Strtegi Pegembangan Produk Terhadap Keberhasilan Usaha Produk Dodol Durian di Kabupaten Serdang Bedagai

(1)

LAMPIRAN 1

Kuesioner

Strategi Pengembangan Produk Terhadap Keberhasilan Usaha Produk Dodol Durian di Kabupaten Serdang Bedagai

Tata cara pengisian kuesioner

1. Pengisian kuesioner dilakukan dengan memberikan tanda silang (X) atau tanda ceklis () pada jawaban yang anda anggap benar.

2. Satu pertanyaan hanya diberikan dengan satu jawaban dengan rincian sebagai berikut:

a. SS : Sangat Setuju b. S : Setuju

c. KS : Kurang Setuju d. TS : Tidak Setuju

e. STS : Sangat Tidak Setuju

3. Mohon memberikan jawaban yang sebenar-benarnya.

4. Setelah melakukan pengisian, mohon mengembalikan kuesioner kepada yang menyerahkan.

l. IDENTITAS RESPONDEN

1. Nama :

2. Jenis Kelamin : a. Laki-Laki b. Perempuan 3. Status : a. Menikah b. Belum Menikah 4. Usia : a. <25-30 Thn

b. 31-36 Thn c. 37-42 Thn d. >43 Thn


(2)

No

Pernyataan

Variabel Strategi Pengembangan Produk SS S R TS STS Memperbaiki bentuk-bentuk yang telah ada

1 Dalam memproduksi dodol saya menggunakan peralatan yang saya miliki sendiri

2 Saya menggunakan fasilitas yang telah ada

3 Pembungkus dodol produk saya diperbaiki secara berkala Memperluas lini produk

4 Selain dodol original saya memproduksi juga dodol dengan alternatif rasa lain seperti rasa dodol kacang,rasa durian dan rasa pandan

5 Selain dodol saya juga menawarkan jajanan lainnya kepada konsumen

6 Saya sering bertanya kepada konsumen rasa dodol apa yang paling disukai

Meniru strategi pesaing

7 Saya menghadapi persaingan harga dengan toko-toko dodol yang lain agar harga tidak jauh berbeda dari pesaing

8 Saya melakukan promosi melalui media sosial, penyebaran brosur, dan dari mulut ke mulut agar tidak ketinggalan dari pesaing

9 Pelanggan yang setia selalu mendapat diskon setiap melakukan pembelian produk dodol durian saya


(3)

No

Pernyataan

Variabel Keberhasilan Usaha SS S R TS STS

Omzet yang meningkat

10 Perputaran dana pada usaha saya berputar dengan cepat 11 Omzet usaha saya bertambah dari periode ke periode 12 Kebutuhan modal untuk investasi dan modal kerja bagi

usaha saya tertutupi

13 Saya memiliki dana simpanan untuk digunakan apabila terdapat keadaan yang tidak terduga

Keuntungan (laba) meningkat

14 Keuntungan usaha saya bertambah dari period ke periode 15 Target yang saya terapkan dapat terpenuhi

16 Keuntungan yang meningkat menyebabkan saya mampu memberikan instensif kepada karyawan yang berprestasi dalam pekerjaannya

Pelanggan yang meningkat

17 Produk yang saya jual sesuai dengan yang diharapkan kosumen

18 Konsumen berminat untuk berkunjung kembali karena pelayanan yang diberikan oleh karyawan saya

memuaskan

19 Konsumen yang datang ke toko saya selalu menyarankan teman atau kerabatnya untuk membeli produk yang saya tawarkan karena pelayanan yang memuaskan


(4)

LAMPIRAN 2

Uji Validitas Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

VAR00001 74.4889 107.983 .819 .961

VAR00002 74.3333 111.364 .792 .961

VAR00003 74.4000 109.291 .786 .961

VAR00004 74.3778 109.922 .835 .960

VAR00005 74.5111 109.119 .821 .961

VAR00006 74.3556 110.462 .789 .961

VAR00007 74.4000 112.927 .673 .963

VAR00008 74.4444 109.843 .770 .961

VAR00009 74.3333 110.636 .804 .961

VAR000010 74.6000 111.382 .767 .961

VAR000011 74.4667 110.118 .796 .961

VAR000012 74.4889 111.801 .730 .962

VAR000013 74.5111 114.210 .645 .963

VAR000014 74.5333 110.482 .779 .961

VAR000015 74.6222 112.286 .723 .962

VAR000016 74.4667 110.936 .742 .962

VAR000017 74.4000 108.200 .796 .961

VAR000018 74.5111 111.983 .732 .962

VAR000019 74.5556 114.525 .461 .966

Uji Reliabilitas

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items


(5)

Distribusi Frekuensi dan Persentase Strategi Pengembangan Produk

Pernyataan

No Pernyataan STS TS KS S SS Total Max Mi

n

Rata-Rata

f % f % f % F % f % f %

1 VAR00001 0 0 3 6.67 5 11.11 21 46.67 16 35.56 45 100 5 2 4.11

2 VAR00002 0 0 1 2.22 3 6.67 24 53.33 17 37.78 45 100 5 2 4.27

3 VAR00003 0 0 2 4.44 5 11.11 20 44.44 18 40 45 100 5 2 4.2

4 VAR00004 0 0 1 2.22 5 11.11 22 48.89 17 37.78 45 100 5 2 4.22 5 VAR00005 0 0 2 4.44 6 13.33 23 51.11 14 31.11 45 100 5 2 4.09

6 VAR00006 0 0 1 2.22 5 11.11 21 46.67 18 40 45 100 5 2 4.24

7 VAR00007 0 0 1 2.22 4 8.89 25 55.56 15 33.33 45 100 5 2 4.2

8 VAR00008 0 0 2 4.44 5 11.11 22 48.89 16 35.56 45 100 5 2 4.16

9 VAR00009 0 0 1 2.22 4 8.89 22 48.89 18 40 45 100 5 2 4.27

Distribusi Frekuensi dan Persentasi Keberhasilan Usaha

Pernyataan

No Pernyataan STS TS KS S SS Total Max Mi

n

Rata-Rata

f % f % f % f % f % f %

1 VAR00001 0 0 2 4.44 5 11.11 29 64.44 9 20 45 100 5 2 4

2 VAR00002 0 0 1 2.22 7 15.56 22 48.89 15 33.33 45 100 5 2 4.13

3 VAR00003 0 0 0 0 9 20 22 48.89 14 31.11 45 100 5 3 4.11

4 VAR00004 0 0 0 0 7 15.56 27 60 11 24.44 45 100 5 3 4.09

5 VAR00005 0 0 1 2.22 8 17.78 23 51.11 13 28.89 45 100 5 2 4.07

6 VAR00006 0 0 1 2.22 8 17.78 27 60 9 20 45 100 5 2 3.98

7 VAR00007 0 0 1 2.22 7 15.56 22 48.89 15 33.33 45 100 5 2 4.13

8 VAR00008 0 0 2 4.44 7 15.56 16 35.56 20 44.44 45 100 5 2 4.2

9 VAR00009 0 0 1 2.22 6 13.33 26 57.78 12 26.67 45 100 5 2 4.09 10 VAR00010 0 0 3 6.67 5 11.11 24 53.33 13 28.89 45 100 5 2 4.04

Analisis Regresi Linear Sederhana

Variables Entered/Removedb

Model

Variables Entered

Variables

Removed Method 1 Strategi

Pengembangan Produk (X)a

. Enter

a. All requested variables entered.

b. Dependent Variable: Keberhasilan Usaha (Y)


(6)

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1(Constant) 7.356 2.616 1 (Constant)

Strategi Pengembangan Produk (X)

.887 .069 .892 Strategi

Pengemba ngan Produk (X) a. Dependent Variable: Keberhasilan Usaha (Y)


(7)

Pendekatan Grafik

Pendekatan Kolmogrov-Sminorv

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 45

Normal Parametersa,,b Mean .0000000

Std. Deviation 2.57266351

Most Extreme Differences Absolute .142

Positive .079

Negative -.142

Kolmogorov-Smirnov Z .951

Asymp. Sig. (2-tailed) .326

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.


(8)

Uji Heterokadtisitas

Uji Glejser

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 7.356 2.616 2.812 .007

Strategi Pengembangan Produk (X)

.887 .069 .892 12.944 .000

a. Dependent Variable: Keberhasilan Usaha (Y)

Uji Multikolinieritas

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 7.356 2.616 2.812 .007

Strategi Pengembangan Produk (X)

.887 .069 .892 12.944 .000


(9)

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 1134.693 1 1134.693 167.544 .000a

Residual 291.218 43 6.773

Total 1425.911 44

a. Predictors: (Constant), Strategi Pengembangan Produk (X) b. Dependent Variable: Keberhasilan Usaha (Y)

RS

Uji R

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .892a .796 .791 2.60241

a. Predictors: (Constant), Strategi Pengembangan Produk (X) b. Dependent Variable: Keberhasilan Usaha (Y)


(10)

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Charles W. Lamb, Joseph F. Hair, Carl Mcdaniel. 2001. Pemasaran. Edisi Pertama, Salemba Empat, Jakarta.

Ghozali, Imam, 2009. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Edisi Keempat, Penerbit Universitas Diponegoro.

Ginting, Paham, Dan Situmorang, Syafrizal H. 2008. Filsafat dan Metode riset, USU Press, Medan.

Henry Simamora. 2000, Akuntansi Basis Pengambilan Keputusan Bisnis. SalembaEmpat, Jakarta.

Kasmir. 2006. Kewirausahaan. Rajawali Pers, Jakarta.

Kotler, Philip. 2002. Manajemen Pemasaran Edisi Milenium. PT Prenallindo, Jakarta.

Kotler, Philip., Keller, Kavin Lane. 2009. Manajemen Pemasaran.Ed. Ke-13 Jilid 1: Erlangga, Jakarta.

Kotler, Philip; Armstrong, Garry. 2008.Prinsip-prinsip Pemasaran. Jilid 1, Erlangga, Jakarta.

Kuncoro, Mudrajat. 2003. Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi. Erlangga, Jakarta.

Mason, Robert. D dan Douglas A. Lind. 1999. Teknik Statistika untuk Bisnis dan Ekonomi. Edisi 9 : Penerbit Erlangga, Jakarta.

Simamora, Bilson. 2004. Panduan Riset Perilaku Konsumen. Penerbit : PT. Gramedia, Jakarta.

Singgih, Santoso. 2000. Buku Latihan SPSS Statistik Darametrik PT Elek Media Komputindo, Jakarta.

Sitinjak J.R.T dan Sugiarto. LISREL. 2006. Graha Ilmu, Yogyakarta. Soewadji, Jusuf. 2012. Pengantar Metodologi Penelitian. Penerbit : Mitra


(11)

Sugiyono Prof. Dr. 2011. MetodePenelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R & D, Cv. Alfa Beta, Bandung.

Suryana , 2010.Kewirausahaan, Pedoman Praktis, Kiat dan Proses Menuju Sukses. PT. Salemba Empat, Jakarta.

Bagong, Suyanto. 2010. Metode Penelitian Sosial. Prenada Media Group, Jakarta. Swastha, Basu dan Irawan. 2003. Manajemen Pemasaran Modern. Edisi ke-2,

cetak ke-2, Liberty, Yogyakarta.

Swastha, Basu dan Irawan. 2010. Manajemen Pemasaran Modern. Liberty, Yogyakarta.

Swastha, Basu. 2012. Manajemen Penjualan Edisi 3. BPFE, Yogyakarta Tjiptono, Fandy. 2008. Strategi Pemasaran: Edisi 3. Andi Offset, Yogyakarta.

Jurnal

Afandi, Pandi. 2013. Analisis Faktor Penentu Daya Tarik Produk Pada Pasar UKM Lopait Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang, Jurnal STIE AMA SALATIGA. Vol 6 No 12Hal 67-81 2013

Baldauf et al. 2001. "Examining Business Strategy, Sales Management, and Salesperson Antecendents of Sales Organization Effectiveness", Journal of Personal Selling & Management, Vol. XXI, Number 2 (Spring), p. 109- 222.

Delyardi, 2014. Pengaruh Lokasi Dan Lingkungan Jasa Terhadap Keputusan Pembelian Pada Toko Lima Saudara Bangunan Tanah Garam, Jurnal, Hal. 3-14 Maret 2010.

Hermanto, Bambang, 2011. Pengaruh Lokasi Usaha, Karakteristik Bisnis Terhadap Strategi Bisnis dan Kinerja usaha Industri Kecil di Sulawesi Utara. Jurnal Aplikasi Manajemen. Vol. 9 No. 3 Mei 2011.

Kenneth C. Adeile, Dr. Amue, Gj, 2012. New Prpduct Development And Consumer Innovativa Behavior: An Emperical Validation Study, European Journal of Business and Social Sciences, Vol. 1, No. 6, pp 97-109, October 2012.

Kristiningsih, Trimarjono Adrianto, 2014. Analisis Faktor-Faktor yang


(12)

UKM di Wilayah Surabaya), Jurnal Fakultas Ekonomi Universitas Wijaya Kusuma Surabaya, ISSN NO : 1978 – 6522 Hal 141-154. Kiran, Vasant, et all, 2012. Innovation in In-Store Promotions: Effects on

Consumer Purchase Decision, Jurnal, Vol. 4 No.92012.

Probowati, Anna, 2012.Perencanaan Strategis Dalam Menjalankan Bisnis, Jurnal STIE Rajawali Purworejo, Hal 1-13

Rini, Endang Sulistya. Peran Pengembangan Produk Dalam Meningkatkan Penjualan.Jurnal Ekonom, Volume 15, No.4, Oktober 2012.

Suyanto Purnama, Chamdan. 2010. Motivasi dan Kemampuan Usaha Dalam Meningkatkan Keberhasilan Usaha Industri Kecil (Studi Pada Industri Kecil Sepatu di jawa Timur), Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Hal 177-184.

Skripsi

Bayu, Hardilla, 2015. Strategi Pengembangan Industri Di Kabupaten Serdang Bedagai, Skripsi, Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara. Damayanti, Msiliza, 2015. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat

Kunjung Ulang Pada Obyek Wisata Pemandian Air Panas Guci Di Kabupaten Tegal, Skripsi, Universitas Diponegoro Semarang.

Mayasari, Septina Dwi, 2009. Pengaruh Kualitas Produk dan Harga Terhadap Loyalitas Melalui Kepuasan Sebagai Variabel Perantara Pengguna Kartu Prabayar IM3, Skripsi,Fakultas Ekonomi UM.

Tesis

Asmarani, Estika Dinda, 2006. Strategi Terhadap Kinerja Perusahaan Dalam Upaya Menciptakan Keunggulan Bersaing, Tesis, Universitas


(13)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Menurut Sugiyono (2010:69) jenis penelitian pada skripsi ini adalah penelitian asosiatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih.Di mana hubungan antara variabel dalam penelitian akan dianalisis dengan menggunakan ukuran-ukuran statistika yang relevan atas data tersebut untuk menguji hipotesis.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian adalah usaha dodol durian di Kabupaten Serdang Bedagai. Waktu penelitian dilakukan dari bulan September - Oktober 2016.

3.3 Batasan dan Identifikasi Variabel Penelitian

Penelitian ini dibatasi hanya pada strategi pengembangan produk terhadap keberhasilan usaha. Dalam hal ini usaha dodol durian di Kabupaten Serdang Bedagai.

Adapun variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah X : Strategi pengembangan produk

Y : Keberhasilan Usaha

3.4 Defenisi Operasional Variabel

Peneliti menggunakan variabel-variabel yang dioperasionalkan adalah semua variabel yang termasuk dalam hipotesis yang telah dirumuskan. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan memudahkan pelaksanaan penelitian, maka perlu definisi variabel-variabel yang akan diteliti sebagai berikut :


(14)

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel No Variabel Definisi

Variabel Dimensi Indikator

Skala Ukur 1 Strategi

Pengembangan Produk Strategi untuk pertumbuhan perusahaan dengan menawarkan produk baru atau yang dimodifikasi ke segmen pasar yang sekarang. 1. Memperbaiki bentuk-bentuk yang telah ada

2.Memperluas lini produk 3. Meniru strategi pesaing a. Menggunakan teknologi yang ada b. Menggunakan fasilitas yang ada a. Membuat variasi

produk yang baru b. Produk yang

diinginkan pembeli a. Perubahan harga

b. Intensitas promosi

Skala Likert

2 Keberhasilan Usaha

Suatuusaha dikatakanberhasi l di dalam usahanya apabila setelah jangka waktu tertentu usaha tersebut mengalami peningkatan baik dalam permodalan, skala usaha, hasil atau laba, jenis usaha atau pengelolaan dan bertambahnya pelanggan.

1. Omzet yang meningkat 2. .Produktivitas

3. Kepuasan pelanggan

a.Pendapatan (laba) b. Volume penjualan a. Modal

b. Tenaga Kerja (skill) a. Kesesuaian dan

harapan dari pelanggan b. Pelanggan yang

memiliki minat berkunjung lagi ke toko c. Ketersediaan pelanggan merekomendasikan produk Skala Likert


(15)

3.5 Skala Pengukuran Variabel

Penelitian ini menggunakan Skala Likert yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2010:92). Skala Likert digunakan untuk mengukur pengaruh strategi pengembangan produk terhadap keberhasilan usaha produk dodol durian di Kabupaten Serdang Bedagai.

Pengukuran dengan Skala Likert ini menggunakan lima tingkatan jawaban yang dapat dilihat pada Tabel 3.2 berikut :

Tabel 3.2

Instrumen Skala Likert

No. Pernyataan Skor

1 Sangat Setuju 5

2 Setuju 4

3 Ragu-Ragu 3

4 Tidak Setuju 2

5 Sangat Tidak Setuju 1

Sumber: Sugiyono (2010) 3.6 Populasi dan Sampel 3.6.1 Populasi

Menurut Sugiyono (2010:80) populasi adalah wilayah peneralisasi yang terdiri atas : obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan.

Populasi dalam penelitian ini adalah usaha dodol durian di Kabupaten Serdang Bedagai yang berjumlah 80 unit usaha.


(16)

3.6.2 Sampel

Sampel adalah suatu bagian dari populasi yang akan diteliti dan dianggap yang dapat menggambarkan populasinya (Ginting & Situmorang, 2008:151). Sampel dalam penelitian ini adalah usaha dodol durian di Kabupaten Serdang Bedagai.

Menurut Sugiyono (2010:81) Teknik penentuan sampel (sampling) adalah cara untuk menentukan sampel yang jumlahnya sesuai dengan ukuran sampel yang akan di jadikan sumber data sebenarnya, dengan memperhatikan sifat dan penyebaran populasi akan diperoleh sampel yang reservative atau benar- benar memiliki populasi.

Dalam penelitian ini, sampel yang digunakan Non Probability Sampling, Non Probability Sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang atau kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Dengan teknik pengambilan sampling purposive, sampling purposive adalah teknik pengumpulan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2010:84).

Berdasarkan penjelasan di atas, maka yang menjadi responden dalam penelitian ini adalah:

1. Yang sudah menjalankan usaha dodol durian lebih dari 3 tahun 2. Yang selalu menjual dodol durian

Jumlah seluruh populasi usaha dodol durian di Kabupaten Serdang Bedagai baik skala rumah tangga maupun skala kecil sebanyak 80 unit usaha. Besar sampel usaha dodol durian yang akan diambil dalam penelitian ini dihitung


(17)

dengan menggunakan rumus Slovin dengan galat penduga 10%. Dengan perhitungan sebagai berikut.

n = N 1 + Ne² Keterangan :

n : Ukuran sampel N : Ukuran populasi e : Taraf kesalahan (10%)

Maka didapat besar sampel penelitian sebagai berikut : n = 80

1 + 80 (0,01)² n = 80

1,8 n = 44.4

Maka jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 44,4 responden atau dapat dibulatkan menjadi 45responden.

3.7 Jenis Data Penelitian a. Data Primer

Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari responden yang ada di lokasi penelitian.Data primer diperoleh dengan melalui wawancara dan dengan menggunakan kuesioner yang diberikan kepada responden terpilih yang berisikan pertanyaan-pertanyaan mengenai variabel penelitian.


(18)

Data Sekunder adalah data yang diperoleh melalui studi dokumentasi dengan mempelajari berbagai tulisan, jurnal, informasi perusahaan maupun internet.

3.8 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : a. Kuesioner

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden (Sugiyono,2011:199).

b. Studi Pustaka

Merupakan pengumpulandatayang menggunakan buku literatur yang berhubungan dengan masalah yang akan diteliti.

3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas

3.9.1 Uji Validitas

Menurut Soewadji (2012:173) validitas adalah persoalan yang berhubungan pertanyaan sejauh mana suatu alat ukur telah mengukur apa yang seharusnya diukur.

Uji validitas dilakukan untuk mengukur data yang telah didapat setelah penelitian dimana merupakan data valid dengan menggunakan kuesioner sebagai tolakukur.Pengujian validitas instrumen digunakan dengan menggunakan program SPSS (Statistical Package for Social Science) for windows, dengan kriteria sebagai berikut :


(19)

Pada hasil pengolahan dengan menggunakan bantuan software SPSS for windows untuk melakukan pengujian terhadap validitas dan reliabilitas pada tiap pertanyaan dan kuesioner yang akan diajukan, diperoleh data output sebagai berikut:

Tabel 3.3 Uji Validitas Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item Deleted

VAR0001 74.4889 107.983 .819 .961

VAR0002 74.3333 111.364 .792 .961

VAR0003 74.4000 109.291 .786 .961

VAR0004 74.3778 109.922 .835 .960

VAR0005 74.5111 109.119 .821 .961

VAR0006 74.3556 110.462 .789 .961

VAR0007 74.4000 112.927 .673 .963

VAR0008 74.4444 109.843 .770 .961

VAR0009 74.3333 110.636 .804 .961

VAR00010 74.6000 111.382 .767 .961

VAR00011 74.4667 110.118 .796 .961

VAR00012 74.4889 111.801 .730 .962

VAR00013 74.5111 114.210 .645 .963

VAR00014 74.5333 110.482 .779 .961

VAR00015 74.6222 112.286 .723 .962

VAR00016 74.4667 110.936 .742 .962

VAR00017 74.4000 108.200 .796 .961

VAR00018 74.5111 111.983 .732 .962

VAR00019 74.5556 114.525 .461 .966


(20)

Tabel 3.3 dari 19 hasil dari semua pernyataan dinyatakan valid karena rHitung > rTabel atau Corrected Item-Total Correlation diatas 0,3. Dengan demikian, kuesioner dapat dilanjutkan pada tahap pengujian realibilitas.

3.9.2 Uji Reliabilitas

Menurut Soewadji (2012:184) reliabilitas adalah tingkat ketepatan atau consistency atau keajegan adalah tingkat kemampuan suatu alat atau instrument penelitian dalam mengumpulkan data atau informasi secara tetap atau konsisten atau secara ajeg dari individu.Uji reliabilitas harus dilakukan hanya pada pertanyaan yang telah memiliki atau memenuhi uji validitas, jadi jika tidak memenuhi syarat uji validitas maka tidak perlu diteruskan untuk uji reliabilitas (Noor, 2011:130).

Butir pertanyaan yang sudah dikatakan valid dalam uji validitas ditentukan reliabilitasnya dengan kriteria sebagai berikut :

Jika ralpha > rtabel maka pertanyaan reliabel.

Jika ralpha < rtabel maka pertanyaan tidak reliabel.

Tabel 3.4 Uji Reliabilitas Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.964 19

Sumber : Hasil pengolahan data primer (Kuesioner, SPSS for windows, 2016)

Tabel 3.4 menunjukkan bahwa semua butir instrumen reliabel karena nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,964 lebih besar dari 0,6. Maka kuesioner dinyatakan reliabel dan dapat digunakan untuk penelitian.


(21)

3.10 Teknik Analisis Data

Menurut Sugiyono (2011:243) dalam penelitian kuantitatif, teknik analisis data yang digunakan sudah jelas, yaitu untuk diarahkan untuk menjawab rumusan masalah yang telah dirumuskan dalam proposal. Teknik yang digunakan penulis dalam penelitian untuk analisis data adalah:

3.10.1 Metode Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif yaitu metode penganalisaan data yang dilakukan mengumpulkan dan menginterpretasikan data sehingga dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai masalah yang dihadapi (Sugiyono 2011:142).

3.10.2 Metode Analisis Regresi Linear Sederhana

Metode analisis data yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode analisis kuantitatif. Dimana untuk mencapai tujuan pertama yaitu menganalisis pengaruh keberhasilan diri, toleransi akan resiko, dan kebebasan dalam bekerja terhadap keinginan mahasiswa untuk menjadi entrepreneur adalah dengan menggunakan analisis regresi. Regresi berguna dilakukan terhadap model yang lebih dari satu variabel bebas, untuk diketahui pengaruhnya terhadap variabel terikat (Santoso,2000).

Menurut Sugiyono (2011:261) Regresi sederhana didasarkan pada hubungan fungsional ataupun kausal satu variabel independen dengan satu variabel dependen digunakan untuk mengetahui pengaruh antara variabel independen yang terdiri atas strategi pengembangan produk (X) dan dependen yaitu keberhasilan usaha (Y). Model persamaan yang digunakan adalah sebagai berikut :


(22)

Y = a+bX Dimana :

Y = Keberhasilan Usaha a = Konstanta

b = Koefisien regresi strategi pengembangan produk X = Strategi pengembangan produk

e = Standart error 3.10.3 Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik dilakukan sebelum melakukan analisis regresi, agar dapat diperkirakan yang tidak biasa dan efisiensi maka dilakukan pengujian asumsi klasik yang harus dipenuhi, yaitu :

a. Uji Normalitas

Uji normalitas data bertujuan untuk menguji salah satu asumsi dasar analisis regresi berganda, yaitu variabel-variabel independent dan dependenharus didistribusikan normal atau mendekati normal.

b. Uji Heterokedastisitas

Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residu atau dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homokedastisitas. Dan jika varians berbeda maka disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas (Santoso, 2000:205). Salah satu cara untuk mendeteksi


(23)

heteroskedastisitas adalah dengan melihat grafik scatter plot antara nilai prediksi variable terikat dan nilai residualnya.

c. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas dilakukan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independent. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan terdapat problem multikolinearitas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independent. Uji multikolinearitas pada penelitian dilakukan dengan matriks korelasi. Pengujian ada tidaknya gejala multikolinearitas dilakukan dengan meperhatikan nilai matriks korelasi yang dihasilkan pada saat pengolahan data serta nilai VIF (VarianceInflation Factor) dan Tolerance-nya. Apabila nilai matriks korelasi tidak ada yang lebih besar dari 0,5 maka dapat dikatakan data yang akan dianalisis terlepas dari gejala multikolinearitas. Kemudian apabila nilai VIF berada dibawah 10 dan nilai Tolerance mendekati 1, maka diambil kesimpulan bahwa model regresi tersebut tidak terdapat problem multikolinearitas (Santoso, 2000:205).

Uji Hipotesis

Untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat maka dilakukan pengujian dengan menggunakan :

3.11.1 Uji Signifikan Parsial (Uji-t)

Uji-t menunjukkan seberapa besar pengaruh variabel independen mempunyai pengaruh signifikan terhadap nilai-nilai variabel dependen.


(24)

Kriteria pengujian hipotesis :

H0 : bi = 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan

signifikan dari variabel bebas (X) yaitu strategi pengembangan produk terhadap variabel terikat (Y) yaitu keberhasilan usaha.

Ha : bi ≠ 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan

dari variabel bebas (X) yaitu strategi pengembangan produk terhadap variabel terikat (Y) yaitu keberhasilan usaha.

Kriteria pengambilan keputusan : H0 diterima, jika thitung< ttabel pada α = 5%

H0 ditolak, jika thitung > ttabel pada α = 5%

3.11.2 Uji signifikan Simultan (Uji F)

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah variabel bebas (X) yaitu strategi pengembangan produk secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat (Y) yaitu keberhasilan usaha.

Bentuk pengujian :

H0 : b1 = 0, artinya secara bersama-sama tidak terdapat pengaruh positif dan

signifikan dari variabel bebas (X) yaitu strategi pengembangan produk terhadap variabel terikat (Y) yaitu keberhasilan usaha.

Ha : b1≠ 0, artinya secara bersama-sama terdapat pengaruh positif dan signifikan

dari variabel bebas (X) yaitu strategi pengembangan produk terhadap variabel terikat (Y) yaitu keberhasilan usaha.Kriteria pengambilan keputusan adalah : H0 diterima, jika fhitung < ftabel pada α = 5%

Ha ditolak, jika fhitung > ftabel pada α = 5%


(25)

Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengukur seberapa besar kontribusi variabel bebas terhadap variabel terikat.Koefisien determinasi berkisar antara 0 sampai dengan 1 (0<R2<1).Jika R2 semakin besar (mendekati satu), maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas (X) yaitu strategi pengembangan produk terhadap variabel terikat (Y) yaitu keberhasilan usaha.Sebaliknya, jika R2 semakin kecil (mendekati nol), maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas (X) yaitu strategi pengembangan produk terhadap variabel terikat (Y) yaitu keberhasilan usaha.


(26)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Kabupaten Serdang Bedagai

Asal mula dinamakan pertokoan itu dahulunya merupakan desa yang banyak terdapat usaha perbengkelan, seperti sepeda, pandai besi, bengkel gerobak lembu, dan perbengkelan kayu. Letak persisnya di sekitar pasar pekan bengkel. Posisi bengkel-bengkel itu sangat strategis karena berada di persimpangan antara desa-desa tetangga dari desa-desa bengkel, seperti desa-desa lidah tanah, desa-desa lubuk dendang, desa suka beras, desa kesatuan, desa pematang tatal dan desa deli muda. Jadi masyarakat dari desa tersebut, jika akan ke kota Perbaungan pada masa lalu menjadikan bengkel-bengkel tersebut sebagai tempat titik kumpul pertemuan, baik pergi maupun pulang.

Pasar bengkel berada di kawasan jalan lintas Sumatera. Tepatnya di desa bengkel, Perbaungan, Serdang Bedagai, Sumatera Utara. Jika dari Medan membutuhkan waktu sekitar 1 jam untuk sampai di lokasi pasar bengkel. Pasar bengkel menjadi pusat oleh-oleh dari Serdang Bedagai, atau bisa dikatakan sebagai wisata kuliner khas Serdang Bedagai. Di pasar bengkel ini, anda bisa membeli dodol yang begitu khas, aneka keripik, kerupuk, minuman dan jajanan lainnya. Pasar bengkel telah ada sekitar puluhan tahun yang lalu.

Ada puluhan kios yang berjualan di pasar bengkel ini, sesuatu yang dijual pun hampir sama semua seperti dodol, keripik, minuman, serta makanan lainnya. Namun, kios-kios tersebut tetap saja ada pembelinya. Apalagi musim liburan


(27)

Sumatera akan dilalui banyak kendaraan seperti bus yang membawa pemudik ataupun kendaraan pribadi yang mudik maupun liburan ke luar kota. Biasanya bus-bus akan berhenti di pasar bengkel ini untuk beristirahat sejenak karena letih menempuh perjalanan jauh, dan secara otomatis memberikan kesempatan para penumpang untuk berbelanja oleh-oleh khas Serdang Bedagai ini.

Makanan atau jajanan yang paling sering diburu para pembeli yaitu dodol. Ada beberapa pilihan rasa dodol yang ditawarkan seperti rasa durian, vanila, pandan, kacang dan original. Dodol di pasar bengkel memang terkenal khas dan enak tentunya. Sehingga banyak orang yang membeli dodol di pasar bengkel untuk dimakan sendiri maupun dijadikan oleh-oleh untuk saudara maupun teman. Tidak hanya dodol yang menjadi buruan pengunjung. aneka kripik dan kerupuk pun tak ketinggalan untuk dibeli oleh para pengunjung pasar bengkel ini.

UKM dodol di Kabupaten Serdang Bedagai pada umumnya adalah pedagang turun temurun, hal ini menunjukan bahwa jiwa berwirausaha mereka telah terbentuk dari sejak kecil. Ini hendaknya mereka dapat memberikan ajaran bisnis ini kepada anak-anaknya dan mewariskan pengalamannya agar dapat memiliki skill yang tinggi dalam menjalankan usaha.

4.2 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

Valid artinya data-data yang diperoleh dengan penggunaan instrumen dapat menjawab tujuan penelitian.Reliabel artinya konsisten atau stabil.Agar data yang diperoleh valid dan reliabel maka dilakukan uji reliability.Uji validitas dan reliabilitas dilakukan terhadap alat penelitian, yaitu kuesioner. Penyebaran kuesioner khusus uji validitas dan reliabilitas diberikan kepada 30 responden yang dilakukan di Kabupaten Serdang Bedagai, diluar dari sampel.


(28)

4.2.1 Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah, atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebutGhozali (2009:33). Sedangkan menurut Sugiharto dan Sitinjak (2006:25), validitas berhubungan dengan suatu peubah mengukur apa yang seharusnya diukur. Validitas dalam penelitian menyatakan derajat ketepatan alat ukur penelitian terhadap isi sebenarnya yang diukur. Uji validitas adalah uji yang digunakan untuk menunjukkan sejauh mana alat ukur yang digunakan dalam suatu mengukur apa yang diukur.

Pengujian validitas instrumen digunakan dengan menggunakan program SPSS for windows, dengan kriteria sebagai berikut:

1). Jika r hitung > r tabel, maka pertanyaan tersebut dinyatakan valid. 2). Jika r hitung < r tabel, maka pertanyaan tersebut dinyatakan tidak valid. Pada hasil pengolahan dengan menggunakan bantuan software SPSS for windowsuntuk melakukan pengujian terhadap validitas dan reliabilitas pada tiap pertanyaan dan kuesioner yang akan diajukan, diperoleh data output sebagai berikut


(29)

Tabel 4.1 Uji Validitas Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item Deleted

VAR0001 74.4889 107.983 .819 .961

VAR0002 74.3333 111.364 .792 .961

VAR0003 74.4000 109.291 .786 .961

VAR0004 74.3778 109.922 .835 .960

VAR0005 74.5111 109.119 .821 .961

VAR0006 74.3556 110.462 .789 .961

VAR0007 74.4000 112.927 .673 .963

VAR0008 74.4444 109.843 .770 .961

VAR0009 74.3333 110.636 .804 .961

VAR00010 74.6000 111.382 .767 .961

VAR00011 74.4667 110.118 .796 .961

VAR00012 74.4889 111.801 .730 .962

VAR00013 74.5111 114.210 .645 .963

VAR00014 74.5333 110.482 .779 .961

VAR00015 74.6222 112.286 .723 .962

VAR00016 74.4667 110.936 .742 .962

VAR00017 74.4000 108.200 .796 .961

VAR00018 74.5111 111.983 .732 .962

VAR00019 74.5556 114.525 .461 .966


(30)

Tabel 4.1 dari 19 hasil dari semua pernyataan dinyatakan valid karena rHitung > rTabel atau Corrected Item-Total Correlation diatas 0,3. Dengan demikian, kuesioner dapat dilanjutkan pada tahap pengujian realibilitas.

4.2.2 Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari peubah atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Reliabilitas suatu test merujuk pada derajat stabilitas, konsistensi, daya prediksi, dan akurasi. Pengukuran yang memiliki reliabilitas yang tinggi adalah pengukuran yang dapat menghasilkan data yang reliable (Ghozali 2009:37). Sedangkan menurut Sugiharto dan Situnjak (2006:29) menyatakan bahwa reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa instrumen yang digunakan dalam penelitian untuk memperoleh informasi yang digunakan dapat dipercaya sebagai alat pengumpulan data dan mampu mengungkap informasi yang sebenarnya dilapangan.Butir pertanyaan yang sudah dikatakan valid dalam uji validitas ditentukan reliabilitasnya dengan kriteria sebagai berikut:

Jika ralpha > rtabel maka pertanyaan reliabel.

Jika ralpha < rtabel maka pertanyaan tidak reliabel.

Tabel 4.2 Uji Reliabilitas Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.964 19

Sumber : Hasil pengolahan data primer (Kuesioner, SPSS for windows, 2016)

Tabel 4.2 menunjukkan bahwa semua butir instrumen reliabel karena nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,964 lebih besar dari 0,6. Maka kuesioner dinyatakan


(31)

4.3 Analisis Deskriptif

Analisis data yang dilakukan adalah analisis deskriptif responden. Data yang dijadikan dasar perhitungan adalah data pada saat penulis melakukan penelitian yang dilakukan mulai dari bulan September – Oktober 2016.

4.3.1 Analisis Deskriptif Responden

Responden dalam penelitian ini adalah Pengusaha Dodol Durian Di Kabupaten Serdang Bedagai. Hal–hal yang dianalisis dari responden adalah data pribadi responden yang terdiri dari jenis kelamin, status dan usia.

Tabel 4.3

Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Frekuensi Persentase Laki-Laki 23 51.11 Perempuan 22 48.89 Jumlah 45 100 Sumber: Hasil pengolahan data primer (Kuesioner, SPSS for windows, 2016)

Tabel 4.3 Menunjukan dari 45orang yang menjadi responden, berdasarkan dari segi jenis kelamin dapat disimpulkan bahwa responden yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 23 orang atau 51,1%, reponden yang berjenis kelamin perempuan berjumlah 22 orang atau 48,89%. Hal ini menunjukan bahwa responden didominasi oleh jenis kelamin laki-laki.


(32)

Tabel 4.4

Distribusi Frekuensi Status

Status Frekuensi Persentase Belum Menikah 9 20.00

Menikah 36 80.00 Jumlah 45 100 Sumber: Hasil pengolahan data primer (Kuesioner, SPSS for Windows, 2016)

Tabel 4.4 Menunjukkan dari 45orang yang menjadi responden, berdasarkan dari segi status dapat disimpulkan bahwa responden dengan status belum menikah berjumlah 9 orang atau memiliki persentase 20% dan responden yang berstatus menikah berjumlah 36 orang atau memiliki presentase 80%. Hal ini menunjukan bahwa reponden berstatus menikah lebih banyak daripada status belum menikah.

Tabel 4.5

Distribusi Frekuensi Usia

Usia Frekuensi Persentase 25-30 Tahun 7 15.56 31-36 Tahun 2 4.44 37-42 Tahun 20 44.44

>43 Tahun 16 35.56 Jumlah 45 100 Sumber: Hasil pengolahan data primer (Kuesioner, SPSS for Windows, 2016)

Tabel 4.5 Menunjukkan dari 45orang yang menjadi responden, berdasarkan dari segi usia dapat disimpulkan bahwa responden yang berusia 25-30 tahun berjumlah 7 orang atau memiliki persentase 15,56%, responden yang


(33)

yang berusia 37-42 tahun berjumlah 20 orang atau memiliki persentase 44,44% dan responden yang berusia diatas 43 tahun sebanyak 16 orang atau memiliki persentase 35,56%. Hal ini menunjukkan bahwa responden yang berusia 37-42 tahun lebih banyak daripada yang berusia 25-30 tahun, 31-36 tahun, dan diatas 43 tahun.

4.3.2 Analisis Deskriptif Variabel

Analisis statistik deskriptif digunakan untuk mengetahui deskripsi suatu data yang dilihat berdasarkan distribusi frekuensi dan persentase dari pertanyaan-pertanyaan pada variabel strategi pengembangan produk dan keberhasilan usaha pada produk dodol durian di Kabupaten Serdang Bedagai.Dari kuesioner yang disebarkan kepada responden, didapatkan hasil sebagai berikut:

Tabel 4.6

Distribusi Frekuensi dan Persentase Strategi Pengembangan Produk (X) Pernyataan

No

STS TS KS S SS Total

Max Min Rata-Rata F % F % F % F % F % F %

1 0 0 3 6.67 5 11.11 21 46.67 16 35.56 45 100 5 2 4.11 2 0 0 1 2.22 3 6.67 24 53.33 17 37.78 45 100 5 2 4.27

3 0 0 2 4.44 5 11.11 20 44.44 18 40 45 100 5 2 4.2

4 0 0 1 2.22 5 11.11 22 48.89 17 37.78 45 100 5 2 4.22 5 0 0 2 4.44 6 13.33 23 51.11 14 31.11 45 100 5 2 4.09 6 0 0 1 2.22 5 11.11 21 46.67 18 40 45 100 5 2 4.24 7 0 0 1 2.22 4 8.89 25 55.56 15 33.33 45 100 5 2 4.2 8 0 0 2 4.44 5 11.11 22 48.89 16 35.56 45 100 5 2 4.16

9 0 0 1 2.22 4 8.89 22 48.89 18 40 45 100 5 2 4.27

Sumber : Hasil pengolahan data primer (Kuesioner, SPSS for windows, 2016)

Berdasarkan Tabel 4.6, untuk tiap-tiap pernyataan hasil jawaban kuesioner yang diperoleh dari 45 responden untuk variabel strategi pengembangan produk, mayoritas responden yaitu :


(34)

1) Pada pernyataan yang pertama (Dalam memproduksi dodol saya menggunakan peralatan yang saya miliki sendiri) hasil wawancara dengan responden, 82,23% setuju, dan 17,78% tidak setuju.

2) Pada pernyataan yang kedua (Saya menggunakan fasilitas yang telah ada) hasil wawancara dengan responden, 91,11% setuju, dan 8,89% tidak setuju.

3) Pada pernyataan yang ketiga (Pembungkus produk dodol saya diperbaiki secara berkala) hasil wawancara dengan responden, 84,44% setuju, dan 15,55% tidak setuju.

4) Pada pernyataan yang keempat (Selain dodol original saya memproduksi juga dodol dengan alternatif rasa lain seperti rasa dodol kacang,rasa durian dan rasa pandan) hasil wawancara dengan responden, 86,67% setuju, dan 13,33% tidak setuju.

5) Pada pernyataan yang kelima (Selain dodol saya juga menawarkan jajanan lainnya kepada konsumen) hasil wawancara dengan responden, 82,22% setuju, dan 17,77% tidak setuju.

6) Pada pernyataan yang keenam (Saya sering bertanya kepada konsumen rasa dodol apa yang paling disukai) hasil wawancara dengan responden, 86,67% setuju, dan 13,33% tidak setuju.

7) Pada pernyataan yang ketujuh (Saya menghadapi persaingan harga dengan toko-toko dodol yang lain agar harga tidak jauh berbeda dari pesaing) hasil wawancara dengan responden, 84,44% setuju, dan 15,55% tidak setuju.


(35)

8) Pada pernyataan yang kedelapan (Saya melakukan promosi melalui media sosial, penyebaran brosur, dan dari mulut ke mulut agar tidak ketinggalan dari pesaing) hasil wawancara dengan responden, 84,45% setuju, dan 15,55% tidak setuju.

9) Pada pernyataan yang kesembilan (Pelanggan yang setia selalu mendapat diskon setiap melakukan pembelian produk dodol durian saya) hasil wawancara dengan responden, 88,89% setuju, dan 11,11% tidak setuju.

Tabel 4.7

Distribusi Frekuensi dan Persentase VariabelKeberhasilan Usaha (Y) Pernyataan

No

STS TS KS S SS Total

Max Min Rata-Rata f % F % F % f % F % F %

1 0 0 2 4.44 5 11.11 29 64.44 9 20 45 100 5 2 4

2 0 0 1 2.22 7 15.56 22 48.89 15 33.33 45 100 5 2 4.13

3 0 0 0 0 9 20 22 48.89 14 31.11 45 100 5 3 4.11

4 0 0 0 0 7 15.56 27 60 11 24.44 45 100 5 3 4.09

5 0 0 1 2.22 8 17.78 23 51.11 13 28.89 45 100 5 2 4.07

6 0 0 1 2.22 8 17.78 27 60 9 20 45 100 5 2 3.98

7 0 0 1 2.22 7 15.56 22 48.89 15 33.33 45 100 5 2 4.13 8 0 0 2 4.44 7 15.56 16 35.56 20 44.44 45 100 5 2 4.2 9 0 0 1 2.22 6 13.33 26 57.78 12 26.67 45 100 5 2 4.09 10 0 0 3 6.67 5 11.11 24 53.33 13 28.89 45 100 5 2 4.04

Sumber : Hasil pengolahan data primer (Kuesioner, SPSS for windows, 2016)

Berdasarkan Tabel 4.7, untuk tiap-tiap pertanyaan hasil jawaban kuesioner yang diperoleh dari 45 responden untuk variabel strategi pengembangan prokeberhasilan usaha, mayoritas responden yaitu :

1) Pada pernyataan yang kesepuluh (Perputaran dana pada usaha saya berputar dengan cepat) hasil wawancara dengan responden, 84,44% setuju, dan 15,55% tidak setuju.


(36)

2) Pada pernyataan yang kesebelas (Omzet usaha saya bertambah dari periode ke periode) hasil wawancara dengan responden, 82,22% setuju, dan 17,78% tidak setuju.

3) Pada pernyataan yang keduabelas (Kebutuhan modal untuk investasi dan modal kerja bagi usaha saya tertutupi) hasil wawancara dengan responden, 80% setuju, dan 20% tidak setuju.

4) Pada pernyataan yang ketigabelas (Saya memiliki dana simpanan untuk digunakan apabila terdapat keadaan yang tidak terduga) hasil wawancara dengan responden, 84,44% setuju, dan 15,56% tidak setuju.

5) Pada pernyataan yang keempatbelas (Keuntungan usaha saya bertambah dari period ke periode) hasil wawancara dengan responden, 80% setuju, dan 20% tidak setuju.

6) Pada pernyataan yang kelimabelas (Target yang saya terapkan dapat terpenuhi) hasil wawancara dengan responden, 80% setuju, dan 117,78% tidak setuju dan tidak ada yang menyatakan sangat tidak setuju.

7) Pada pernyataan yang keenambelas (Keuntungan yang meningkat menyebabkan saya mampu memberikan instensif kepada karyawan yang berprestasi dalam pekerjaannya) hasil wawancara dengan responden, 82,22% setuju, dan 17,78% tidak setuju.

8) Pada pernyataan yang ketujuhbelas (Produk yang saya jual sesuai dengan yang diharapkan kosumen) hasil wawancara dengan


(37)

9) Pada pernyataan yang kedelapanbelas (Konsumen berminat untuk berkunjung kembali karena pelayanan yang diberikan oleh karyawan saya memuaskan) hasil wawancara dengan responden, 84,45% setuju, dan 15,55% tidak setuju.

10)Pada pernyataan yang kesembilanbelas (Konsumen yang datang ke toko saya selalu menyarankan teman atau kerabatnya untuk membeli produk yang saya tawarkan karena pelayanan yang memuaskan) hasil wawancara dengan responden, 82,22% setuju, dan 17,78% tidak setuju.

4.4 Uji Asumsi Klasik

Sebelum dapat menggunakan model regresi linear sederhana dalam menganalisis variabel-variabel, maka terlebih dahulu diuji syarat-syarat yang harus dipenuhi. Dengan kata lain menguji dengan model asumsi klasik, yakni sebagai berikut:

4.4.1 UjiNormalitas

Uji normalitas dilakukan untuk melihat normal tidaknya sebaran data yang akan dianalisis. Model regresi yang baik adalah distribusi normal atau mendekati normal. Dalam penelitian ini, uji normalitas terhadap residual dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov.


(38)

Gambar 4.1 Histogram

Sumber: Hasil pengolahan data primer (Kuesioner, SPSS for windows, 2016)

Pada Gambar 4.1 Histogram, terlihat bahwa variabel berdistribusi normal. Hal ini ditunjukkan oleh distribusi data tersebut tidak miring ke kiri atau ke kanan dan membentuk pola lonceng.


(39)

2. Pendekatan Grafik

Gambar 4.2

Normality Probability Plot

Sumber: Hasil pengolahan data primer (Kuesioner, SPSS for windows, 2016)

Pada output SPSS P-P Plot of Regression, bahwa data cenderung lurus mengikuti garis diagonal sehingga data dalam penelitian ini cenderung terdistribusi normal seperti terlihat pada Gambar 4.2.

3. Pendekatan Kolmogorv-Sminorv

Uji normalitas dengan grafik bisa saja berdistribusi normal, karena sifatnya lebih subjektif.Oleh karena itu, perlu dilakukan uji normalitas secara


(40)

statitistik dengan pendekatan kolmogorov-smirnov (1 sample KS).Hasil uji normalitas dengan pendekatan kolmogorov dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel 4.8

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 45

Normal Parametersa,,b Mean .0000000

Std. Deviation 2.57266351 Most Extreme Differences Absolute .142

Positive .079

Negative -.142

Kolmogorov-Smirnov Z .951

Asymp. Sig. (2-tailed) .326

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

Sumber : Hasil pengolahan data primer (Kuesioner, SPSS for windows, 2016)

Pada Tabel 4.8 terlihat bahwa nilaiAsymp.Sig(2-tailed) adalah 0.326 dan diatas nilai signifikansi (0,05) atau 5%. Hal ini berarti residual data berdistribusi normal. Nilai kolmogorv-sminorv Z0,951lebih kecil dari 1,97 berarti tidak ada perbedaan antara distribusi teoritik dan distribusi empirik atau dengan kata lain data dikatakan normal.

4.4.2 Uji Heterokedastisitas

Prinsip pengujian heterokedastisitas adalah untuk melihat apakah adanya gangguan yang ada pada suatu penelitian.Metode untuk menguji penelitian untuk mencari keberadaan heterokedastisitas dapat dilakukan dengan metode grafik dan statistik, yang menggunakan uji Glejser.


(41)

Gambar 4.3 Scatterplot

Sumber: Hasil pengolahan data primer (Kuesioner, SPSS for windows, 2016)

Dari grafik scatterplot yang disajikan pada Gambar 4.3, dapat dilihat titik-titik menyebar secara acak dan tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas serta tersebar baik diatas maupun dibawah angka nol pada sumbu Y. berarti tidak terjadi heterokedastisitas pada model regresi.


(42)

2. Pendekatan Statisik Dengan Uji Glejser Tabel 4.9 Uji Glejser Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 7.356 2.616 2.812 .007

Strategi Pengembangan Produk (X)

.887 .069 .892 12.944 .000

a. Dependent Variable: Keberhasilan Usaha (Y)

Sumber: Hasil pengolahan data primer (Kuesioner, SPSS for windows, 2016)

Pada Tabel 4.9 terlihat variabel independent (variabelStrategi Pengembangan Produk) yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependent keberhasilan usaha. Hal ini terlihat dari probabilitas X(0,000) diatas tingkat kepercayaan 5% (0,05), jadi disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya heteroskedastisitas.

4.4.3 Uji Multikolinieritas

Tabel 4.10 Uji Multikolinieritas Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 7.356 2.616 2.812 .007

Strategi Pengembangan Produk (X)

.887 .069 .892 12.944 .000

a. Dependent Variable: Keberhasilan Usaha (Y)

Sumber: Hasil pengolahan data primer (Kuesioner, SPSS for windows, 2016)

Tabel 4.10 menunjukkan bahwa nilai tolerance >0,1 sedangkan varianceinflation factor (VIF) < 5. Hal ini menunjukkan bahwa variabel bebas dalam penelitian ini tidak mengandung multikolinearitas.


(43)

4.5 Analisis Regresi Linear Sederhana

Analisis regresi linear sederhana berfungsi untuk mengetahui pengaruh variabel bebas (X) dengan variabel terikat (Y)pada pengusaha dodol durian di Kabupaten Serdang Bedagai. Analisis regresi linear sederhana menggunakan bantuan program SPSS for windows.

Tabel 4.11 Variables Entered/Removed

Model Variables Entered

Variables

Removed Method 1 StrategiPengembanganProduk . Enter

a. Dependent Variable: KEBERHASILANUSAHA

Sumber: Hasil pengolahan data primer (Kuesioner, SPSS for windows, 2016)

Tabel 4.11 menunjukkan bahwa variabel yang dimasukkan (entered) adalah variabel strategi pengembangan produk. Tidak ada variabel independent yang dikeluarkan (removed). Metode yang dipilih adalah metode enter.

Tabel 4.12

Hasil Regresi Linier Sederhana Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 7.356 2.616 2.812 .007

Strategi Pengembangan Produk (X)

.887 .069 .892 12.944 .000

a. Dependent Variable: Keberhasilan Usaha (Y)

Tabel 4.12 menyajikan nilai koefisien regresi, serta nilai statistik t untuk pengujian pengaruh secara parsial. Berdasarkan Tabel 4.7, diperoleh persamaan regresi linear sederhana sebagai berikut :


(44)

Y = a+bX

Y = 7,356 + 0,887X

Diketahui nilai koefisien regresi dari strategi pengembangan produk bernilai positif, yakni 0,888. Hal ini berarti strategi pengembangan produk berpengaruh positif terhadap keberhasilan usaha. Dengan kata lain, semakin baik strategi pengembangan produk, maka akan meningkatkan keberhasilan usaha. 4.6 Uji Hipotesis

4.6.1 Uji Signifikan Simultan (Uji F)

Uji F dilaksanakan untuk menguji apakah Variabel Strategi Pengembangan Produk (X) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Keberhasilan Usaha (Y).

Langkah- langkah pengujiannya adalah sebagai berikut: 1. Menentukan model hipotesis Ho dan Ha.

2. Mencari nilai ftabel dengan cara menentukan tingkat kesalahan (α) dan

menentukan derajat kebebasan.

3.Menentukan kriteria pengambilan keputusan.

4. Mencari nilai fhitung dengan menggunakan bantuan aplikasi SPSS for windows

5. Kesimpulan

Hasil pengujian:

1. Model hipotesis yang digunakan adalah:

Ho: bi = 0, artinya variabel bebas secara bersama-sama tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat.


(45)

2. Ftabeldapat dilihat pada α = 0,05

Dengan derajat pembilang = k - 1 = 3 – 1 = 2

Derajat penyebut = n – k = 60 – 3 = 57, Ftabel 0,05 (2;57) = 3,16

3. Mencari nilai Ftabeldengan menggunakan Tabel ANOVA dari hasil pengolahan

SPSS for windows.

Tabel 4.13 Uji F ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 1134.693 1 1134.693 167.544 .000a

Residual 291.218 43 6.773

Total 1425.911 44

a. Predictors: (Constant), Strategi Pengembangan Produk (X) b. Dependent Variable: Keberhasilan Usaha (Y)

Sumber: Hasil pengolahan data primer (Kuesioner, SPSS for windows, 2016)

Tabel 4.13 menunjukkan bahwa nilai Fhitung sebesar 167,544 dengan

tingkat signifikan sebesar0,000. Sedangkan Ftabel pada tingkat kepercayaan 95% (α

= 0,05) adalah 3,16. Maka Fhitung> Ftabel dan tingkat signifikansinya (0,000) < 0,05

maka H0 diterima. Artinya Strategi Pengembangan Produk secara serentak

berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keberhasilan Usaha Produk Dodol Durian di Kabupaten Serdang Bedagai.

4.6.2 Koefisien Determinasi (R²)

Koefisien determinasi merupakan suatu nilai yang mengukur seberapabesar pengaruh variabel bebas dalam mempengaruhi atau menjelaskan variabel terikat. Jika determinan (R²) semakin besar atau mendekati satu, maka pengaruh variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y) semakin kuat.Jika determinan (R²) semakin kecil atau mendekati nol, maka pengaruh variabel bebas (X1) terhadap variabel terikat (Y) semakin lemah.


(46)

Tabel 4.17 Koefisien Determinasi

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .892a .796 .791 2.60241

a. Predictors: (Constant), Strategi Pengembangan Produk (X) b. Dependent Variable: Keberhasilan Usaha (Y)

Sumber : Hasil pengolahan data primer (Kuesioner, SPSS for windows, 2016)

Diketahui nilai koefisien determinasi sebesar 0,796.Nilai tersebut berarti melalui variabel strategi pengembangan produk mampu menjelaskan variabel keberhasilan usaha sebesar 79,6%. Nilai koefisien determinasi yang di atas 50% menandakan cukup kuatnya pengaruh antara strategi pengembangan produk dan keberhasilan usaha.

4.7 Pembahasan

4.7.1 Hasil Analisis Deskriptif

4.7.1.1 Hasil Analisis Deskriptif Responden a. Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin

Berdasarkan data frekuensi jenis kelamin pada Tabel 4.3, responden yang paling dominan adalah responden laki-laki dengan jumlah 23 responden. Hal ini menunjukkan bahwa responden laki-laki lebih banyak dibandingkan dengan responden wanita dengan jumlah 22 responden.

b. Distribusi Frekuensi Status

Berdasarkan data frekuensi status pada Tabel 4.4, responden yang paling dominan adalah responden yang sudah menikah dengan jumlah 36 responden. Hal ini menunjukkan bahwa responden yang sudah menikah lebih banyak


(47)

dibandingkan dengan yang responden yang belum menikah dengan jumlah 9 responden.

c. Distribusi FrekuensiUsia

Berdasarkan data frekuensi usia pada Tabel 4.5, responden dengan usia 37-42 tahun responden yang paling dominan dibandingkan responden di usia yang lain yaitu untuk usia >43 tahun dengan jumlah 16 responden dan usia 25-30 tahun dengan jumlah 7responden, dan 31-36 tahun dengan jumlah 2 responden. Responden yang berusia 37-42 tahun adalah responden yang dominan karena saat peneliti menyebar kuesioner, peneliti lebih banyak menjumpai responden yang berusia 37-42 tahun.

4.7.1.2 Hasil Analisis Deskriptif Variabel a. Pengembangan Produk

Pengembangan produk terbagi menjadi tiga dimensi, yaitu memperbaiki bentuk-bentuk yang telah ada, memperluas lini produk dan meniru strategi pesaing. Adapun indikator dari dimensi memperbaiki bentuk-bentuk yang telah ada adalah menggunakan teknologi yang ada dan menggunakan fasilitas yang ada. Berdasarkan hasil analisis deskriptif mengenai pengembangan produk, sesuai dengan Tabel 4.6dilakukan oleh 82,23% pengusahadalam memproduksi dodol yang menggunakan peralatan milik sendiri, 91,11% pengusaha menggunakan fasilitas yang telah ada, dan 84,44% pengusaha memperbaiki pembungkus produk secara berkala. Indikator dari dimensi memperluas lini produk adalah membuat variasi produk yang baru dan membuat variasi produk yang diinginkan pembeli. Misalnya dengan memperbarui bentuk dari dodol, memperbaiki pembungkusnya ataupun dengan cara mempebarui warna dari produk dodol.


(48)

Sesuai dengan Tabel 4.6 dilakukan oleh 86,67% pengusaha yang memproduksi dodol dengan alternatif rasa lain seperti rasa dodol kacang, rasa durian dan rasa pandan selain dari rasa original, 82,22% pengusaha menawarkan jajanan lainnya kepada konsumen, dan 86,67% pengusaha bertanya kepada konsumen dodol apa yang paling disukai. Sedangkan indikator dari meniru strategi pesaing adalah harga dan meniru strategi promosi. Sesuai dengan Tabel 4.6 dilakukan oleh 84,44% pengusaha menghadapi persaingan harga dengan toko-toko dodol yang lain agar harga tidak jauh berbeda dari pesaing, 84,45% pengusaha melakukan promosi melalui media sosial, penyebaran brosur, dan dari mulut ke mulut agar tidak ketinggalan dari pesaing, dan 88,89% pengusaha memberikan diskon kepada pelanggannya yang setia setiap melakukan pembelian produk dodol durian. Dari seluruh indikator semuanya digunakan oleh pengusaha dodol durian di Kabupaten Serdang Bedagai dalam mengembangkan produknya. Berdasarkan hal tersebut, hasil jawaban responden dapat dilihat bahwa responden menyetujui strategi pengembangan produk berpengaruh pada UKM dodol di Kabupaten Serdang Bedagai.

b. Keberhasilan Usaha

Keberhasilan usaha terbagi menjadi tiga dimensi, yaitu omzet yang meningkat, produktivitas dan kepuasan pelanggan. Adapun indikator dari dimensi omzet yang meningkat adalah pendapatan (laba) dan volume penjualan. Berdasarkan hasil analisis deskriptif mengenai keberhasilan usaha, sesuai dengan Tabel 4.7dilakukan oleh84,44% pengusaha mengalamiperputaran dana berputar dengan cepat, 82,22% pengusaha mengalami omzet usaha yang bertambah dari periode ke


(49)

kerja bagi usaha tertutupi, dan 84,44% pengusaha memiliki dana simpanan untuk digunakan apabila terdapat keadaan yang tidak terduga. Indikator dari dimensi produktivitas adalah modal dan tenaga kerja (skill). Sesuai dengan Tabel 4.7dilakukan oleh80% pengusaha yang mengalami keuntungan usaha bertambah dari periode ke periode, 80% pengusaha menerapkan target yang dapat terpenuhi, dan 82,22% pengusaha mengalami keuntungan yang meningkat menyebabkan mampu memberikan itensif kepada karyawan yang berprestasi dalam pekerjaannya Sedangkan indikator dari kepuasan pelanggan adalah kesesuaian dan harapan dari pelanggan, pelanggan yang memiliki minat berkunjung kermbali ke toko, dan ketersediaan pelanggan merekomendasikan produk. Sesuai dengan Tabel 4.7, 80% pengusaha memproduksi produk yang dijual sesuai dengan yang diharapkan konsumen, 84,45% pengusaha menyadari bahwa konsumen berminat untuk berkunjung kembali karena pelayanan yang diberikan oleh karyawan memuaskan, dan 82,22% pengusaha menyadari konsumen yang datang ke toko selalu menyarankan teman atau kerabatnya untuk membeli produk yang ditawarkan karena pelayanan yang memuaskan. Berdasarkan hal tersebut, hasil jawaban responden dapat dilihat bahwa responden menyetujui UKM dodol di Kabupaten Serdang Bedagai mengalami keberhasilan usaha.

4.7.2 Hasil Analisis Regresi Linear Sederhana

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel strategi pengembangan produk memiliki pengaruh yang positifdan signifikan terhadap keberhasilan usahaproduk usaha dodol durian di Kabupaten Serdang Bedagai.Dari hasil penelitian tersebut dapat diartikan bahwa pengusaha dodol durian sudah melakukan strategi pengembangan produk. Hal ini dibuktikan dengan jawaban


(50)

dari responden yang meyetujui pernyataan-pernyataan yang diberikan. Namun begitu ada satu pernyataan yang paling banyak disetujui oleh responden, yaitu pernyataan “saya menggunakan fasilitas yang telah ada sebesar 91,11%.” Dengan adanya strategi pengembangan produk tersebut dapat memberi informasi kepada pengusaha dodol durian agar lebih memperhatikan hal-hal yang dapat membuat usahanya lebih maju di kalangan masyarakat sehingga usaha dodol durian tersebut dapat dikatakan berhasil. Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Bayu (2015) dengan judul“Strategi Pengembangan Industri Dodol Durian Di Kabupaten Serdang Bedagai” yang menjelaskan bahwa strategi pengembangan produk berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap keberhasilan usaha. Hal ini sesuai dengan Suryana (2010:66) suatuusaha dikatakanberhasil di dalam usahanya apabila setelah jangka waktu tertentu usaha tersebut mengalami peningkatan baik dalam permodalan, skala usaha, hasil atau laba, jenis usaha atau pengelolaan dan bertambahnya pelanggan.


(51)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

1. Pengusaha dodol durian di Kabupaten Serdang Bedagai hampir semuanya melakukan pengembangan produk. Hanya 20,4% pengusaha dodol yang tidak melakukan strategi pengembangan produk. Adapun cara-cara yang dilakukan oleh pegusaha dodol tersebut dalam mengembangkan produknya, yaitu dengan cara memperbaiki bentuk-bentuk yang telah ada seperti memperbaiki pembungkus produk dodol secara berkala. Memperluas lini produk juga termasuk cara pengusaha dalam mengembangkan produknya yaitu dengan cara memproduksi dodol dengan alternatif rasa lain seperti rasa kacang, rasa durian dan rasa pandan. Terakhir adalah dengan cara meniru strategi pesaing yaitu dengan cara menghadapi persaingan harga dengan toko-toko dodol yang lain. Misalnya dengan cara melakukan promosi melalui media sosial, menyebarkan brosur, dan dari mulut ke mulut agar tidak ketinggalan dari pesaing dan pelanggan yang setia selalu mendapat diskon setiap melakukan pembelian produk dodol durian.

2. UKM dodol di Kabupaten Serdang Bedagai sebagian besar sudah mengalami keberhasilan usaha. Hal ini terbukti dengan omzet yang meningkat, yaitu dari perputaran dana pada usaha yang berputar dengan cepat, omzet usaha yang bertambah dari periode ke periode, kebutuhan modal untuk investasi dan modal kerja bagi usaha yang sudah tertutupi dan memiliki dana simpanan untuk digunakan apabila terdapat keadaan yang tidak terduga. Pelanggan yang


(52)

meningkat juga menjadi penyebab usaha tersebut mengalami keberhasilan usaha, hal ini juga dapat dibuktikan dari produk yang dijual sesuai dengan yang diharapkan konsumen.

3. Hasil perhitungan koefisien determinasi (R2) menunujukkan bahwa R2 = 79,6%, artinya variabel strategi pengembangan produk mampu menjelaskan variabel keberhasilan usaha. Nilai koefisien determinasi yang di atas 50% menandakan cukup kuatnya pengaruh antara strategi pengembangan produk dan keberhasilan usaha.

5.2 Saran

Adapun saran yang dapat penulis kemukakan berdasarkan hasil penelitian adalah sebagai berikut:

1. Strategi pengembangan produk merupakan faktor yang paling mempengaruhi pengembangan produk maka dari itu hendaknya para pengusaha terus belajar dari pengalaman mereka sehingga dapat meningkatkan penjualan produk dodol di Kabupaten Serdang Bedagai. Maka dari itu para pengusaha hendaknya lebih berhati-hati dalam memilih strategi pengembangan produk yang akan digunakan misalnya dengan cara memberikan variasi rasa dodol yang baru yang lebih menarik dan mengikuti trend jenis makanan terkini dan terus mengembangkan usaha mereka demi tercapainya tujuan bisnis mereka.

2. UKM dodol di Kabupaten Serdang Bedagai hendaknya lebih memperhatikan fasilitas yang akan digunakan ataupun membeli peralatan produk yang baru sebagai cadangan apabila terdapat kerusakan pada


(53)

rasa original, durian, kacang dan pandan sehinggan konsumen tidak jenuh dengan rasa yang itu-itu saja. Jangan terlalu meniru strategi yang dilakukan oleh pesaing, karena apabila sebuah usaha sudah mendapat kepercayaan dari konsumen maka konsumen tersebut akan terus menjadi pelanggan tetap dari toko tersebut.

3. Berdasarkan hasil analisis dari penelitian ini, peneliti menyarankan bagi peneliti berikutnya untuk menambah variabel lain yang berkaitan erat secara teori terhadap keberhasilan usaha, serta memperluas ruang lingkup penelitian, agar hasil penelitian dapat diperluas.


(54)

BAB II

TIN JAUAN PUSTAKA

2.1 Uraian Teoritis

2.1.1 Strategi Pengembangan Produk

Istilah strategi berasal dari kata Yunani strategeia (stratos = militer; dan ag = memimpin), yang artinya seni atau ilmu untuk menjadi seorang jenderal. Strategi juga bisa diartikan sebagai suatu rencana untuk pembagian dan penggunaan kekuatan militer dan material pada daerah-daerah tertentu untuk mencapai tujuan tertentu.

Strategi adalah rencana yang disatukan, menyeluruh, terpadu yang mengaitkan keunggulan strategi perusahaan dengan tantangan lingkungan dan yang dirancang untuk memastikan bahwa tujuan utama perusahaan dapat dicapai melalui pelaksanaan yang tepat oleh perusahaan (Tjiptono,2008:3).

Menurut Marrus (2002:31) strategi didefinisikan sebagai suatu proses penentuan rencana para pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi, disertai penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut dapat dicapai.

Strategi adalah tujuan jangka panjang dari suatu perusahaan, serta rumusan pada pendayagunaan dan semua alokasi sumberdaya yang penting untuk mencapai tujuan tersebut. Secara umum, strategi dapat diartikan sebagai sekumpulan pilihan kritis untuk perencanaan dan penerapan serangkaian rencana tindakan dan alokasi sumberdaya yang penting dalam mencapai tujuan dan


(55)

ideal berkelanjutan kearah, cakupan dan perpektif jangka panjang keseluruhan yang ideal dari individu atau organisasi.

Menurut Kotler dan Armstrong (2008:203), pengembangan produk adalah strategi untuk pertumbuhan perusahaan dengan menawarkan produk baru atau yang dimodifikasi ke segmen pasar yang sekarang.

Strategi pengembangan produk dikemukakan oleh Swastha (2010:29-30): 1. Memperbaiki bentuk-bentuk yang telah ada. Dalam strategi ini

perusahaantetap menggunakan teknologi dan fasilitas yang ada untuk membuat variasi baru dari produknya.

2. Memperluas lini produk. Semua ditujukan untuk menawarkan lebih banyak alternatif pilihan kepada pembeli tentang produknya.

3. Menambah model yang ada. Disini perusahaan menambah beberapa variasi baru pada produknya.

4. Meniru strategi pesaing. Beberapa pengusaha berpendapat bahwa hubungan antara biaya pengembangan produk dengan laba yang akan diperoleh pada waktu mendatang adalah tidak pasti.

5. Menambah produk yang tidak ada kaitannya dengan lini yang ada. Strategi ini dianggap mahal karena produkbaru sering menggunakan proses

produksi yang baru, demikian juga fasilitas-fasilitas untuk promosi dan distribusinya.

Strategi pengembangan produk adalah bagian dari strategi korporasi (corporate strategy). Dalam strategi pengembangan produk terdapat potensi keuntungan maupun risiko dari aktifitas pengembangan produk, dan banyak faktor yang menyebabkan suatu organisasi mempertimbangkan melakukan


(56)

pengembangan produk baru. Hampir semua organisasi menemukan bahwa pendekatan strategi managerial pada aktifitas pengembangan produk baru akan meningkatkan peluang keberhasilan dan juga meminimasi biaya dan risiko.

Pengembangan produk menurut Lamb, et al (2000:450) adalah strategi pemasaran yangmemerlukan penciptaan produk baru yang dapat dipasarkan, proses merubah aplikasi untuk teknologi baru ke dalam produk yang dapat dipasarkan.

Menurut Swastha (2010:29-30), pengembangan produk adalah suatu proses penemuan ide untuk barang dan jasa termasuk merubah, menambah atau merumuskan kembali sebagian dari sifat-sifat pokok yang sudah ada dalam segi corak, merek dan kuantitas. Pengembangan produk dilaksanakan dengan tujuan untuk melayani pasar yang telah ada sekarang dengan lebih meningkatkan penjualan, memenuhi usaha menemukan barang baru yang lebih baik, serta melaksanakan aktivitas-aktivitas dari teknik penelitian, perekayasaan dan perancangan produk.

Sedangkan menurutHenry Simamora (2000:458) pengembangan produk adalah proses pencarian gagasan untuk barang dan jasa baru dan mengkonversikannya kedalam tambahan lini produk yang berhasil secara komersial, didasarkan pada asumsi bahwa para pelanggan menginginkan unsur – unsur baru yang akan membantu mencapai tujuan perusahaan.

Pengembangan produk merupakan serangkaian aktivitas yang dimulai dari analisis persepsi dan peluang pasar, kemudian diakhiri dengan tahap produksi, penjualan, dan pengiriman produk(Ulrich dan Steven, 2001:2).


(57)

kontribusi dari hampir semua fungsi yang ada di perusahaan, namun tiga fungsi yang selalu paling penting bagi proyek pengembangan produk, yaitu: 1. Pemasaran

Fungsi pemasaran menjembatani interaksi antara perusahaan dengan pelanggan. Peranan lainnya adalah memfasilitasi proses identifikasi peluang produk, pendefinisian segmen pasar, dan identifikasi kebutuhan pelanggan. Bagian pemasaran juga secara khusus merancang komunikasi antara perusahaan dengan pelanggan, menetapkan target harga dan merancang peluncuran serta promosi produk.

2. Perancangan (design)

Fungsi perancangan memainkan peranan penting dalam mendefinisikan bentuk fisik produk agar dapat memenuhi kebutuhan pelanggan. Dalam konteks tersebut tugas bagian perancangan mencakup desain engineering (mekanik, elektrik,software dan lain-lain) dan desain industri (estetika,user interface).

3. Manufaktur

Fungsi manufaktur terutama bertanggung jawab untuk merancang dan mengoperasikan sistem produksi pada proses produksi produk. Secara luas, fungsi manufaktur seringkali mencakup pembelian, distribusi dan instalasi.

Menurut Swastha (2010:43) tahap-tahap dalam pengembangan produk meliputi:

1. Tahap Penyaringan

Tahap ini dilakukan setelah berbagai macam ide tentang produk telah tersedia. Dalam tahap ini merupakan pemilihan sejumlah ide dari


(58)

berbagai macam sumber. Adapun informasi atau ide berasal dari manager perusahaan, pesaing, para ahli termasuk konsultan, para penyalur, langganan, atau lembaga lain.

2. Tahap Analisa Bisnis

Pada tahap ini masing-masing ide dianalisa dari segi bisnis untuk mengetahui seberapa jauh kemampuan ide tersebut dapat menghasilkan laba.

3. Tahap Pengembangan

Pada tahap ini, ide-ide yang telah dianalisa perlu dikembangkan karena ide-ide tersebut dianggap lebih menguntungkan. Pengembangan ini tentunya harus sesuai dengan kemampuan perusahaan.

4. Tahap Pengujian

Tahap ini merupakan kelanjutan dari tahap pengembangan, meliputi: pengujian tentang konsep produk, pengujian terhadap kesukaan konsumen, penelitian laboratorium, test penggunaan, operasi pabrik percontohan, dan tahap komersialisasi.

2.1.2 Keberhasilan Usaha

Menurut Suyanto (2010:179) keberhasilan usaha industri kecildi pengaruhi oleh berbagai faktor. Kinerja usaha perusahaan merupakan salah satu tujuan dari setiap pengusaha. Kinerja usaha industri kecil dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan dalam pencapaian maksud atau tujuan yang diharapkan. Sebagai ukuran keberhasilan usaha suatu perusahaan dapat dilihat dari berbagai aspek, seperti: kinerja keuangan dan image perusahaan.


(59)

Seperti yang dikemukakan oleh Suryana (2010:66) untuk menjadi wirausaha yang sukses harus memiliki ide atau visi bisnis (business vision) yang jelas, kemudian ada kemauan dan keberanian untuk menghadapi resiko baik waktu maupun uang. Dan suatu usaha dikatakan berhasil di dalam usahanya apabila setelah jangka waktu tertentu usaha tersebut mengalami peningkatan baik dalam permodalan, skala usaha, hasil atau laba, jenis usaha atau pengelolaan. Adapun faktor-faktor yang mendorong keberhasilan usaha menurut Suryana (2010:67) yaitu:

1. Kemampuan dan kemauan

Orang yang tidak memiliki kemampuan tetapi banyak kemauan dan orang yang memiliki kemauan tetapi tidak memiliki kemampuan, keduanya tidak akan menjadi seorang wirausaha yang sukses.

2. Tekad yang kuat dan kerja keras

Orang yang tidak memiliki tekad yang kuat tetapi mau bekerja keras dan orang yang suka bekerja keras tetapi tidak memiliki tekad yang kuat, keduanya tidak akan menjadi wirausaha yang sukses.

3.Mengenal peluang yang ada dan berusaha meraihkan ketika ada kesempatan. Keberhasilan usaha dalam hal ini diindikasikan dalam lima hal yaitu jumlah penjualan meningkat, hasil produksi meningkat, keuntungan atau profit bertambah, perkembangan dan pertumbuhan usaha berkembang cepat dan memuaskan. Ukuran keberhasilan usaha dalam menerapkan strategi pemasarannya adalah mampu memberikan kepuasan kepada pelanggan. Semakin banyak pelanggan yang menerima produk atau jasa yang ditawarkan, maka mereka semakin puas, dan ini berarti strategi yang dijalankan sudah cukup


(60)

berhasil. Ukuran mampu meraih pelanggan sebanyak mungkin hanya merupakan salah satu ukuran bahwa strategi yang dijalankan sudah cukup baik. Masih ada lagi ukuran lainnya, misalnya tingkat laba yang diperoleh dan ukuran lainnya (Kasmir, 2006: 172).

2.2 Penelitian Terdahulu

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu No Peneliti (Tahun Penelitian) Judul Penelitian Variabel Penelitian Alat

Analisis Hasil Penelitian 1. Kristiningsih,

Trimarjono Adrianto (2014) Analisis Faktor-Faktor yang Mempeng aruhi Perkemba ngan Usaha Kecil Menengah (Studi Kasus pada UKM di Wilayah Surabaya) Independen: Umur, Jenis Kelamin, Pengalaman Kerja, Pendidikan, Sikap dan Mental Pengusaha, Asal Perusahaan, Lama Waktu Operasi, Ukuran Usaha,Sumbe r Modal, Lokasi. Akses Informasi, Analisis Diskrimi nan

Hasil perhitungan dengan menggunakan analisis diskriminan, menemukan bahwa dari 39variabel/sub variabel karakteristik

individu, karakteristik UKM yang diajukan dalam

penelitian ini ternyata ada 13 variabel yang secara

signifikanmempengaruhiperk embangan. Menengah di wilayah Surabaya yaitu: kemauan kerja keras (hardworker), kepercayaan diri, kemauan belajar, ambisi untukmaju,


(61)

(Lanjutan) Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu No Peneliti (Tahun Penelitian) Judul Penelitian Variabel Penelitian Alat

Analisis Hasil Penelitian Legalitas,Ak ses Modal, Dukungan Pemerintah, RencanaAks es Modal, Dukungan Pemerintah, Rencana Bisnis, Tim Manajemen, Persaingan, Inovasi. Dependen: Menurun, Tetap, Meningkat.

memperoleh pasar baru, Informasi tentang pesaing, informasi

peluang usaha,

informasipengembangan produk, kemudahan akses modal,

dukungan kebijakan pemerintah, dan pengelolaan manajemen keuangan dan usaha kecil.

2. Delyardi (2014) Pengaruh Lokasi Dan Lingkungan Jasa Terhadap Keputusan Pembelian Pada Toko Lima Independen: Lokasi usaha, karakteristik bisnis. Dependen: Strategi bisnis Analisis Regresi Linear Berganda

1. Lokasi berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian. 2. Lingkungan jasa berpengaruh

signifikan terhadap keputusan pembelian.

3. Faktor di luar lokasi dan lingkungan jasa, seperti ; people, product, price, proses dan promosi juga dapat mempengaruhi keputusan pembelian.


(62)

(Lanjutan)

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu No Penelitian

(Tahun Penelitian) Judul Penelitian Variabel Penelitian Alat Analisis Hasil penelitian

3. Hermanto Bambang (2011) Pengaruh Lokasi Usaha, Karakteristik Bisnis Terhadap Kinerja usaha Industri Kecil di Sulawesi Utara Independen: Lokasi usaha, karakteristik bisnis. Dependen: Strategi bisnis dan kinerja usaha.

1. Lokasi usaha berpengaruh positif dan signifikan terhadap strategi bisnis 2. Lokasi usaha berpengaruh

positif dan tidak signifikan terhadap kinerja usaha 3. Karakteristik bisnis

berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap strategi bisnis

4. Karakteristik bisnis berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja usaha

5. Strategi bisnis berpengaruh signifikan dan positif terhadap kinerja usaha 4. Kiran,

Vasanth, Mousumi Majumdar, Krishna Kishore (2012) Inovasi dalam In-Store Promosi: Efek pada Keputusan Pembelian Konsumen Independen: merek dan produk yang dimiliki oleh toko Dependen: Strategi bisnis yang digunakan

Promosi penjualan mencakup hal-hal seperti kontes dan permainan, undian,hadiah produk, sampel kupon, program loyalitas, dan diskon telah terbukti meningkatkan keputusan pembelian. Bidang periklanan telah berkembang dan mencapai masa dalam cara-cara yang dianggap tak terbayangkan satu dekade yang lalu


(63)

(Lanjutan)

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu No Penelitian

(Tahun Penelitian) Judul Penelitian Variabel Penelitian Alat Analisis Hasil penelitian

5. Kenneth C. Adeile, Dr. Amue, GJ (2012) Produk Baru Dan Pengembang an Konsumen Perilaku Inovatifmena rgetkan jumlah produk yang dihasilkan Independen: Menghasilka n produk yang lebih baik, mengganti produk yang ada dengan biaya yang lebih rendah, Dependen: Strategi bisnis dan kinerja usaha Analisis Studi Empiris Validasi

Selalu mencari cara berkembang produk baru yang akan menarik dan meningkatkan perilaku adopsi konsumen, selalu mengetahui kepribadian konsumen individu dan prefensi dalam merancang dan berkembang produk baru. Pemasaran strategi terus menciptakan persepsi abadi produk mereka di benak konsumen.

2.3 Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual menjelaskan secara teoritis hubungan antar variabel yang diteliti. Hubungan antar variabel yang disusun dari berbagai teori yang telah dideskripsikan akan dianalisis secara kritis dan sistematis, sehingga menghasilkan sintesa tentang hubungan antar variabel yang diteliti. Sintesa tentang hubungan variabel tersebut, selanjutnya digunakan untuk merumuskan hipotesis (Sugiyono,2010:60).

Menurut Kuncoro (2003:44) kerangka konseptual atau kerangka pemikiran adalah pondasi utama dimana sepenuhnya proyek penelitian ditujukan dimana hal ini merupakan jaringan hubungan antar variabel yang secara logis diterangkan dan dikembangkan dari perumusan masalah yang telah diidentifikasi melalui proses wawancara, observasi, dan survey literature. Variabel yang akan diteliti


(64)

antara lain strategi pengembangan produk sebagai variabel bebas dan keberhasilan usaha sebagai variabel terikat. Pada penelitian ini kerangka konseptual yang dijelaskan adalah variabel strategi pengembangan produk terhadap keberhasilan usaha.

Adapun kaitan antara strategi pengembangan produk (X) dan kerberhasilan usaha (Y), yaitu strategi pengembangan produk yang menjadi kunci sukses dari keberhasilan suatu usaha dalam meningkatkan penjualan. Karena dengan melakukan strategi pengembangan produk maka peluang suatu usaha untuk mendapatkan pelanggan baru akan semakin besar. Bila pelanggan bertambah maka penjualan akan semakin meningkat. Dan dengan adanya strategi strategi pengembangan produk maka konsumen akan dihadapkan pada pilihan produk yang lebih banyak dan beragam. Pengusaha yang kreatif dan inovatif dengan produk yang beragam akan memberikan nilai bagi konsumen. Menurut Swastha dan Irawan (2012:233-234) strategi pengembangan produk atau modifikasi produk dilakukan dengan cara mengubah sifat-sifat produk yang dapat menarik para pemakai atau pembeli baru.

Berdasarkan pemikiran di atas, maka kerangka konseptual dapat dibuat secara skematis sebagai berikut:

Sumber :Swastha (2012)

Gambar 2.1. Kerangka Konseptual Penelitian Strategi

Pengembangan Produk (X)

Keberhasilan Usaha (Y)


(65)

2.4 Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban yang sifatnya sementara berdasarkan rumusan masalah yang kebenarannya akan diuji dalam pengujian hipotesis (Sugiyono,2010:306).Berdasarkan kerangka konseptual yang telah diuraikan, maka hipotesis penelitian ini adalah:strategi pengembangan produk berpengaruh positif dan signifikan terhadapkeberhasilan usaha produk dodol durian di Kabupaten Serdang Bedagai.


(66)

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Usaha kecil menengah merupakan unit usaha yang banyak dijumpai (dominan) pada setiap negara, salah satunya termasuk Indonesia. Usaha kecil menengah (UKM) juga merupakan salah satu bagian penting dari perekonomian suatu negara ataupun daerah, peran penting tersebut telah mendorong banyak negara termasuk juga Indonesia agar terus berupaya untuk mengembangkan UKM (Usaha Kecil Menengah).

Dalam rangka menghadapi era globalisasi dan era persaingan baik secara nasional maupun internasional yang semakin ketat. Pihak pesaing akan selalu berusaha dengan sekuat tenaga untuk memenuhi keinginan konsumen dan berusaha agar produknya lebih unggul dari produk pesaing.

Hal ini merupakan salah satu peluang yang dapat dimanfaatkan oleh pengusaha untuk memulai bisnis baru. Dimana sekarang semakin banyaknya wirausahawan di kota Medan yang memiliki inovasi dan kreativitas dalam mencari peluang untuk memulai sesuatu yang baru ataupun yang memberikan sesuatu hal yang ada.

Usaha kecil menengah merupakan salah satu cara yang dapat dimanfaatkan oleh pengusaha dalam memulai bisnis. Tak terkecuali dalam memulai usaha dodol durian. Dodol durian secara umum merupakan industri yang


(1)

selama ini. Untuk sahabat-sahabatkuDedi Soemarno, Nazlila Amran,Bayu Pramanda, Trianita,Dany, Qeny, Ijen, Ojik, Dicky, Pipit terima kasih buat semua yang sudah kita lalui bersama, baik semangat, dukungan serta canda maupun tawa selama ini.

6. Dan untuk seluruh Pegawai FEB USU dan pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu-persatu, terima kasih atas segala bantuan yang telah diberikan selama ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini juga masih banyak terdapat kekurangan. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dalam penyempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat untuk kita semua.

Medan, November 2016 Penulis,

NIM : 130521122


(2)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ………... vii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 LatarBelakangMasalah ... 1

1.2 PerumusanMasalah ... 5

1.3 TujuanPenelitian ... 5

1.4 ManfaatPenelitian ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 6

2.1 UraianTeoritis ... 6

2.1.1 Strategi Pengembangan Produk ... 6

2.1.2 Keberhasilan Usaha ... 10

2.2 Penelitian Terdahulu ... 12

2.3 Kerangka Konseptual ... 15

2.4 Hipotesis ... 17

BAB III METODE PENELITIAN ... 18

3.1 JenisPenelitian ... 18

3.2 TempatdanWaktuPenelitian ... 18

3.3 Batasandan Identifikasi Variabel Penelitian ... 18

3.4 DefinisiOperasional Variabel ... 18

3.5 SkalaPengukuranVariabel ... 20

3.6 PopulasidanSampel... 20

3.6.1 Populasi ... 20

3.6.2 Sampel ... 21

3.7 Jenis Data Penelitian ... 22

3.8 Metode Pengumpulan Data ... 23

3.9 UjiValiditasdanUjiReliabilitas ... 23

3.9.1 UjiValiditas ... 23


(3)

3.10 Teknik Analisis Data ... 27

3.10.1 MetodeAnalisisDeskriptif ... 27

3.10.2 Metode Analisis Regresi Linear Berganda ... 27

3.10.3 UjiAsumsiKlasik ... 28

3.11 UjiHipotesis ... 29

3.11.1 UjiSignifikanParsial (Uji-t) ... 29

3.11.2 UjiSignifikanSimultan (Uji F) ... 30

3.11.3 KoefisienDeterminasi (R2)... 31

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 32

4.1 Gambaran Umum Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU ... 32

4.2 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas ... 33

4.2.1 Uji Validitas ... 34

4.2.2Uji Reliabilitas ... 36

4.3Analisis Deskriptif ... 37

4.3.1 Analisis Deskriptif Responden ... 37

4.3.2Analisis Deskriptif Variabel ... 39

4.4Uji Asumsi Klasik ... 43

4.4.1 Uji Normalitas ... 43

4.4.2 Uji Heterokedastisitas ... 46

4.4.3 Uji Multikolinieritas ... 48

4.5Analisis Regresi Linear Berganda ... 49

4.6UjiHipotesis ... 50

4.6.1 Uji Signifikan Simultan (Uji F) ... 50

4.6.3 Koefisien Determinasi (R²) ... 51

4.7Pembahasan ... 52

4.7.1 Hasil Analisis Deskriptif... 52

4.7.1.1Hasil Analisis Deskriptif Responden ... 52

4.7.1.2Hasil Analisis Deskriptif Variabel ... 53

4.7.2Hasil Analisis Regresi Linear Sederhana ... 56

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... 57

5.1 Kesimpulan ... 57

5.2 Saran ... 58


(4)

LAMPIRAN 1 ……… 63 LAMPIRAN 2 ……… 66


(5)

DAFTAR TABEL

No. Tabel Judul Halaman

Tabel 2.1 PenelitianTerdahulu ... 12

Tabel 3.1 OperasionalisasiVariabel ... 19

Tabel 3.2 Instrument SkalaLikert ... 20

Tabel 3.3 Uji Validitas ... 25

Tabel 3.4 Uji Realibilitas ... 26

Tabel 4.1 Uji Validitas ... 35

Tabel 4.2 Uji Realibilitas ... 36

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin ... 37

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Status ... 38

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Usia ... 38

Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi dan Persentase Strategi Pengembangan Produk (X) ... 39

Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi dan Persentase Keberhasilan Usaha (X) ... 41

Tabel 4.8 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test ... 46

Tabel 4.9 Uji Glejser ... 48

Tabel 4.10 Uji Multikolinieritas ... 48

Tabel 4.11 Variables Entered/Removed ... 49

Tabel 4.12 Hasil Regresi Linear Sederhana... 49

Tabel 4.13 Uji F ... 51


(6)

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Judul Halaman

Gambar 2.1 KerangkaKonseptual... 16

Gambar 4.1 Histogram ... 44

Gambar 4.2 Normality Probability Plot ... 45