Uji Hipotesis ANALISIS DAN PEMBAHASAN

2. Uji FUji Serempak Uji serempak dilakukan untuk mengetahui apakah seluruh variabel bebas secara bersama-sama mempengaruhi variabel terikat. Tabel 5.12 Hasil Uji F-Test F Sig. Regression 10,118 0,000 Residual Sumber: data primer, diolah dengan SPSS 15 Dari tabel 5.12 diperoleh hasil f hitung sebesar 10,118 dengan nilai sig 0,0000,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa modal usaha, lokasi usaha, jam kerja dan jumlah karyawan secara simultan mempengaruhi pendapatan pedagang Pasar Bendungan. 3. Uji Koefisien Determinasi R 2 Tabel 5.12 Hasil Uji � � R R-Square Adj. R-square Std Error Durbin watson 0,751 0,564 0,545 1,05967 2,343 Sumber: data primer, diolah dengan SPSS 15 Dari hasil uji regresi berganda dengan sampel 100 responden dengan nilai R 2 sebesar 0,564 artinya variabel independen modal awal, lokasi usaha, jam kerja daan jumlah karyawan menjelaskan variasi variabel dependen pendapatan pedagang Pasar Bendungan Kabupaten Kulon Progo sebanyak 54,5 dan sisanya 45,5 pendapatan pedagang Pasar Bendungan dipengaruhi variabel lain dari penelitian ini.

E. Pembahasan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel modal usaha, lokasi usaha, jam kerja dan jumlah karyawan sebagai variabel independen terhadap pendapatan pedagang di Pasar Bendungan sebagai variabel dependennya. Penelitian ini menjelaskan keadaan sebenar-benarnya yang diperoleh di Pasar Tradisional Bendungan Kabupaten Kulon Progo setelah mengalami kebakaran. Maka dari hasil itulah dapat diinterpretasikan sebagai berikut: 1. Pengaruh Modal Usaha terhadap Pendapatan Pedagang Dari penelitian yang telah dilakukan pada Pasar bendungan, didapatkan hasil bahwa 29 orang dari 100 responden mengeluarkan modal usaha di atas Rp 5.000.000 untuk memulai usaha setelah mengalami kebakaran. Dari hasil regresi menunjukkan nilai signifikansi variabel modal usaha adalah sebesar 0,094, ini artinya lebih kecil dari alpha 0,10 sehingga dapat dikatakan bahwa modal usaha berpengaruh terhadap pendapatan Pasar Bendungan. Sedangkan koefisien dari variabel modal usaha adalah sebesar 0,088 artinya setiap kenaikan modal usaha sebanyak Rp 1.000.000 maka pendapatan pedagang akan naik sebanyak 0,088 persen. Hal tersebut dikarenakan sebagian besar dari responden mengaku mereka menegluarkan modal dari uang mereka sendiri. Selain itu mereka beranggapan bahwa semakin banyak modal yang mereka keluarkan maka otomatis barang dagangan yang akan mereka jual semakin bertambah, dengan bertambahnya barang dagangan ini maka pendapatan merekapun akan semakin bertambah. 2. Pengaruh Lokasi Usaha terhadap Pendapatan Pedagang Data menunjukkan koefisien yang diperoleh untuk variabel ini sebesar 0,316 ini berarti semakin tidak strategis lokasi berjualannya maka pendapatan akan turun sebesar 0,316 persen. Hasil regresi menunjukkan nilai signifikansinya sebesar 0,038 artinya lebih kecil dari alpha 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel jam kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan di Pasar Bendungan. Hal ini disebabkan karena lokasi usaha sebagai faktor penentu dalam suatu usaha, jika lokasi yang kita tempati strategis maka sangat mungkin pembeli akan mudah menjangkau lapak jualan kita dan sehingga pendapatan pedagang akan meningkat. Begitu juga keadaan yang dialami pada Pasar Bendungan berdasar survei yang dilakukan didapatkan hasil bahwa terapat pengaruh yang negatif antara lokasi usaha dengan pendapatan. Pedagang mengeluhkan lokasi lapak yang sekarang jauh dari kata aman dan nyaman. Sering terjadi kasus kecopetan karena lokasi pasar yang sekarang keamanannya kurang terjamin. Dengan adanya peristiwa kecopetan menyebabkan pembeli takut berbelanja dan ini berpengaruh terhadap pendapatan pedagang di Pasar Bendungan. 3. Pengaruh jam kerja terhadap pendpatan pedagang Data menunjukkan 45 orang dari 100 responden tidak berjualan selama 5-10 jam setiap harinya. Koefisien yang diperoleh untuk variabel ini adalah 0,258 ini berarti jika pedagang menambah waktu berjualannya 1 jam maka pendapatannya akan naik sebesar 0,258 persen. Hasil regresi menunjukkan nilai signifikansinya sebesar 0,038 artinya lebih kecil dari alpha 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel jam kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan di Pasar Bendungan. Hal ini disebabkan karena semakin lama mereka berjualan maka jumlah pembelipun akan bertambah pula sehingga pendapatan mereka akan mengalami kenaikan.Dari persamaan regresi di atas dapat kita ketahui bahwa hubungan antara hasil Jam Kerja dengan Pendapatan adalah positif. Hal ini berarti penggunaan input Jam Kerja sesuai dengan teori. Ini berarti bahwa semakin banyak jam kerja yang digunakan untuk memproduksi genteng, akan semakin menaikkan pendapatan Pekerja Pasar Bendungan. 4. Pengaruh jumlah karyawan terhadap pendapatan Sebanyak 32 orang responden yang berjualan di Pasar Bendungan tidak memiliki karyawan, dan 64 orang memiliki karyawan antara 1-3