5
B. Identifikasi Masalah
Dari analisis situasi tersebut, maka dapat diidentifikasi kondisi yang ada saat ini adalah:
1. Kurangnya penerapan model pembelajaran yang beragam.
2. Belum meratanya perhatian guru pada tiap siswa saat pelaksanaan
pembelajaran. 3.
Belum ada kolaborasi yang serasi antara guru dan peserta didik dalam kegiatan pembelajaran,
4. Rendahnya hasil belajar tematik peserta didik.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang diuraikan diatas, masalah penelitian yaitu hasil belajar peserta didik rendah sehingga dapat dirumuskan masalah
penelitian adalah apakah model Kooperatif tipe Group Investigation dapat meningkatkan hasil belajar tema cita-citaku peserta didik?
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka adapun tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui efektivitas model kooperatif tipe Group Investigation
GI dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik tema cita-citaku.
6
E. Manfaat Penelitian
Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini diharapkan memberikan beberapa manfaat, yaitu;
1. Bagi peserta didik, akan memperoleh pembelajaran yang lebih menarik,
variatif, dan komunikatif sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa. 2.
Bagi guru, akan dapat membantu mengatasi permasalahan pembelajaran yang dihadapi dan mendapat tambahan wawasan serta keterampilan
pembelajaran yang dapat digunakan untuk meningkatkan mutu pembelajaran.
3. Bagi peneliti, memberikan pengalaman dan bahan perbandingan untuk
terus melakukan yang terbaik.
F. Ruang Lingkup
Ruang lingkup penelitian ini adalah; 1.
Penguasaan konsep belajar diketahui dari hasil belajar yang diperoleh siswa setelah kegiatan pembelajaranposttest.
2. Pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation, merupakan
pembelajaran yang melibatkan siswa.
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Belajar
Sadar atau tidak manusia selalu melakukan belajar dalam kehidupan. Mulai dari anak tidak bisa berjalan hingga bisa berjalan, dari tidak bisa berbicara
hingga bisa berbicara, sampai tidak bisa membaca hingga bisa membaca. Semua perubahan dari tidak bisa menjadi bisa ini merupakan implementasi
dari adanya proses belajar. Belajar akan membawa suatu perubahan pada individu-individu yang belajar.
Menurut teori belajar Bruner dalam Slameto, 2010 : 11, “belajar tidak untuk
mengubah tingkah laku seseorang tetapi untuk mengubah kurikulum sekolah menjadi sedemikian rupa sehingga siswa dapat belajar lebih banyak dan
mudah. Gagne dalam Slameto, 2010: 13, memberikan dua definisi tentang
belajar: 1.
Belajar ialah suatu proses untuk memperoleh motivasi dalam pengetahuan, keterampilan, kebiasaan, dan tingkah laku;
2. Belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang
diperoleh dari instruksi.
Dari dua pendapat tersebut, dapat dibuat kesimpulan belajar adalah suatu proses untuk, memperoleh penguasaan pengetahuan, keterampilan, kebiasaan,
dan tingkah laku yang dapat didisain melalui kurikulum sekolah.
B. Pengertian Hasil Belajar
Setiap proses atau usaha yang dilakukan pasti akan menuaikan hasil. Begitu juga dalam belajar. Menurut Hamalik dalam Kunandar, 2013: 62
, “hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, dan
sikap-sikap, serta kemampuan peserta didik ”. Sedangkan menurut Sudjana
dalam Kunandar , 2013: 62 , mengatakan, “hasil belajar adalah kemampuan-
kemampuan yang dimiliki peserta didik setelah menerima pengalaman belajarnya.
Menurut Permendikbud No. 66 tahun 2013, dikatakan bahwa; “Penilaian hasil belajar peserta didik mencakup kompetensi sikap,
pengetahuan, dan keterampilan yang dilakukan secara berimbang sehingga dapat digunakan untuk menentukan posisi relatif setiap peserta didik
terhadap standar yang telah ditetapkan. Cakupan penilaian merujuk pada ruang lingkup materi, kompetensi mata pelajarankompetensi
muatankompetensi program, dan proses”.
Selain pendapat di atas, ada pula pendapat tentang hasil belajar menurut
Dimyati dan Mudjiono 2002: 3 menyatakan “hasil belajar merupakan hasil
dari suatu interaksi tindakan belajar dan tindakan mengajar”. Menurut Bloom dalam Sardiman, 2012: 23
“hasil belajar meliputi tiga ranahmatra; ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotor
”. Gagne dalam Dimyati dan Mudjiono, 2002: 10 menyatakan lima hasil belajar sebagai kapabilitas siswa,
meliputi:
1. Informasi verbal adalah kapabilitas untuk mengungkapkan pengetahuan
dalam bentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis. Pemilihan informasi verbal memungkinkan individu berperanan dalam kehidupan.
2. Keterampilan intelektual adalah adalah kecakapan yang berfungsi untuk
menghubungkan dengan lingkungan hiup serta mempersentasikan konsep dan lambang. Keterampilan intelek ini terdiri dari diskriminasi
jamak, konsep konkret dan definisi, dan prinsip.
3. Startegi kognitif adalh kemampuan menyalurkan dan mengarahkan
aktifitas kognitifnya sendiri. Kemampuan ini meliputi penggunaan konsep dan kaidah dalam memecahkan masalah.
4. Keterampilan motorik adalah keterampilan melakukan serangkaian
gerak jasmani dan koordinasi, sehingga terwujud otomatisme gerak jasmani.
5. Sikap adalah kemampuan menerima atau menolak objek berdasarkan
penilaian terhadap objek tersebut.
Berdasarkan beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah perubahan kompentensi atau kemampuan tertentu, baik
kognitif, afektif, maupun psikomotorik yang dicapai atau dikuasai peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran. Kompetensi inti pada kurikulum
2013 diantaranya; KI.1: Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
KI.2: Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan
tetangganya. KI.3: Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati dan menanya
berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, di sekolah,
dan tempat bermain.
KI.4: Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan logis dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan
anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia. dikutip dari Kurikulum SD 2013
C. Pengertian Tematik
Pembelajaran pada kurikulum 2013 SD ini menggunakan pembelajaran tematik, yaitu mengintegrasikan beberapa mata pelajaran dalam satu tema