dapat dianggap sebagai suatu beban yang dapat dihubungkan langsung ke rangkaian switching arus DC. Oleh karena itu, pemilihan yang tepat cukup
diperoleh dengan memperhatikan besar kebutuhan arus untuk memutar motor DC secara nominal. Lilitan pada motor DC dapat diidentikkan dengan lilitan pada
kumparan relay sehingga rangkaian drivernya relative sama. Tujuan motor DC adalah untuk menghasilkan gaya yang menggerakkan torsi. pada beberapa kasus
sering diperlukan arah putaran motor DC yang berubah-ubah. Prinsip dasar untuk mengubah arah perputarannya adalah dengan membalik polaritas pada catudaya
tegangannya.
2.6 Transistor
Transistor adalah komponen elektronika yang mempunyai tiga buah terminal terminal itu disebut emitor, basis, dan kolektor. Transistor seakan akan
dibentuk dari penggabungan dua buah dioda. Dioda satu dengan yang lain saling digabungkan dengan cara menyambungkan salah satu sisi dioda
yang senama. Dengan cara penggabungan seperti dapat diperoleh dua buah dioda sehingga menghasilkan transistor NPN. Bahan mentah yang digunakan
untuk menghasilkan bahan N dan Bahan P adalah silicon dan germanium. Oleh karena itu, dikatakan :
1. Transistor Germanium PNP 2. Transistor Silikon NPN
3. Transistor Silikon PNP
Universitas Sumatera Utara
4. Transistor Germanium NPN
Semua komponen didalam rangkaian transistor dengan simbol. Anak panah yang terdapat didalam simbol menunjukkan arah yang melalui transistor.
Gambar 2.6 Simbol Tipe Transistor
Keterangan : C = Kolektor
E = Emitor B = Basis
Didalam pemakaiannya, transistor dipakai sebagai komponen saklar switching dengan memanfaatkan daerah penjenuhan saturasi dan daerah
penyumbatan cut off yang ada pada karakteristik transistor.
Universitas Sumatera Utara
Pada daerah penjenuhan nilai resistansi persambungan kolektor emitor secara ideal sama dengan nol atau kolektor dan emitor terhubung langsung
short. Keadaan ini menyebabkan tegangan kolektor emitor VCE = 0 volt pada keadaan ideal, tetapi pada kenyataannya VCE bernilai 0 sampai 0,3 volt.
Dengan menganalogikan transistor sebagai saklar, transistor tersebut dalam keadaaan on
Gambar 2.6.1 Transistor Sebagai Saklar ON
Pada daerah penyumbatan, nilai resistansi persambungan kolektor emitor secara ideal sama dengan tak terhitung atau terminal kolektor dan emitor terbuka
open. Keadaan ini menyebabkan tegangan Vcb sama dengan tegangan sumber Vcc. Tetapi pada kenyataannya Vcc pada saat ini kurang dari Vcc karena
terdapat arus bocor dari kolektor ke emitor. Dengan menganalogikan transistor
Universitas Sumatera Utara
sebagai saklar, transistor tersebut dalam keadaan off seperti pada gambar dibawah ini :
Gambar 2.6.2 Transistor Sebagai Saklar OFF
2.7 IC Jembatan H l293D