IC Jembatan H l293D Program sumber assembly Bagian label

sebagai saklar, transistor tersebut dalam keadaan off seperti pada gambar dibawah ini : Gambar 2.6.2 Transistor Sebagai Saklar OFF

2.7 IC Jembatan H l293D

L293D adalah sebuah Integrated Circuit IC merupakan IC yang Berdasarkan jembatan- H. L293D terdiri dari 4 channel kanal yang dirancang untuk menerima DTL Diode Transistor Logic standar atau tingkat logika TTL Transistor Transistor Logic dan pengendali beban induktif pada solenoides, relai, motor DC, motor stepper dan lain-lain. Universitas Sumatera Utara Gambar 2.7 Konfigurasi Pin L293D L293D mampu melayani 4 buah beban dengan arus nominal 600 mA hingga maksimum 1,2 A. Vs pada pin 8 merupakan masukan sumber tegangan untuk beban, sedangkan Vss pada pin 16 merupakan sumber masukan tegangan untuk L293D. L293D terdiri dari dua pasang jembatan-H yang masing - masing dikendalikan oleh pin enable 1 dan enable 2. Pin enable berfungsi untuk mengontrol keluaran.

2.8 Resistor

Resistor komponen pasif elektronika yang berfungsi untuk membatasi arus listrik yang mengalir. Berdasarkan kelasnya resitor dibagi menjadi 2 yaitu : Fixed Resistor dan Variable Resistor pada umumnya terbuat dari carbon Universitas Sumatera Utara film atau metal film tetapi tidak menutup kemungkinan untuk dibuat dari material yang lain. Pada dasarnya semua bahan memliki sifat resistif namun beberapa bahan tembaga perak dan emas dan bahan metal umumnya memiliki resistansi yang sangat kecil. Bahan bahan tersebut menghantar arus listrik dengan baik, sehingga dinamakan konduktor. Kebalikan dari bahan yang konduktif, bahan bahan material seperti karet ,gelas, karbon memilki resistansi yang lebih besar menahan aliran elektron dan disebut sebagai isolator.

2.8.1 Fixed Resistor

Resistor adalah komponen dasar elektronika yang digunakan untuk membatasi jumlah arus yang mengalir dalam suatu rangkaian. Sesuai dengan namanya resistor bersifat resistif dan umumnya terbuat dari bahan karbon. Tipe resistor yang umum berbentuk gelang kode warna untuk memudahkan pemakai mengenali besar resistansi tanpa mengukur besarnya dengan ohm meter. Kode warna tersebut adalah standar manufaktur yang dikeluarkan oleh ELA Electronic Industries Association Universitas Sumatera Utara Gambar 2.8 Resistor karbon Resistansi dibaca dari warna gelang yang paling depan kearah gelang toleransi berwarna coklat, emas, atau perak. Biasanya warna gelang toleransi ini berada pada bahan resistor yang paling pojok atau juga dengan lebar yang lebih menonjol, sedangkan warna gelang yang keempat agak sedikir ke dalam. dengan demikian pemakai sudah langsung mengetahui berapa toleransi dari resistor tersebut. Jika anda telah bisa menentukan mana gelang pertama selanjutnya adalah membaca nilai resistansinya. Biasanya resistor dengan toleransi 5, 10 atau 20 memiliki gelang tidak termasuk gelang toleransi. Tetapi resistor dengan toleransi 1 atau 2 toleransi kecil memiliki 4 gelang tidak termasuk gelang toleransi. Gelang pertama dan seterusnya berturut turut menunjukkan besar nilai satuan, dan gelang terakhir adalah faktor pengalinya. Universitas Sumatera Utara

2.8.2 Variable Resistor

Untuk kelas resistor yang kedua ini terdapat 2 tipe. Untuk tipe pertama dinamakan variable resistor dan nilainya dapat diubah sesuai keinginan dengan mudah dan sering digunakan untuk pengaturan volume, bass, balance, dll. Sedangkan yang kedua adalah semi fixed resistor. Nilai dari resistor ini biasanya hanya diubah pada kondisi tertentu saja. Contoh penggunaan dari semi fixed resistor adalah tegangan referensi yang digunakan untuk ADC, fine tune circuit, dll. Ada beberapa model pengaturan nilai variable resistor, yang sering digunakan adalah dengan cara memutar. Pengubahan nilai dengan cara memutar biasanya terbatas sampai 300 derajat putaran. Ada beberapa model variable resistor yang harus diputar berkali – kali untuk mendapatkan semua nilai resistor. Model ini dinamakan “Potentiometers” atau “Trimmer Potentiometers” . Penggunaan alat bantu potensiometer banyak digunakan sebagai kontrol pengguna, dan dapat mengontrol berbagai fungsi yang sangat luas peralatannya. tetapi meluasnya dalam penggunaan potensiometer pada barang elektronik konsumen telah menurun pada 1990 an, dengan adanya kontrol digital yang sekarang lebih umum digunakan. Namun mereka tetap dalam banyak aplikasi, seperti kontrol volume dan sebagai sensor posisi salah satu aplikasi yang penggunaanya paling umum untuk potensiometer rendah daya modern adalah sebagai alat kontrol audio. Kedua potensiometer linier juga dikenal sebagai fader dan potensiometer putar biasanya disebut tombol-tombol secara teratur digunakan untuk mengatur Universitas Sumatera Utara kenyaringan, redaman frekuensi dan karakteristik lain dari sinyal audio dalam audio control. The pot log potensiometer juga digunakan sebagai kontrol volume di amplifier audio, di mana ia juga disebut lancip pot audio, karena respon amplitudo dari telinga manusia juga logaritma. Memastikan bahwa, pada kontrol volume ditandai 0 hingga 10, misalnya, pengaturan dari 5 suara setengah keras sebagai pengaturan 10. Ada juga sebuah pot anti-log atau lancip audio sebaliknya yang hanya kebalikan dari potensiometer logaritmik. Hal ini hampir selalu digunakan dalam konfigurasi mengeroyok dengan potensiometer logaritmik, misalnya, dalam kontrol keseimbangan audio. Adapun fungsi potensiometer sebagai kontrol nada atau equalizer dalam penggunaan kombinasi dan jaringan filter, sebelumnya untuk televisi dipergunakan untuk mengontrol kecerahan gambar, kontras, dan respon warna. Sebuah potensiometer sering digunakan untuk mengatur menahan vertikal, yang mempengaruhi sinkronisasi antara menyapu sirkuit internal penerima kadang- kadang multivibrator. Potensiometer juga sangat banyak digunakan sebagai bagian dari transduser perpindahan karena kesederhanaan konstruksi dan karena mereka dapat memberikan sinyal keluaran yang besar. untuk komputasi Dalam komputer analog, potensiometer presisi tinggi digunakan untuk skala hasil antara oleh faktor konstan yang diinginkan, atau untuk mengatur kondisi awal untuk perhitungan. Sebuah potensiometer bermotor dapat digunakan sebagai generator fungsi, menggunakan kartu perlawanan non-linear untuk memasok aproksimasi untuk fungsi trigonometri. Sebagai contoh, putaran poros mungkin mewakili sudut, dan rasio pembagian tegangan dapat dibuat sebanding dengan cosinus sudut. Universitas Sumatera Utara

2.9 Dioda

Dioda adalah merupakan jenis komponen pasif. Dioda memiliki dua kakikutub yaitu kaki anoda dan kaki katoda . Dioda terbuat dari bahan semi konduktor tipe P dan semi konduktor tipe N yang di sambungkan. Semi konduktor tipe P berfungsi sebagai Anoda dan semi konduktor tipe N berfungsi sebagai katoda. Pada daerah sambungan 2 jenis semi konduktor yang berlawanan ini akan muncul daerah deplesi yang akan membentuk gaya barier.Gaya barier ini dapat ditembus dengan tegangan positif sebesar 0.7 volt yang dinamakan sebagai break down voltage, yaitu tegangan minimum dimana dioda akan bersifat sebagai konduktorpenghantar arus listrik. Dioda bersifat menghantarkan arus listrik hanya pada satu arah saja, yaitu jika kutub anoda kita hubungkan pada tegangan positif dan kutub katoda kita hubungkan dengan tegangan negatif kita beri bias maju dengan tegangan yang lebih besar dari 0.7 volt maka akan mengalir arus listrik dari anoda ke katoda bersifat konduktor. Jika polaritasnya kita balik kita beri bias mundur maka arus yang mengalir hampir nol atau dioda akan bersifat sebagai isulator. Karena sifat dioda yang bekerja sebagai konduktor jika kita beri bias maju dan bekerja sebagai isulator pada bias mundur, maka dioda sering digunakan sebagai penyearah rectifier arus bolak-balik. Contoh penggunaannya adalah pada rangkaian adaptor, DC power supply Catu Daya DC dsb. Universitas Sumatera Utara

2.9.1 Karakteristik Dioda

Sifat umum diode adalah hanya dapat menghantarkan arus listrik ke satu arah saja. Oleh karena itu bila pemasangan dioda terbalik maka dioda tidak akan dapat menghantarkan arus listrik. Prinsip ini biasanya digunakan sebagai pengaman alat untuk menunjukkan benar atau salah penyambungan catu daya. Dioda memiliki dua elektroda kaki, yaitu anoda dan katoda.Kaki – kaki ini tidak boleh terbalik pemasangannya. Kaki katoda biasanya dekat dengan tanda cincin sedangkan kaki yang jauh dari tanda cincin berarti kaki anoda. Jika P anoda diberi tegangan positif dan N katoda diberi tegangan negatif maka pemberian tegangan ini disebut bias maju biased forward, seperti yang diperlihatkan pada gambar a. sebaliknya, bila diberi tegangan yang terbalik yaitu P anoda diberi tegangan ini disebut bias mundur biased reverse. Pada keadaan ini,arus yang mengalir dalam dioda sangat kecil sehingga dapat diabaikan. N P A K - + a. Bias Maju Biased Forward Universitas Sumatera Utara N P A K - + = 0 b. Bias Mundur Biased Forward Gambar 2.9 Sifat Dioda Bias Maju dan Bias Mundur Pada saat diberi bias forward, dioda dapat dialiri arus dengan resistansi yang cukup kecil,yang dikenal dengan nama resistansi maju forward.Sebaliknya jika dioda diberi bias reverse, maka arus listrik akan mengalami resistansi yang amat sangat besar dan disebut resistansi reverse. Dioda dapat dianggap suatu voltage sensitive electronic switch, dimana dioda akan menutup atau dalam kondisi on jika anoda lebih positif dari katoda dan akan terbuka jika kondisi sebaliknya. Macam – macam dioda yang harus diketahui adalah : 1. Dioda Penyearah Rectifier 2. Dioda Zener 3. Dioda Cahaya LED-Light Emiting Diode Universitas Sumatera Utara

2.9.2 Dioda Penyearah Rectifier

Dioda ini biasanya digunakan pada power supply, namun digunakan juga pada rangkaian radio sebagai detector, dan lain lain. Prinsip kerja dari dioda penyearah adalah sebagai berikut : Gmabr 2.9.1 Dioda Penyearah Yang Diberi Arus Bolak Balik AC Arus AC yang mendorong electron keatas melalui resistor, saat melewati dioda hanya ½ periode positif dari tegangan input yang akan memberikan biased forward pada dioda, sehingga dioda akan mengantarkan selama ½ periode positf. Tetapi untuk ½ periode negatif , dioda dibias reverse dan terjadilah penyumbatan karena kecil sekali arus yang dapat mengalir. dengan demikian arus AC telah disearahkan oleh dioda ini menjadi arus yang searah DC.

2.9.3 Dioda Zener

Dioda zener merupakan dioda yang banyak sekali digunakan setelah dioda penyearah. Lambang dari dioda zener dapat dilihat pada gambar. Universitas Sumatera Utara Gambar 2.9.2 Simbol Dioda Zener

2.9.4 Dioda Cahaya LED = Light Emiting Diode

LED merupakan salah satu jenis dioda yang mengubah energi, perpindahan elektron-elektron yang jatuh dari pita konduksi ke pita valensi menjadi cahaya berwarna warni, cahaya yang dipancarkan ini dikarenakan jenis bahan yang digunakan berbeda beda. Bahan bahannya anatara lain gallium, arsen, dan fosfor. Penggunaan LED biasanya berhubungan dengan segala hal yang dilihat oleh manusia, seperti untuk mesin hitung,jam digital, dan lain lain. Gambar 2.9.3 Simbol Dioda Cahaya LED Universitas Sumatera Utara

3.0 Bahasa Assembly MCS - 51

Secara fisik, kerja dari sebuah mikrokontroler dapat dijelaskan sebagai siklus pembacaan instruksi yang tersimpan di dalam memori. Mikrokontroler menentukan alamat dari memori program yang akan dibaca, dan melakukan proses baca data di memori. Data yang dibaca di interprestasikan sebagai instruksi. Alamat instruksi disimpan oleh mikrokontroler di register, yang dikenal sebagai program counter. Instruksi ini misalnya program aritmatika yang melibatkan 2 register. Sarana yang ada dalam program assembly sangat minim, tidak seperti dalam bahasa pemrograman tingkat atas high level language programming semuanya sudah siap pakai. Penulis program assembly harus menentukan segalanya, menentukan letak program yang ditulisnya dalam memori-program, membuat data konstan dan tablel konstan dalam memori-program, membuat variabel yang dipakai kerja dalam memori – data dan lain sebagainya.

3.1 Program sumber assembly

Program – sumber assembly assembly source program merupakan kumpulan dari baris-baris perintah yang ditulis dengan program penyunting teks text editor sederhana, misalnya program EDIT.COM dalam DOS, atau program NOTEPAD dalam Windows atau MIDE-51. Kumpulan baris perintah tersebut biasanya disimpan ke dalam file dengan nama ekstensi. ASM dan lain sebagainya, tergantung pada program assembler yang akan dipakai untuk mengolah program sumber assembly tersebut. Setiap baris perintah merupakan sebuah perintah yang utuh, artinya sebuah Universitas Sumatera Utara perintah tidak mungkin dipecah menjadi lebih dari satu baris. Satu baris perintah bisa terdiri atas 4 bagian, bagian pertama dikenali sebagai label atau sering juga disebut sebagai simbol, bagian kedua dikenali sebagai kode operasi, bagian ketiga adalah operand dan bagian terakhir adalah komentar. Antara bagian - bagian tersebut dipisahkan dengan sebuah spasi atau tabulator.

3.2 Bagian label

Label dipakai untuk memberi nama pada sebuah baris-perintah, agar bisa mudah menyebitnya dalam penulisan program. Label bisa ditulis apa saja asalkan diawali dengan huruf, biasa panjangnya tidak lebih dari 16 huruf. Huruf-huruf berikutnya boleh merupakan angka atau tanda titik dan tanda garis bawah. Kalau sebuah baris perintah tidak memiliki bagian label, maka bagian ini boleh tidak ditulis namun spasi atau tabulator sebagai pemisah antara label dan bagian berikutnya mutlak tetap harus ditulis. Dalam sebuah program sumber bisa terdapat banyak sekali label, tapi tidak boleh ada label yang kembar.Sering sebuah baris perintah hanya terdiri dari bagian label saja, baris demikian itu memang tidak bisa dikatakan sebagai baris- perintah yang sesungguhnya, tapi hanya sekedar member nama pada baris bersangkutan. Bagian label sering disebut juga sebagai bagian symbol, hal ini terjadi kalau label tersebut tidak dipakai untuk menandai bagian program, melainkan dipakai untuk menandai bagian data. Universitas Sumatera Utara

3.2 Bagian kode operasi