Penilaian Secara Makroskopis Penilaian Secara Mikroskopis

Tabel 2. Tabel Penilaian Mikroskopis . Parameter dan Deskripsi Skor Derajat pembentukan kolagen  Kepadatan kolagen lebih dari jaringan normal per lapangan pandang kecil mikroskop  Kepadatan kolagen sama dengan jaringan normal per lapangan pandang kecil mikroskop  Kepadatan kolagen kurang dari jaringan normal per lapangan pandang kecil mikroskop 3 2 1 Derajat terjadinya epitelisasi  Epitelisasi normal per lapangan pandang kecil mikroskop  Epitelisasi sedikit per lapangan pandang kecil mikroskop  Tidak ada epitelisasi per lapangan pandang kecil mikroskop 3 2 1 Jumlah sel radang PMN per lapangan pandang  Terdapat 1-5 sel radang PMN per lapangan pandang  Terdapat 6-10 sel radang PMN per lapangan pandang  Terdapat 11-15 sel radang PMN per lapangan pandang 3 2 1 Dilakukan penghitungan skor dengan cara menghitung total skor parameter dari masing-masing sampel sehingga didapatkan kisaran skor sebesar 3-9 pada tiap sampel. Setelah itu, dihitung rata-rata skor per kelompok perlakuan.

J. Pengolahan dan Analisis Data

Hasil penelitian lalu akan dianalisis apakah memiliki distribusi normal p0,05 atau tidak secara statistik dengan uji normalitas Shapiro-Wilk karena jumlah sampel ≤50. Jika varians data berdistribusi normal akan dilanjutkan dengan metode uji parametrik ANOVA repeated Analize of Varian. Apabila tidak memenuhi syarat uji parametrik, akan dilakukan transformasi. Namun, jika tidak dapat ditransformasi maka dilakukan uji Kruskal-Wallis. Pengolahan data menggunakan perangkat lunak komputer.

V. SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan

1. Tingkat kesembuhan luka bakar derajat II dengan pemberian topikal daun binahong Anredera cordifolia Ten. Steenis tumbuk pada tikus putih Rattus norvegicus galur Sprague Dawley secara makroskopis yaitu 69,96 dan secara mikroskopis yaitu sebesar 4,5±0,548. 2. Tingkat kesembuhan luka bakar derajat II dengan pemberian hidrogel pada tikus putih Rattus norvegicus galur Sprague Dawley secara makroskopis yaitu 60,67 dan secara mikroskopis yaitu sebesar 4,5±1,378. 3. Tingkat kesembuhan luka bakar derajat II pada tikus putih Rattus norvegicus galur Sprague Dawley dengan pemberian topikal daun binahong Anredera cordifolia Ten. Steenis tumbuk lebih cepat dibandingkan hidrogel secara makroskopis, namun secara mikroskopis tidak ada perbedaan signifikan diantara keduanya.

B. Saran

1. Peneliti menyarankan pada masyarakat bahwa dapat menjadikan daun binahong tumbuk yang diberikan secara topikal sebagai pengobatan tradisional pada luka bakar derajat II. 2. Peneliti lain disarankan untuk menguji lebih lanjut mengenai manfaat ekstrak daun binahong terhadap luka bakar derajat II. 3. Peneliti lain disarankan untuk meneliti lebih lanjut dengan jangka waktu lebih lama pemberian topikal daun binahong secara tumbuk dan hidrogel terhadap gambaran makroskopis dan mikroskopis kulit.

Dokumen yang terkait

Penganrh Salep Ekstrak I)aun Binahong (Anredera cordifulia (Tenore) Steenis) terhadap Pembentukan Jaringan Granulasi pada Luka Bakar Tikus Sprngue dawley (Studi Pendahuluan Lama Paparan Luka Bakar 30 Detik dengan Plat Besi

1 19 89

Uji aktivitas ekstrak Etanol 70% daun Binahong (Anredera cordifolia (Ten) Steenis) terhadap penurunan kadar asam urat dalam darah tikus putih jantan yang diinduksi dengan Kafeina

1 42 73

Pengaruh pemberian salep ekstrak daun Binahong (anredera cordifolia (tenore) steenis) terhadap re-epitelisasi pada luka bakar tikus sprague dawley : studi pendahuluan lama paparan luka bakar 30 detik dengan plat besi

0 20 70

PERBANDINGAN TINGKAT KESEMBUHAN LUKA BAKAR DERAJAT II ANTARA PEMBERIAN MADU BUNGA AKASIA TOPIKAL, OXOFERIN, DAN OKSITETRASIKLIN PADA TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) JANTAN DEWASA GALUR Sprague Dawley

1 13 78

PERBANDINGAN TINGKAT KESEMBUHAN LUKA BAKAR DERAJAT II ANTARA PEMBERIAN MADU TOPIKAL NEKTAR KOPI DENGAN SILVER SULFADIAZINE PADA TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) JANTAN GALUR Sprague dawley

0 7 82

PERBANDINGAN TINGKAT KESEMBUHAN LUKA BAKAR DERAJAT II ANTARA PEMBERIAN MADU TOPIKAL NEKTAR KOPI DENGAN HIDROGEL PADA TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) GALUR Sprague Dawley

1 14 71

PERBANDINGANTINGKATKESEMBUHAN LUKA BAKAR DERAJAT II ANTARA PEMBERIAN MADU DENGAN TUMBUKAN DAUN BINAHONG PADA TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) GALUR Sprague dawley

3 27 79

UJI ANTIDIABETIK DAUN BINAHONG (Anredera cordifolia (Ten.) Uji Antidiabetik Daun Binahong (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis) Pada Tikus Putih Jantan Galur Wistar (Rattus norvegicus) Yang Diinduksi Aloksan.

0 3 19

UJI ANTIDIABETIK DAUN BINAHONG (Anredera cordifolia (Ten.) Uji Antidiabetik Daun Binahong (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis) Pada Tikus Putih Jantan Galur Wistar (Rattus norvegicus) Yang Diinduksi Aloksan.

0 3 14

PENGARUH PEMBERIAN SALEP EKSTRAK DAUN BINAHONG (Anredera cordifolia (Ten) Steenis) TERHADAP KEPADATAN KOLAGEN TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) YANG MENGALAMI LUKA BAKAR

0 2 83