sering sembuh sendiri akan tetapi dapat memberikan keluhan yang memerlukan pengobatan. Pengobatan yang dapat dilakukan yaitu
menghindari penyebab pencetus penyakit dan memberikan astingen, sodium kromolin, steroid topikal dosis rendah yang disusul dengan
kompres dingin untuk menghilangkan bengkak. Pada kasus yang berat dapat diberikan antihistamin dan steroid sistemik Ilyas dkk, 2008.
4. Pengobatan Konjungtivitis Konvensional
a. Air Rebusan Daun Sirih
Orangtua sering memberikan pengobatan dengan menggunakan air rebusan daun sirih untuk beberapa gangguan akibat bakteri.
Masyarakat Indonesia sudah lama mempercayai dan menggunakannya sebagai obat tradisional. Beberapa penelitian menyebutkan bahwa
ekstrak daun sirih hijau mengandung daya antibakteri yang terdiri dari fenol dan senyawa turunannya yang mampu menghambat pertumbuhan
berbagai macam bakteri. Bakteri yang dapat dihambat oleh kandungan dalam ekstrak daun sirih yaitu bakteri Staphylococcus aureus yang
menjadi patogen pada keadaan tertentu Inayatullah, 2012. b.
Saliva Konjungtivitis yang terjadi pada anak usia bayi sering diberi
saliva oleh orangtua mereka untuk mengobati konjungtivitis. Hal tersebut dilakukan dengan cara mengoleskan saliva pada mata anak dan
membersihkan mata anak dari sekret. Dilihat dari perannya dalam mulut, saliva atau air ludah memiliki peran sebagai pelumas yang
melapisi mukosa dan membantu melindungi jaringan mulut terhadap iritasi mekanis, termal, dan zat kimia. Fungsi lain saliva yaitu dapat
bertindak sebagai penyimpan ion yang memfasilitasi remineralisasi gigi, aktivitas antimikroba yang melibatkan immunoglobulin A, lisozim,
laktoferin dan myeloperoxide DePaola, 2008. Beberapa tindakan yang dilakukan oleh orangtua dengan mengobati konjungtivitis anak
menggunakan air ludah saliva karena salah satu perannya sebagai antimikroba.
c. ASI
Beberapa manfaat ASI dan kandungannya menurut Hegar 2008 sangat banyak yaitu ASI telah terbukti sangat bermanfaat dalam
mencegah berbagai penyakit berkaitan dengan infeksi pada balita, mengandung antivirus dan antibakteri, serta faktor antiparasit. Hal
tersebut karena ASI mengandung beberapa zat yaitu protein, enzim, Calcium, phospor, vitamin, besi, zinc, cuprum, dan hormon. Selain itu,
ASI juga mengandung faktor kekebalan seperti latobacillus bifidus, antistafilokok, sekresi IgA dan Ig lainnya, C
3
dan C
4
, lisozim, laktoperoksidase, sel darah putih leukosit, dan laktoferin.