24
interview adalah hal-hal yang akan ditanyakan telah terstruktur, telah ditetapkan
sebelumnya secara rinci Polit Beck, 2012. Peneliti menggunakan gambar
sebagai instrumen untuk menggali pengalaman anak dengan penyakit kronis. Setiap item pertanyaan akan diwakili pilihan gambar. Anak diminta memilih
gambar yang sesuai dengan apa yang dirasakannya. Sebelum menanyakan jawaban anak, terlebih dahulu peneliti akan menjelaskan tentang arti setiap
gambar yang diberikan. Setelah wawancara selesai dilakukan, peneliti akan memberikan hadiah berupa alat tulis dan puzzle untuk partisipan.
Pada penelitian ini, peneliti dan partisipan bertemu secara langsung untuk mendapatkan informasi secara jelas dengan tujuan mendapatkan data yang dapat
menjelaskan permasalahan penelitian. Dalam hal ini wawancara akan dilakukan di tempat yang disetujui oleh partisipan.
Peneliti menggunakan alat perekam untuk merekam wawancara dan mencatat bahasa non verbal partisipan selama wawancara atau disebut juga
catatan lapangan atau field note. Catatan lapangan field note merupakan catatan
tertulis tentang apa yang didengar dan dilihat dari ekspresi partisipan yang didapat
selama wawancara berlangsung. Catatan lapangan berupa dokumentasi respon non verbal selama
proses wawancara berlangsung Polit Beck, 2012. Hasil catatan lapangan partisipan ini berisi nama partisipan inisial, kode partisipan,
tanggal, waktu, tempat, lama wawancara, posisi partisipan, situasi lingkungan,
serta respon non verbal partisipan selama proses wawancara.
3.7 Analisa Data
Analisa data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan dan dokumentasi dengan
Universitas Sumatera Utara
25
cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan kedalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun kedalam pola, memilih mana yang penting dan
yang akan dipelajari dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri dan orang lain Polit Beck, 2012.
Proses analisa data dilakukan setelah selesai setiap satu proses wawancara, yaitu bersamaan dengan dibuatnya transkrip wawancara, kemudian transkrip
tersebut dibaca berulang kali atau dilakukan seleksi data satu persatu kata perkata. Peneliti menggunakan metode Colaizzi, 1978 dalam menganalisa data
karena metode ini memberikan langkah-langkah yang jelas, sistematis, rinci dan sederhana. Ini adalah salah satu metode yang umum untuk analisa data yang
direkomendasikan untuk studi fenomenologi. Proses analisa data dalam penelitian ini meliputi:
1. Membaca berulang-ulang seluruh pernyataan-pernyataan partisipan, hal ini dilakukan untuk menemukan pernyataan-pernyataan atau informasi tentang
pengalaman anak usia sekolah dengan penyakit kronis di RSUP H Adam Malik Medan.
2. Meninjau setiap transkrip dan menarik pernyataan yang signifikan. Dalam langkah ini, frase dan kalimat signifikan yang menyinggung tentang pengalaman
anak usia sekolah dengan penyakit kronis di RSUP H Adam Malik Medan. 3. Menguraikan arti dari setiap pernyataan yang signifikan. Dalam langkah ini
pernyataan yang signifikan dipelajari untuk diambil pengertiannya. 4. Mengelompokkan makna-makna tersebut ke dalam kelompok-kelompok tema.
Dalam langkah ini, peneliti mengidentifikasi tema dari makna yang diformulasikan kedalam kelompok sub tema dan kategori.
Universitas Sumatera Utara
26
5. Mengintegrasikan hasil kedalam bentuk deskripsi. Dalam analisis ini, deskripsi mendalam tentang pengalaman anak usia sekolah dengan penyakit kronis di
RSUP H. Adam Malik Medan diperoleh, yaitu integrasi narasi dari semua tema, sub tema dan kategori.
6. Memformulasikan deskripsi lengkap dari fenomena yang diteliti sebagai identifikasi pernyataan setegas mungkin.
7. Memvalidasi apa yang telah ditemukan kepada partisipan sebagai tahap validasi akhir. Dalam langkah ini peneliti memvalidasi hasil matriks tema yang didapat
kepada perwakilan partisipan. Dari hasil validasi, partisipan menyatakan hasil yang didapat pada penelitian ini sudah sesuai dengan apa yang dimaksud oleh
partisipan. Untuk memastikan data yang diperoleh dapat dipercaya, maka akan
dilakukan member checking. Menurut Lincoln Guba 1985, dalam Polit Beck 2012 member checking adalah sebuah teknik sangat penting untuk membangun
kredibilitas data kualitatif. Dalam member checking, peneliti memberikan umpan balik kepada partisipan tentang interpretasi yang muncul, dan mendapatkan reaksi
peserta. Argumennya adalah jika interpretasi peneliti merupakan representasi yang baik dari realitas, peserta harus dapat mengkonfirmasi ketepatan mereka. Member
checking dapat dilakukan pada saat proses pengumpulan data, atau setelah data telah dianalisis sepenuhnya. Member checking kadang-kadang dilakukan secara
tertulis tetapi lebih sering dilakukan dalam diskusi langsung dengan partisipan.
3.8 Keabsahan data