BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Atlet
Atlet menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah olahragawan, terutama yang mengikuti perlombaan atau pertandingan dalam beradu ketangkasan, kecepatan,
keterampilan, dan kekuatan.
1
Dalam Undang-Undang Republik Indonesia nomor 3 tahun 2005 tentang sistem keolahragaan nasional, olahragawan adalah pengolahraga
yang mengikuti pelatihan secara teratur dan kejuaraan dengan penuh dedikasi untuk mencapai prestasi.
2
Menurut Poerwardarminta, atlet merupakan seseorang yang bersungguh-sungguh gemar berolahraga terutama mengenai kekuatan badan,
ketangkasan dan kecepatan berlari, berenang, melompat dan lain-lain. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa, atlet merupakan individu yang berperan dalam suatu
aktivitas dibidang keolahragaan dan bakat, keterampilan, maupun motivasi sangat dibutuhkan pada cabang olahraga tersebut untuk mencapai suatu prestasi yang
setinggi-tingginya dan dikumpulkan dalam satu program pelatihan yang lebih khusus dan intensif sesuai dengan cabang olahraga masing-masing.
1
2.2 Jenis-jenis Olahraga
Olahraga berdasarkan risiko terjadinya trauma dapat dibagi menjadi tiga:
25
1. Contact sport
Contact sport terdiri atas dua kelompok, antara lain collision dan contact sport. Meskipun tidak ada garis pemisah yang jelas antara dua kelompok tersebut,
collision memberikan risiko cedera yang lebih besar. Dalam collision sport misalnya tinju, hoki es, lacrosse, dan rodeo, atlet secara sengaja memukul atau saling
bertabrakan dengan lawan atau benda mati termasuk lapangan dengan tenaga yang kuat. Dalam contact sport misalnya basket, bela diri, dan sepak bola, atlet sering
melakukan kontak badan satu sama lain atau dengan benda mati, tetapi biasanya dengan kekuatan yang lebih sedikit daripada atlet collision sport.
Universitas Sumatera Utara
2. Limited-contact sport
Dalam limited-contact sport misalnya softball dan voli, kontak dengan atlet lain atau dengan benda mati tidak terlalu sering atau tidak disengaja. Namun,
beberapa limited-contact sport misalnya skateboard bisa memiliki risiko cedera yang sama dengan collision atau contact sport.
3. Noncontact sport
Dalam noncontact sport misalnya angkat besi, kontak dengan atlet lain sangat jarang tetapi cedera serius dapat terjadi.
Pembagian yang dilakukan menunjukkan kemungkinan perbandingan bahwa partisipasi dalam olahraga yang berbeda akan menghasilkan risiko cedera yang
berbeda.
25
2.3 Kondisi Rongga Mulut pada Atlet