44
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
1. Hasil analisis data dengan metode analisis regresi linier sederhana menunjukkan bahwa kreativitas berpengaruh positif dan signifikan
terhadap keberhasilan usaha dodol di Pasar Bengkel Perbaungan Kab. Serdang Bedagai.
2. Berdasarkan hasil uji t uji parsial menyatakan kreativitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap keberhasilan usaha dodol
di Pasar Bengkel Perbaungan Kab. Serdang Bedagai. 3. Nilai R = 0,839, berarti hubungan kreativitas terhadap keberhasilan
usaha sebesar 83,9, artinya hubungannya sangat erat. Nilai Adjusted R Square = 0,703, berarti 70,3 faktor-faktor keberhasilan usaha dapat
dijelaskan oleh kreativitas sedangkan sisanya 29,7 dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti.
5.2 Saran
Dalam penelitian ini, peneliti juga memberikan saran kepada pihak-pihak yang berkepentingan terhadap penelitian ini antara lain :
1. Kreativitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keberhasilan Usaha dodol di Pasar Bengkel Perbaungan Kab. Serdang Bedagai., maka sebaiknya
pemilik usaha dodol lebih terus meningkatkan kreativitas dengan cara diantaranya melahirkan banyak ide dalam hal beragam jenis pembuatan dodol,
Universitas Sumatera Utara
45 seperti dodol nangka, dodol rasa coklat, dodol wijen, dodol kacang hijau, dan
lain sebagainya termasuk dodol berbahan kulit buah pisang sebagai salah satu alternatif usaha yang cukup potensial mendatangkan penghasilan yang
lumayan. Memiliki kemampuan berfikir luwes dan fleksibel sehingga pengusaha dodol dapat mengembangkan usahanya. Menciptakan banyak
gagasan yang bersifat baru dan unik dalam pembuatan dodol. 2. Para pengusaha dodol sebaiknya juga membangun keberhasilan usaha dengan
cara memiliki tekhnik dalam hal pemasaran dodol, selalu bertanya dalam hal cara pemasaran dodol, mampu membayangkan hal-hal yang belum pernah
terjadi dalam usaha dodol, tertantang dan mempunyai dorongan untuk mengatasi masalah-masalah yang sulit, memiliki sifat berani mengambil
resiko dan selalu menghargai kemampuan sendiri yang sedang berkembang. 3. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan agar dapat terus mengembangkan
penelitian ini dengan menggunakan variabel-variabel dan tempat penelitian yang berbeda.
Universitas Sumatera Utara
8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Uraian Teoritis
2.1.1 Kreativitas 1. Definisi Kreativitas
Kreativitas didefinisikan sebagai kemampuan untuk berimaginasi dan menghasilkan ide-ide baru dengan
mengkombinasikan, mengubah atau menerapkan ide-ide yang sudah ada dengan cara yang belum dipikirkan sebelumnya. Ide-ide kreatif
yang kemudian diproses melalui beberapa tahapan sehingga menghasilkan produk atau jasa atau model bisnis Zimmerer 2008:57.
Kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk menciptakan atau menghasilkan sesuatu yang baru dan asli, yang sebelumnya belum
dikenal ataupun memecahkan masalah baru yang dihadapi. Kreativitas juga merupakan suatu ide atau gagasan seseorang yang tercipta melalui
kejadian atau peristiwa yang dialami dalam kehidupan sehari-hari, yang tanpa sadar terciptalah suatu ide-ide kreatif itu
www.galeripustaka.com, 2013. Kreativitas adalah kemampuan untuk membuat kombinasi-
kombinasi baru atau melihat hubungan-hubungan baru antara unsur, data variabel yang sudah ada sebelumnya Alma, 2008: 69.
Sedangkan menurut Suryana 2003: 2 menyatakan bahwa kreativitas
Universitas Sumatera Utara
9 adalah: “Berpikir sesuatu yang baru”. Kreativitas sebagai kemampuan
untuk mengembangkan ide-ide baru dan untuk menemukan cara-cara baru dalam memecahkan persoalan dalam menghadapi peluang.
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kreativitas
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kreativitas menurut Rogers Saleh, 2004 adalah :
1 Faktor internal individu
Faktor internal, yaitu faktor yang berasal dari dalam individu yang dapat mempengaruhi kreativitas, diantaranya :
a. Keterbukaan terhadap pengalaman dan rangsangan dari luar atau dalam individu. Keterbukaan terhadap pengalaman adalah
kemampuan menerima segala sumber informasi dari pengalaman hidupnya sendiri dengan menerima apa adanya,
tanpa usaha defense, tanpa kekakuan terhadap pengalaman- pengalaman tersebut. Dengan demikian individu kreatif adalah
individu yang mampu menerima perbedaan. b. Evaluasi internal, yaitu kemampuan dalam menilai produk
yang dihasilkan ciptaan seseorang ditentukan oleh dirinya sendiri, bukan karena kritik dan pujian orang lain. Walaupun
demikian individu tidak tertutup dari kemungkinan masukan dan kritikan dari orang lain.
Universitas Sumatera Utara
10 c. Kemampuan untuk bermain dan mengadakan eksplorasi
terhadap unsur-unsur, bentuk-bentuk, konsep atau membentuk kombinasi baru dari hal-hal yang sudah ada sebelumnya.
2 Faktor ekternal Lingkungan
Faktor eksternal lingkungan yang dapat mempengaruhi kreativitas individu adalah lingkungan kebudayaan yang
mengandung keamanan dan kebebasan psikoligis. Peran kondisi lingkungan mencakup lingkungan dalam arti kata luas yaitu
masyarakat dan kebudayaan. Kebudayaan dapat mengembangkan kreativitas jika kebudayaan itu memberi kesempatan adil bagi
pengembangan kreativitas potensial yang dimiliki anggota masyarakat.
3. Ciri-Ciri Kreativitas
Ada beberapa ciri-ciri kreativitas yang dimiliki oleh individu yang kreatif. Guilford Saleh, 2004: 201 membedakan antara ciri
kognitif aptitude dan ciri afektif non-aptitude yang berhubungan dengan kreativitas. Ciri-ciri kognitif aptitude ialah ciri-ciri yang
berhubungan dengan kognisi, proses berfikir yang meliputi kelancaran, kelenturan fleksibilitas dan orisinilitas dalam berfikir dan
elaboration mengembangkan, memperkaya, memperinci suatu gagasan. Sedangkan ciri-ciri afektif non-aptitude ialah ciri-ciri yang
lebih berkaitan dengan sikap atau perasaan yang meliputi rasa ingin tahu, bersifat imajinatif, merasa tertantang oleh kemajemukan, sifat
Universitas Sumatera Utara
11 berani mengambil resiko dan sifat menghargai. Kedua jenis ciri
kreativitas itu diperlukan agar perilaku kreatif dapat terwujud. Menurut Munandar 2009: 10 Berikut ini ciri-ciri kognitif
aptitude dan ciri-ciri afektif non-aptitude akan diuraikan lebih lanjut:
1 Ciri-ciri kognitif
Kreativitas yang berhubungan dengan kemampuan berfikir kreatif divergen dan memiliki lima ciri kognitif, yaitu kemampuan
berfikir secara lancar fluency, berfikir luwes flexibelity, orisinilitas originality, kemampuan menilai evaluation, dan
kemampuan memperincimendalam elaboration. a. Kemampuan berfikir lancar fluency
Merupakan kemampuan untuk melahirkan banyak ide dan gagasan, mengemukakan banyak cara untuk melakukan
berbagai hal serta mencari banyak kemungkinan alternative jawaban dan penyelesaian masalah.
b. Kemampuan berfikir luwes atau fleksibel flexibelity Merupakan kemampuan untuk menggunakan bermacam-
macam pendekatan dalam mengatasi persoalan, orang yang kreatif adalah orang yang kreatif dalam berfikir, mereka dapat
dengan mudah meninggalkan cara berfikir yang lama dan menggantikan dengan cara berfikir yang baru. Diperlukan
kemampuan untuk tidak terpaku pada pola pemikiran yang
Universitas Sumatera Utara
12 lama. Hal ini biasa dilakukan dengan fleksibilitas yang spontan
dan adaptif. Fleksibilitas spontan adalah kemampuan untuk menyampaikan berbagai macam ide tentang apa saja tanpa rasa
takut salah. Sedangkan fleksibilitas adaptif adalah kemampuan untuk menyampaikan berbagai macam ide tentang apa saja
tetapi masih memperhatikan kebenaran ide tersebut. c. Kemampuan berfikir orisinal originality
Merupakan kemampuan untuk melahirkan ide-ide atau gagasan-gagasan dan membuat kombinasi-kombinasi yang
bersifat baru dan unik, menggunakan cara yang tidak lazim dalam mengungkapkan diri, dan mampu mencari berbagai
kemungkinan pemecahan masalah dengan cara-cara yang mungkin tidak terpikirkan oleh orang lain.
d. Kemampuan menilai evaluation Merupakan kemampuan untuk membuat penilaian sendiri dan
menentukan apakah suatu pertanyaan benar, atau suatu tindakan itu bijaksana serta tidak hanya mencetuskan gagasan
saja tetapi juga melaksanakannya. e. Kemampuan memperinci elaboration
Merupakan kemampuan untuk memperkaya atau mengembangkan suatu ide, gagasan atau produk dan
kemampuan untuk memperinci suatu obyek, gagasan, dan
Universitas Sumatera Utara
13 situasi sehingga tidak hanya menjadi lebih baik tetapi menjadi
lebih menarik. 1
Ciri-ciri afektif Ciri-ciri afektif dari kreativitas merupakan ciri-ciri yang
berhubungan dengan sikap mental atau perasaan individu. Ciri-ciri afektif ini saling berhubungan dan saling mempengaruhi dengan
ciri-ciri kognitif. Kreativitas yang berkaitan dengan sikap dan perasaan seseorang. Ada beberapa ciri-ciri afektif yaitu :
a. Rasa ingin tahu Selalu terdorong untuk mengetahui lebih banyak, misalnya:
selalu bertanya, memperhatikan banyak hal, peka dalam pengamatan dan ingin mengetahui atau meneliti..
b. Bersifat imajinatiffantasi Mampu memperagakan atau membayangkan hal-hal yang tidak
atau belum pernah terjadi dan menggunakan daya khayal namun dapat membedakan mana khayalan dan mana
kenyataan.. c. Merasa tertantang oleh kemajemukan
Mempunyai dorongan untuk mengatasi masalah-masalah yang sulit, merasa tertantang oleh situasi-situasi yang rumit serta
lebih tertarik pada tugas-tugas yang sulit.
Universitas Sumatera Utara
14 d. Sifat berani mengambil resiko tidak takut membuat
kesalahan Berani mempunyai pendapat meskipun belum tentu benar,
tidak takut gagal atau mendapat kritik dari orang lain. e. Sifat menghargai Kemampuan untuk dapat menghargai
bimbingan dan pengarahan dalam hidup, menghargai kemampuan dan bakat-bakat sendiri yang sedang berkembang.
2.1.2 Keberhasilan Usaha 1. Definisi Keberhasilan Usaha
Keberhasilan usaha adalah keberhasilan dari bisnis dalam mencapai tujuannya. Keberhasilan usaha adalah tujuan utama dari
sebuah perusahaan atau bisnis yang segala aktivitas di dalamnya ditujukan untuk mencapai suatu keberhasilan atau kesuksesan. Dalam
pengertian umum keberhasilan menunjukkan suatu keadaan yang lebih baik atau unggul daripada masa sebelumnya. Noor, 2007: 397
Menurut Nasution 2001: 12, sebuah perusahaan dikatakan meraih keberhasilan usaha jika usahanya bertambah, hasil produksinya
meningkat, keuntungan bertambah, perputaran dana berkembang cepat serta penghasilan anggota dari perusahaan tersebut bertambah. Suatu
perusahaan juga dikatakan berhasil, apabila seluruh karyawannya makmur.
Keberhasilan dalam menjalankan usaha dipengaruhi oleh bagaimana suatu rencana usaha Business Plan itu dipersiapkan untuk
Universitas Sumatera Utara
15 kemudian dapat dijalankan. Ada beberapa rencana yang perlu
dipersiapkan antara lain dengan memilih jenis usaha yang akan dijalankan kemudian bagaimana rencana pemasaran, rencana produksi,
rencana organisasi dan rencana keuangan. Perencanaan merupakan alat untuk menggariskan arah dari perusahaan yang mengarahkan
perusahaan kepada suatu kemajuan logis dari titik mulai sampai dengan titik akhir. Rencana yang dikembangkan dengan baik
menolong entrepreneur mengetahui apa yang akan terjadi, sehingga mempersiapkannya untuk meminimalisasikan risiko dan memperbesar
peluang keberhasilan usaha Anoraga, 2002:157.
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Usaha
Menurut Suyana, 2008: 520, keberhasilan atau kegagalan wirausaha sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik eksternal
maupun internal. a.
Faktor internal yang memiliki pengaruh adalah kekuatan seperti kemauan dan kemampuan pengusaha serta kelemahan
pengusaha, b.
Faktor eksternal berasal dari diri pelaku adalah kesempatan atau peluang.
Universitas Sumatera Utara
16
2.1.3 Usaha Kecil
Pengertian usaha kecil diartikan secara berbeda oleh masing-masing individu. Ada yang melihat dari segi modal yang dikeluarkan, penjualan, dan
banyak tenaga kerja yang dimiliki. Pengertian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah dijelaskan dalam UU
usaha Mikro, Kecil, Menengah UMKM No.20 tahun 2008 adalah sebagai berikut:
1. Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro sebagaimana
diatur dalam Undang-undang ini. 2. Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang
dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau
menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria usaha kecil sebagaimana dimaksud
dalam undang-undang ini. 3. Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri,
yang dilakukan oleh orang perorangan atau bukan badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, atau
menjadi bagian langsung maupun tidak langsung dengan usaha kecil atau usaha besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan
sebagaimana diatur dalam undang-undang ini.
Universitas Sumatera Utara
17 Kriteria usaha kecil dalam Undang-undang Republik Indonesia No. 20
Tahun 2008 adalah : 1. Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp 50.000.000 lima puluh juta
rupiah tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha, atau 2. Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp 300.000.000 tiga
ratus juta rupiah sampai dengan paling banyak Rp 2.500.000.000 dua milyar lima ratus juta rupiah.
Menurut Biro Pusat Statistik BPS, usaha kecil identik dengan industri kecil dan industri rumah tangga. BPS mengklasifikasikan industri berdasarkan
jumlah pekerjanya, yaitu : 1. Industri rumah tangga dengan pekerja 1-4 orang
2. Industri kecil dengan pekerja 5-19 orang 3. Industri menengah dengan pekerja 20-99 orang
4. Industri besar dengan pekerja 100 orang atau lebih.
2.2. Penelitian Terdahulu