29
menjadikan Ibukota Deli resmi pindah ke Medan. Dengan Demikian perkembangan kota Medan menjadi pusat perdagangan juga telah mendorong menjadi pusat pemerintahan.
Dibukanya perkebunan Tembakau ternyata mempekerjakan orang-orang Cina dari Swatow Tiongkok , Singapura, Malaya Tamil dari Penang dan orang-orang Pribumi yaitu
Minangkabau dan Jawa. Dari kebijakan inilah yang kemudian berdampak beranekaragamannya etnis yang berdomilisi di kota Medan saat ini. Oleh karena itu, masyarakat kota Medan saat ini
adalah campuran dari berbagai suku bangsa yang ada di Indonesia seperti suku Melayu, Batak, Cina, Minang, Karo dan sebagainya. Adanya keterogenitas suku yang berdiam di kota Medan
juga menimbulkan banyaknya corak budaya yang ada sehingga berdampak beragamnya nilai- nilai budaya yang di kenal.
4.1.2 Demografi Kota Medan
Berdasarkan data kependudukan tahun 2010, penduduk kota Medan pada saat ini diperkirakan telah mencapai sebanyak 12.985.075. jiwa, dengan jumlah wanita lebih besar dari
pria, wanita sebanyak 6.506.024 jiwa, sedangkan pria 6.479.051 jiwa. Jumlah penduduk tersebut diketahui merupakan penduduk tetap, sedangkan untuk penduduk tidak tetap di perkirakan lebih
dari 500.000 jiwa yang merupakan penduduk communters. Dengan demikian kota Medan merupakan salah satu kota dengan jumlah penduduk yang besar, sehingga memiliki deferensiasi
pasar. Di siang hari, jumlah ini bisa meningkat hingga sekitar 2.5 juta jiwa dengan dihitungnya
jumlah penglaju komuter. Sebagian besar penduduk Medan berasal dari kelompok umur 0-19 dan 20-29 tahun masing-masing 41 dan 37,8 dari total penduduk. Dilihat dari struktur umur
penduduk , kota Medan di huni lebih dari 1.377.751 jiwa usia produktif, 15-19 tahun.
Universitas Sumatera Utara
30
Selanjutnya dilihat dari tingkat pendidikan, rata-rata lama sekolah penduduk telah mencapai 10,5 tahun. Dengan demikian kota medan secara relatif tersedia tenaga kerja yang cukup, yang dapat
bekerja pada berbagai jenis perusahaan, baik jasa, perdagangan, maupun industri manufaktur. Jumlah penduduk paling banyak ada di Kecamatan Medan Deli, di susul Kecamatan
Medan Helvetia dan Medan Tembung. Jumlah penduduk yang sedikit terdapat di Kecamatan Medan Baru, Medan Maimun, dan Medan Polonia. Tingkat kepadatan penduduk tertinggi ada di
Kecamatan Medan Perjuangan, Medan Area dan Medan Timur. Mayoritas penduduk kota Medan sekarang adalah suku Jawa dan Batak, tetapi di kota ini
juga banyak tinggal pula orang keturunan India dan Tionghoa. Komunitas Tionghoa di Medan cukup besar, sekitar 25 jumlah total. Keanekaragaman etnis di Medan terlihat dari jumlah
mesjid, gereja, dan vihara Tionghoa yang banyak tersebar di seluruh kota. Daerah sekitaran jalan Zainun Arifin bahkan di kenal sebagai kampung Madras kampung India. Secara historis, pada
tahun 1918 tercatat Medan di huni 43.826 jiwa. Dari jumlah tersebut, 409 orang keturunan Eropa, 35.009 berketurunan Indonesia, 8.269 berketurunan Tionghoa, dan 139 berasal dari ras
Timur Lainnya.
4.1.3 Geografi Kota Medan