Mendapatkan dukungan dari orang terdekat

45 sekolah memiliki pemahaman yang realistis tentang alasan penyakitnya dan dapat memahami penjelasan yang diterima dengan lebih baik. Mereka ingin tahu mengapa mereka harus menjalani berbagai prosedur dan tes serta dapat mengerti sebab dan akibat dan bagaimana hal tersebut berhubungan dengan penyakit yang mereka alami. Usia, tingkat kognitif dan tingkat perkembangan akan mempengaruhi persepsi anak tentang keadaan yang dialaminya dan hal tersebut juga mempengaruhi reaksinya terhadap penyakit dan hospitalisasi Kyle, 2013. Dilihat dari sisi kognitif, perkembangan anak usia sekolah sudah mulai memandang secara realistis terhadap dunianya dan mengetahui tujuan rasional tentang kejadian Hurlock, 2004.

4.4.4 Mendapatkan dukungan dari orang terdekat

Anak dengan hospitalisasi sangat membutuhkan dukungan dari orang terdekat, seperti dukungan dari orangtua dan dukungan dari sanak keluarga. Menurut Wong 2013 dukungan keluarga seperti: perawatan, dan kunjungan dari keluarga dapat mengurangi efek buruk dari hospitalisasi pada anak. Keluarga harus menyesuaikan diri dengan perawatan pada anak dengan penyakit kronis, misalnya dengan mempelajari bagaimana melakukan perawatan dan memberikan obat Hatfield et al., 2007. Dukungan dari orangtua seperti: orangtua menemani di rumah sakit, dan membantu mengurangi rasa nyeri pada anak. Beberapa dukungan orang terdekat yang diterima partisipan selama di rumah sakit antara lain dengan menemani selama di rumah sakit. Sesuai dengan pernyataan partisipan ”apabila mama kerja, bapak yang menjaga”. Peran keluarga dalam membantu mengurangi rasa sakit seperti orangtua mengusap bagian yang Universitas Sumatera Utara 46 nyeri. Dukungan yang didapatkan partisipan dari sanak keluarga misalnya seperti dikunjungi di rumah sakit, serta mendapatkan motivasi untuk sembuh. Dukungan dari lingkungan sekitar selama anak mengalami hospitalisasi sangat diperlukan. Salah satu contoh dukungan dari lingkungan sekitar adalah anak mendapatkan hadiah berupa permainan seperti puzzle dan buku mewarnai. Menurut Purwandi 2009 melalui bermain dan mewarnai, perhatian anak dapat teralih yang menyebabkan ketegangan anak berkurang. Pada kondisi tubuh rileks, tubuh akan mengeluarkan hormon endorphin yang bersifat menenangkan dan memberikan pengaruh terhadap rangsang emosi di sitem limbic yang menimbulkan perasaan senang. Ada banyak manfaat positif yang didapatkan anak jika menerima dukungan orang terdekat. Menurut Hatfield et al., 2007 dukungan keluarga, teman sebaya dan teman sekolah dapat mempengaruhi adaptasi anak selama hospitalisasi. Seringnya melakukan interaksi dengan keluarga, tenaga medis dan teman-teman anak akan mengurangi rasa terisolasi yang dirasakan anak. Universitas Sumatera Utara 47

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan terhadap sembilan partisipan, penelitian ini menemukan 4 tema terkait pengalaman anak usia sekolah dengan penyakit kronis di RSUP H Adam Malik Medan, yaitu: 1 Mengalami masalah psikologis, 2 Melakukan kegiatan untuk pengalihan masalah psikologis, 3 Mengetahui pengobatan yang dijalani, dan 4 Mendapat dukungan dari orang terdekat. Dari hasil penelitian yang dilakukan terhadap sembilan partisipan terdapat kesamaan dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti sebelumnya. Dalam penelitian ini peneliti menemukan masalah pada partisipan seperti terhambatnya pertumbuhan, perkembangan mental, kognitif dan psikososial anak usia sekolah yang menjalani hospitalisasi.

5.2 Saran

Hasil penelitian ini merupakan pengalaman anak usia sekolah dengan penyakit kronis di RSUP H Adam Malik Medan. Dalam penelitian ini ditemukan hal yang menyebabkan anak takut salah satunya karena petugas kesehatan yang suka marah. Untuk itu, disampaikan saran-saran sebabgai berikut:

5.2.1 Bagi Institusi Pendidikan Keperawatan

Hasil penelitian penelitian ini dapat digunakan sebagai sumber informasi dalam ilmu keperawatan khususnya bidang keperawatan untuk pengalaman anak usia sekolah dengan penyakit kronis. Universitas Sumatera Utara