Dari tabel di atas dapat disimpukan bahawa modal usaha memiliki sig 0,207, variabel Lokasi usaha memiliki signifikansi 0,818, Jam
Kerja memiliki sig 0,826 dan Jumlah karyawan memiliki sig 0,914. Ini berarti semua variabel independen terbebas dari heteroskedastisitas
karena nilai sig lebih besar dari dari 0,05.
Gambar 5.1 Grafik Scatterplot Hasil Uji Heteroskedastisitas
Berdasarkan grafik 5.1 dapat Uraikan bahwa tidak ada Heteroskedastisitas dalam penelitian ini karena titik-titik dalam grafik
scatterplot tersebut menyebar dan tidak membentuk suatu pola tertentu.
Regression Standardized Predicted Value
3 2
1 -1
-2
R egr
ess ion
S tude
nt ize
d R
esi dua
l
3 2
1 -1
-2 -3
Scatterplot Dependent Variable: Y
D. Uji Hipotesis
Dalam uji hipotesis ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh modal usaha, lokasi usaha, jam kerja dan jumlah karyawan sebagai
variabel independen terhadap pendapatan sebagai variabel dependen. Uji yang digunakan yaitu uji Fuji serempak dan uji T uji parsial
1. Uji T Uji Parsial Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah pengaruh
masing-masing variabel
independen terhadap
variabel dependen.
Tabel 5.11 Hasil Uji t-Test
Variabel Unstandardized
Tolerance Sig
Ket. B
Std.Err or
Pendapatan 6,237
0,087 3,838
0,000 Dependen
Modal usaha
0,088 1,625
1,693 0,094
Terbukti Lokasi
Usaha -0,128
0,087 -1,008
0,316 Tidak Terbukti
Jam Kerja 0,258
0,075 2,099
0,038 Terbukti
Jumlah Karyawan
0,470 0,104
4,534 0,000
Terbukti Sumber: Data primer, diolah dengan SPSS 15
Berdasarkan hasil uji t-test pada table 5.11 maka diperoleh persamaan regresi sebagai berikut:
Y= 6,237+ 0,088X1- 0,128X2+ 0,258X3+ 0,470X4+e Dari persamaan tersebut dapat ditarik pembahasan sebagai berikut:
a Dari persamaan regresi di atas dapat kita ketahui bahwa hubungan antara hasil Modal usaha dengan Pendapatan adalah positif. Hal ini
berarti penggunaan input modal usaha sesuai dengan teori. Berarti bahwa jika modal ditambah sebanyak 1.000.000 maka pendapatan
akan naik sebanyak 0,088 persen. b Dari persamaan regresi di atas dapat diketahui hubungan yang
negatif antara variabel lokasi usaha dengan pendapatan. Konstanta sebesar -0,128 artinya semakin lokasi tidak strategis maka maka
pendapatan pedagang akan mengalami penurunan sebesar 0,128 persen.
c Dari hasil di atas menunjukkan hubungan positif antara jam kerja dengan pendapatan pedagang. Konstanta untuk variabel jam kerja
yaitu 0,470. Ini berarti jika penambahan 1 jam waktu berdagang akan mengakibatkan pendapatan pedagang Pasar Bendungan
sebesar 0,470 persen. d Dari hasil regres pada tabel di atas menunjukkan hubungan positif
antara jumlah karyawan dengan pendapatan pedagang. Konstanta variabel jumlah karyawan yaitu 0,258 sehingga jika karyawan
ditambah sebanyak 1 orang, maka pendapatan pedagang Pasar Bendungan akan mengalami kenaikan sebesar 0,258 persen.
2. Uji FUji Serempak Uji serempak dilakukan untuk mengetahui apakah seluruh
variabel bebas secara bersama-sama mempengaruhi variabel terikat.
Tabel 5.12 Hasil Uji F-Test
F Sig.
Regression 10,118
0,000 Residual
Sumber: data primer, diolah dengan SPSS 15 Dari tabel 5.12 diperoleh hasil f hitung sebesar 10,118
dengan nilai sig 0,0000,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa modal usaha, lokasi usaha, jam kerja dan jumlah karyawan secara
simultan mempengaruhi pendapatan pedagang Pasar Bendungan. 3. Uji Koefisien Determinasi R
2
Tabel 5.12 Hasil Uji
�
�
R R-Square
Adj. R-square Std Error
Durbin watson 0,751
0,564 0,545
1,05967 2,343
Sumber: data primer, diolah dengan SPSS 15 Dari hasil uji regresi berganda dengan sampel 100 responden
dengan nilai R
2
sebesar 0,564 artinya variabel independen modal awal, lokasi usaha, jam kerja daan jumlah karyawan menjelaskan variasi
variabel dependen pendapatan pedagang Pasar Bendungan Kabupaten