makan. Hanya saja rumah makan yang terdapat di sekitar pelabuhan masih rumah makan khas daerah.
4.2 Dampak Negatif
Pada kegiatan pembangunan pelabuhan Ajibata tidak semuanya berdampak positif tetapi juga memiliki beberapa dampak negatif. Hal ini
disebabkan oleh pengaruh yang berasal dari luar masyarakat maupun dari dalam Ajibata.
4.2.1 Perubahan Budaya dan Perilaku Masyarakat Sosial merupakan segala sesuatu mengenai masyarakat atau
kemasyarakatan atau dapat juga berarti suka memperhatikan kepentingan umum, sedangkan budaya berasal dari kata sanskerta “buddhayah”, yaitu bentuk jamak
dari “buddhi” yang berarti budi atau akal”. Budaya adalah segala hal yang bersangkutan dengan budi atau akal yang mengandung cinta, rasa dan karsa, dapat
berupa kesenian, pengetahuan, moral, hukum, adat-istiadat, ataupun kepercayaan. Jadi sosial budaya adalah keseluruhan sistem nilai, norma, adat istiadat, pola
aktivitas, pola pandang, kebiasaan, hasil karya, dan kearifan tradisional yang mempengaruhi tingkah laku seseorang dan interaksi sosialnya dalam kelompok
masyarakat untuk mencapai tujuan hidupnya
30
30
Abdul Kadir Muhammad, Ilmu Sosial Budaya Dasar, Jakarta ; Citra Adithya, 2008. Hal 53-55
. Perubahan budaya dan perilaku
Universitas Sumatera Utara
masyarakat didasari pada sikap masyarakat yang masih rentan untuk menerima kebudayaan yang berasal dari luar. Ada yang terpengaruh moderenisasi, namun
ada juga yang masih mempertahankan adat isitiadat yang berlaku di Ajibata. 4.2.2 Kenakalan Remaja
Kenakalan remaja yang tinggal disekitar Pelabuhan meliputi semua perilaku yang menyimpang dari norma-norma hukum adat istiadat yang dilakukan
oleh remaja. Perilaku tersebut akan merugikan dirinya sendiri dan orang-orang di sekitarnya. Hal ini terjadi karena beberapa faktor yaitu minat bersekolah remaja-
remaja yang rendah, pengawasan orang tua berkurang, terpengaruh budaya luar. Minat bersekolah menjadi aspek penting dalam penentuan jalan hidup
seorang anak, begitu juga yang terjadi di Ajibata. Karena fasilitas sekolah masih sedikit dan juga kemampuan finansial masyarakat untuk menyekolahkan anaknya
menjadi alas an utama mereka tidak mempunyai minat bersekolah yang tinggi. Pengaruh budaya yang berasal dari luar juga memberikan dampak yang besar bagi
seseorang remaja pada masa itu. Oleh karena mudahnya memperoleh uang yang diperoleh dari Pelabuhan
Ajibata yaitu dengan bekerja sebagai buruh kasar menjadikan remaja tersebut rentan terhadap budaya yang ia hadapi. Seorang remaja pun tidak menutup
kemungkinan seorang remaja berbuat hal yang melanggar aturan. Seperti banyak contoh yang terjadi, seorang remaja kedapatan sedang merokok, meminum-
Universitas Sumatera Utara
minuman keras, sampai bermain judi dilakukan tanpa rasa bersalah. Hal itu karena tidak adanya pengawasan orang tua, atau kurangnya perhatian dari orang tua.
4.2.3 Kerusakan Lingkungan Ajibata Tingginya pertumbuhan penduduk membawa banyak masalah di daerah
Pelabuhan Ajibata. Dampak dari pemukiman masyarakat disekitar pantai menghasilkan tumpukan sampah dalam jumlah besar. Sedangkan tempat
pembuangan sampah masih terbatas, sehingga terjadi penumpukan sampah secara berlebihan. Hal ini terjadi karena tingkat kesadaran masyarakat yang masih rendah
dalam menjaga lingkungan hidup juga mempengaruhi. Limbah minyak kapal secara sembarangan dibuang ke danau yang menyebabkan kualitas air danau
menjadi buruk. Disebabkan karena penduduk belum paham tentang pengolahan limbah minyak yang dihasilkan oleh kapal-kapal yang berlabuh di Pelabuhan
Ajibata tersebut. Kegiatan budidaya didaerah pesisir seperti penggunaan lahan pesisir untuk
pertambakan misalnya : tambak ikan nila, yang ternyata dapat mencemari lingkungan. Kegiatan budidaya juga menimbulkan kekhawatiran terhadap
perikanan, kualitas tanah dan air. Ampas pakan ikan dari tambak ikan tersebut mencemari air danau.
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN