  tempat  tidur  anak  mereka  dengan
orang  lain  yang  belum  terkena  konjungtivitis  Azari    Barney,  2014. Pencegahan akibat bakteri hampir sama dengan pencegahan akibat virus
tetapi  penularan  konjungtivitis  akibat  bakteri  tidak  setinggi  penularan akibat  virus.  Pencegahan  akibat  alergi  dapat  dilakukan  dengan
menghindari alergen Azari  Barney, 2014. Secara umum beberapa hal yang harus diperhatikan keluarga atau
orang  sekitar  yang  membantu  dalam  merawat  konjungtivitis  pada  anak menurut Ilyas dkk 2008 yaitu mengawasi penderita konjungtivitis untuk
tidak sering memegang  mata, mencuci  tangan dengan baik  sebelum dan setelah memakai  obat,  membersihkan muka dari  bahan kosmetik seperti
bedak  atau  semacamnya  secara  baik,  mencegah  pemakaian  bersama saputangan,  memakai  lensa  kontak  dengan  bersih  agar  tidak  menjadi
media  kuman  untuk  masuk  ke  dalam  mata,  mata  tidak  boleh  diperban atau  dibebat,  mata  dengan  konjungtivitis  bakteri  dapat  dibersihkan
menggunakan  kasa  dengan  air  hangat  dan  bersih,  kompres  dingin  untuk
inflamasi  dan  pembengkakan  akibat  konjungtivitis,  dan  melepas  lensa kontak yang dipakai jika sudah mengalami konjungtivitis.
E. Peran Perawat
Perawat  kontemporer  menuntut  perawat  yang  memiliki  pengetahuan dan  keterampilan  dalam  berbagai  bidang.  Peran  perawat  menjadi  lebih  luas
dengan  penekanan  pada  peningkatan  kesehatan  dan  pencegahan  penyakit. Selain  itu,  perawat  juga  memandang  klien  secara  komprehensif  Potter
Perry, 2005. Beberapa peran perawat menurut Hidayat 2009, yaitu : 1.
Perawat Sebagai Pemberi Pendidikan Kesehatan Peran perawat  sebagai  penyuluh,  perawat  menjelaskan kepada klien
konsep  dan  informasi  tentang    kesehatan,  mendemonstrasikan  prosedur seperti aktivitas perawatan diri, menilai pemahaman klien tentang hal  yang
dijelaskan, dan mengevaluasi kemajuan pembelajaran klien Potter  Perry, 2005.
Spesifik  pada  kejadian  konjungtivitis,  perawat  dapat  menjelaskan kepada  orangtua  atau  masyarakat  tentang  penyebab  konjungtivitis,  tanda
dan  gejala  konjungtivitis,  cara  pengobatan  dan  layanan  kesehatan  yang harus  dicari,  cara  penularan,  dan  cara  pencegahan  agar  tidak  terkena
konjungtivitis.  Hal  tersebut  akan  meningkatkan  pengetahuan  tentang konjungtivitis Notoatmodjo, 2007.
2. Perawat Sebagai Pemberi Perawatan
Perawat  sebagai  pemberi  perawatan  dilakukan  dengan  asuhan keperawatan  sesuai  wewenang.  Perawat  membantu  klien  mendapatkan
kesehatannya  melalui  proses  penyembuhan  lebih  dari  sekedar  sembuh  dari penyakit  tertentu  Potter    Perry,  2005.  Memberikan  pelayanan  dalam
keperawatan anak merupakan tugas utama perawat anak dengan memenuhi kebutuhan dasar anak sepersi asah, asih, dan asuh Hidayat, 2009.
Pada  kasus  konjungtivitis  ini  perawatan  yang  dapat  dilakukan  oleh perawat  secara  mandiri  yaitu  pada  kasus  konjungtivitis  virus  dapat
memberikan  kompres  dingin  dan  pemberian  artificial  tears  Azari Barney, 2014.
3. Perawat Melakukan Kolaborasi
Kolaborasi  merupakan  tindakan  kerja  sama  dalam  menentukan tindakan  yang  akan  dilaksanakan  oleh  perawat  dengan  tim  kesehatan  lain.
Pelayanan  keperawatan  anak  tidak  dapat  dilaksanakan  secara  mandiri  oleh tim  perawat  tetapi  harus  melibatkan  tim  kesehatan  lain  seperti  dokter,  ahli
gizi,  psikolog,  dan  lain-lain,  mengingat  anak  merupakan  individu  yang kompleks  yang  membutuhkan  perhatian  dalam  perkembangan  Hidayat,
2009. Tindakan  kolaborasi  yang  dapat  dilakukan  oleh  perawat  dalam
kasus  konjungtivitis  yaitu  bekerja  sama  dengan  dokter  untuk  pengobatan dan keluarga untuk menjaga anak agar tidak terjadi komplikasi. Kolaborasi
yang bisa dilakukan dengan dokter untuk pemeberian obat topikal dengan tetes mata atau salep mata dan secara oral untuk menangani gejala sistemik
jika diperlukan Azari  Barney, 2014.
4. Perawat sebagai Advokat Keluarga
Selain  merawat  anak,  perawat  juga  mampu  sebagai  advokat  keluarga untuk  membela  keluarga  dalam  beberapa  hal  seperti  dalam  menentukan
haknya sebagai klien Hidayat, 2009. 5.
Perawat sebagai Pencegah Penyakit Upaya  pencegahan  merupakan  bagian  dari  bentuk  pelayanan
keperawatan sehingga setiap dalam melakukan asuhan keperawatan, perawat harus selalu mengutamakan tindakan pencegahan terhdap timbulnya masalah
baru  sebagai  dampak  dari  penyakit  atau  masalah  yang  diderita  Hidayat, 2009.
6. Perawat sebagai Konseling
Konseling  merupakan  upaya  perawat  dalam  melaksanakan  perannya dengan  memberikan  waktu  untuk  berkonsultasi  terhadap  masalah  tersebut
diharapkan  mampu  diatasi  dengan  cepat  dan  diahrapkan  pula  tidak  terjadi kesenjangan antara perawat, keluarga, maupun anak itu sendiri. Konseling ini
dapat memberikan kemandirian keluarga dalam mengatasi masalah kesehatan Hidayat, 2009.
7. Perawat sebagai Pengambil Keputusan Etik
Dalam mengambil keputusan, perawat mempunyai peran yang sangat penting.  Saat  anak  dirawat  di  rumah  sakit,  perawat  selalu  berhubungan
dengan  anak  kurang  lebih  24  jam  di  samping  anak,  maka  peran  sebagai pengambil  keputusan  etik  dapat  dilakukan  oleh  perawat.  Peran  pengambilan