Transistor Perancangan Palang Pintu Otomatis Rel Kereta Api Berbasis Mikrokontroler AT89S51 Menggunakan Bahasa Assembly

dapat dianggap sebagai suatu beban yang dapat dihubungkan langsung ke rangkaian switching arus DC. Oleh karena itu, pemilihan yang tepat cukup diperoleh dengan memperhatikan besar kebutuhan arus untuk memutar motor DC secara nominal. Lilitan pada motor DC dapat diidentikkan dengan lilitan pada kumparan relay sehingga rangkaian drivernya relative sama. Tujuan motor DC adalah untuk menghasilkan gaya yang menggerakkan torsi. pada beberapa kasus sering diperlukan arah putaran motor DC yang berubah-ubah. Prinsip dasar untuk mengubah arah perputarannya adalah dengan membalik polaritas pada catudaya tegangannya.

2.6 Transistor

Transistor adalah komponen elektronika yang mempunyai tiga buah terminal terminal itu disebut emitor, basis, dan kolektor. Transistor seakan akan dibentuk dari penggabungan dua buah dioda. Dioda satu dengan yang lain saling digabungkan dengan cara menyambungkan salah satu sisi dioda yang senama. Dengan cara penggabungan seperti dapat diperoleh dua buah dioda sehingga menghasilkan transistor NPN. Bahan mentah yang digunakan untuk menghasilkan bahan N dan Bahan P adalah silicon dan germanium. Oleh karena itu, dikatakan : 1. Transistor Germanium PNP 2. Transistor Silikon NPN 3. Transistor Silikon PNP Universitas Sumatera Utara 4. Transistor Germanium NPN Semua komponen didalam rangkaian transistor dengan simbol. Anak panah yang terdapat didalam simbol menunjukkan arah yang melalui transistor. Gambar 2.6 Simbol Tipe Transistor Keterangan : C = Kolektor E = Emitor B = Basis Didalam pemakaiannya, transistor dipakai sebagai komponen saklar switching dengan memanfaatkan daerah penjenuhan saturasi dan daerah penyumbatan cut off yang ada pada karakteristik transistor. Universitas Sumatera Utara Pada daerah penjenuhan nilai resistansi persambungan kolektor emitor secara ideal sama dengan nol atau kolektor dan emitor terhubung langsung short. Keadaan ini menyebabkan tegangan kolektor emitor VCE = 0 volt pada keadaan ideal, tetapi pada kenyataannya VCE bernilai 0 sampai 0,3 volt. Dengan menganalogikan transistor sebagai saklar, transistor tersebut dalam keadaaan on Gambar 2.6.1 Transistor Sebagai Saklar ON Pada daerah penyumbatan, nilai resistansi persambungan kolektor emitor secara ideal sama dengan tak terhitung atau terminal kolektor dan emitor terbuka open. Keadaan ini menyebabkan tegangan Vcb sama dengan tegangan sumber Vcc. Tetapi pada kenyataannya Vcc pada saat ini kurang dari Vcc karena terdapat arus bocor dari kolektor ke emitor. Dengan menganalogikan transistor Universitas Sumatera Utara sebagai saklar, transistor tersebut dalam keadaan off seperti pada gambar dibawah ini : Gambar 2.6.2 Transistor Sebagai Saklar OFF

2.7 IC Jembatan H l293D