Efikasi Gabungan Pyrantel Pamoate Dan Mebendazole Pada Nematoda Usus

Efikasi Gabungan Pyrantel Pamoate Dan Mebendazole Pada Nematoda Usus
Ridwanto Situmeang B. Susanti D
Tiangsa Semhiring Endang D. Hamid Syahril Pasaribu Chairuddin P. Lubis
Bagian Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara

PENDAHULUAN Berbagai jenis cacing usus masih merupakan masalah kesehatan masyarakat dan
sering dijumpai baik dikota maupun didesa di Indonesia, seperti cacing gelang (Ascaris lumbricoides), cacing cambuk (Trichuris trichiura) dan cacing tambang (Hook worm) yang dapat mengakibatkan anemia, gangguan gizi, gangguan pertumbuhan dan gangguan kecerdasan.1.2.3.4.
Akan tetapi oleh karena infeksi yang terjadi sering tanpa gejala, sehingga penyakit ini dianggap bukanlah merupakan penyakit yang berbahaya. 1.2
Penyakit kecacingan ini sering ditemukan pada anak usia sekolah III, sehingga akan mempunyai pengaruh terhadap tingkat kecerdasan seorang anak.
Han Jong Rim (1971) mendapatkan angka penyembuhan terhadap Ascaris lumbricoides, cacing tambang dan Trichuris trichiura dengan pemberian Pymntel pamoate 10 mg/Kg BB/Dosis tunggal yang masing-masing 100%, 81% dan 10,4%7
K. Abadi (1985) memberikan Mebendazolc 500 mg /dosis tunggal dimana didapat angka penyembuhan 99,0%, 92,8% dan 98,3% untuk Ascaris lumbricoides. Trichuris trichiura dan cacing tambang6
J. Gunawan (1988) mendapatkan hasil 83,5% 38,5% dan 1 % pada penderita Ascaris lumbricoides, cacing tambang dan Trichuriasis dengan pemberian Levamisole 80 mg/dosis tunggal dan apabila diberikan 80 mg/hari selama 2 hari bcrturut-turut hasilnya adalah 94,0%,54,0% dan 0%.1
Dibagian IImu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. standar pengobatan untuk infeksi campuran Soil Transmitted Helminthiasis adalah berdasarkan hasil penelitian Chairuddin P. Lubis dkk pada tahun 1977 (II), yaitu gabungan Pyrantel pamoate 10 mg/Kg BB/dosis tunggal diberikan pada pagi hari. dan Mebendazole 2 x 100 mg/hari selama 3 hari berturut-turut. Hasil yang diperoleh adalah 100%, 82,35% dan 70.59% untuk kesembuhan Ascaris lumbricoides, Trichuris trichiura dan cacing tambang.
Pyrantel pamoate yang bekerja sebagai blok neuro-muskuler adalah suatu althemintik polivalen yang pada pemakaiannya tidak memerlukan pencahar. Obat ini dapat digunakan untuk anak-anak dan orang dewasa dengan efek samping yang sangat minim.(Hsich - 1971, Goodman 1975)

e-USU Repository © 2004 Universitas Sumatera Utara

1

Mebendazole adalah suatu anthelmintik yang bekerja semua langsung menghalangi pengambilan glukose oleh Nematoda dan mengakibatkan terjadinya deplesi glikogen dan penunrunan ATP yang merupakan bahan-bahan penting untuk kehidupan dan perkembangan parasit. Obat ini bisa digunakan untuk anak-anak dan orang dewasa dengan dosis yang sama dan dilaporkan hanya sedikit efek sampingannya (Jannsen Pharmaccutica 1972, Chavaria 1973)

Berdasarkan penampakan diatas kami ingin melihat apakah pemberian gabungan Pyrantel pamoate dan Mebendazole efektif pada infestasi campuran Nematoda usus.
BAHAN DAN CARA Penelitian ini dilaksanakan pada murid-murid kelas I sampai dengan kelas VI di
Sekolah Dasar Negeri II desa Tanjung Anom. Kecamatan Pancur Uatu. Kahupaten Deli Serdang Sumatera Utara pada bulan Nopember 1995 - Desemher 1995
Pyrantel pamoate 10 mg/Kg BB/oral/dosis tunggal diberikan pada hari pertama dan Mebendazole 2x I 00 mg/oral selama 3 hari berturut-turut. dimana pada hari pertama obat ini diberikan 30 menit setelah pemberian Pyrantel pamoate untuk mencegah kemungkinan timhulnya erek migrasi daripada cacing.
Setiap pagi subyek penelitian memakan obat didepan petuga penelitian, sedangkan pada sore hari dimintakan bantuan orang tua subyek.
Tinja diperiksa dengan cara Kato-Katz untuk mengetahui jumlah pengeluaran telur cacing perhari, tinja diperiksa sebanyak dua kali yaitu sebelum pemberian obat dan kemudian pada hari ke 21 setelah pemberian obat.
Pemeriksaan ini dilakukan di laboralorium Parasitologi Fakullas Kedokteran Universilas Sumatera Utara Medan.
Efek samping obat dipantau dengan memakai kuesioner yang diisi petugas setiap hari selama 7 hari.
Kriteria Inklusi : 1. Murid Sekolah Dasar kelas I sampai dengan VI 2. Sehat 3. Dalam satu bulan tcrakhir tidak mendapat obat cacing 4. Pada pemeriksaan tinja ditemukan 2 (dua) jenis telur cacing atau lebih, atau ditemukan bersamaan dengan larva cacing tambang)
Krileria Eksklusi : 1. Tidak teratur makan obat/menolak makan obat 2. Tidak ikut serta memeriksakan tinja pada hari ke 21 3. Timbul efek samping yang berat seperti mencret, muntah-muntah, kaku perut dan lain-lain
Untuk mengevaluasi efektifitas obat terhadap infeksi cacing usus dipakai parameter12 yaitu angka penyembuhan (AP) atau cure rate (CR). Dikatakan sembuh bila pada pemeriksaan tinja terakhir tidak ditemukan lagi telur cacing.
Izin subyek penelitian dilakukan dengan mengisi formulir yag diberikan petugas serta ditanda tangani oleh orang tua subyek.

e-USU Repository © 2004 Universitas Sumatera Utara

2

HASIL PENELlTIAN Dari 270 murid Sekolah Dasar yang tinjanya diperiksa, ternyala ada 235 contoh
tinja yang positip (R7%) dengan telur cacing usus . Dari 270 contoh tinja yang positip ini ternyata 187 merupakan ifestasi campuran
cacing usus dan 48 dengan inrestasi tunggal dan 15 lainnya lidak ditemukan telur cacing usus (Tabell)

Tabel. 1 Hasil pemeriksaan tinja anak Sekolah Dasar Negeri II desa Tanjung Anom
Jlh. yg diperiksa Infest tunggal % Infest . Camp % Negatif %

270

48

17,7

187

69,3 35

13

Tabel II. Prevalensi Infestasi Cacing Usus pada anak Sckolah Dasar Negeri II

desa Tanjung Anom

Jlh. yg


Jumlah yang A. Lumbricoides T. Trichiura Cacing Tambang

diperiksa

positip

No. Pos % No. Pos % No. Pos %

270 235 141 60 185 79 67 28

Pada tabel diatas terlihat dari 235 anak yang tinjanya positip ternyata infestasi terbanyak adalah Trichuris trichiura yaitu 185 anak (79%), disusul oleh Ascaris lumhricoides 141 anak (60%) dan cacing tambang 67 anak (28%)
Infestasi gabungan (Ascaris lumbricoides + Trichuris trichiura + Cacing tambang) merupakan kejadian terbanyak yaitu 95 kasus (50,8%), disusul oleh infeslasi gabungan Cacing lambang + Trichuris trichiura 46 kasus (24,6%), infestasi Ascaris Lumbricoides, Trichuris trichima dan Ascaris lumbricoides + Cacing tambang yang masing-masing 44 kasus (21,5%) dan 2 kasus (1,1%).

Tabel III. Hubungan Infestasi dan Jenis kelamin

Infestasi

Jumlah Penderita


Total

Laki - laki

Perempuan

AL + CT

1 12

AL + TT

21 23 44

CT + TT

22 24 46

AL + CT + TT


50

45 95

Total

94 93 187

Keterangan :

AL : Ascaris lumbricoides

TT : Trichuris trichiura

CT : Cacing Tambang

%
1,1 23,5 24,6 50,8 100

Sebelum pengobatan dengan Pyrantel pamoate 10 mg/Kg BB/oral/dosis tunggal pada hari pertama dan Mebendazole 2x 100 mg/oral selama 3 hari berturut-turut, tinja diperiksa secara kwantitatif dengan metoda Kato-Katz untuk mengetahui jumlah lain-lain telur per gram tinja. Setelah pengobatan pemeriksaan dilakukan untuk mengetahui angka penyembuhan dan angka penurunan jumlah telur didalam tinja, yang bertujuan untuk mengetahui manfaat pengobatan.


e-USU Repository © 2004 Universitas Sumatera Utara

3

Pengobatan
Sebelum Sesudah

Tabel IV Efikasi Obat pada Ascaris Lumbricoides

Telur RTPG TTPG

Angka

(+) Penyembuhan

141 9457 1.333.470 00 0

100%


Angka Penurunan
Telur
100%

Pengobatan
Sebelum Sesudah

Tabel V Efikasi obat pada Trichuris trichiura

Telur (+) RTPG TTPG

Angka

Angka

Penyembuhan Penurunan Telur

184 1108 203.913

12 52 621


93,48%

99,69%

Tabel VI. Efikasi obat pada cacing tambang

Pengobatan Telur (+) RTPG TTPG

Angka

Angka

Penyembuhan Penurunan Telur

Sebelum 67 249 16.665

Sesudah

0


00

100%

100%

Dari 187 anak yang mengikuti penelitian ini, ternyata 3 anak (1.6%) dikeluarkan

dari penelitian karena tidak memeriksakan tinjanya setelah mendapat pengobatan. Jadi

yang mengikuti penelitian ini adalah 184 anak dengan angka drop out adalah 1.6%

DISKUSI Dari hasil penelitian kami terhadap murid-murid Sekolah Dasar Negeri 11 desa
Tanjung Anom, Kecamatan Pancur Batu. Kabupatcn Deli Serdang didapali infestasi tunggal dan campuran yaitu : 17.7% dan 69.3% sedang 13% anak tidak ditemukan telur cacing usus. Prevalensi infestasi cacing usus pada penelitian ini adalah : 60%, 70% dan 28% untuk masing-masing Ascaris lumbricoides, Trichuris trichiura dan Cacing Tambang
Pasaribu S, dkk 9 mendapatkan prevalensi Ascaris lumbricoicles 64.0%. Trichiuris trichiura : 34, 38% dan cacing tambang : 10,41% pada pemeriksaan tinja anak di 4 desa Tapanuli Selatan, Sumatera Utara.
Abadi K15 pada tahun 1983 melakukan pemeriksaan terhadap 450 orang, dimana umum berkisar antara 2 - 70 tahun, didapat prevalensi terhadap Trichuris Trichiura 93,3% Ascaris Lumbricoides 80,2% dan 19,5% untuk cacing tambang.
Pengobatan terhadap penderita infestasi cacing usus telah banyak dilakukan oleh beberapa peneliti dengan menggunakan berbagai jenis anthelmintik, baik yang menggunakan obat tunggal maupun gabungan.
Pada penelitian ini kami mendapatkan hasil angka penyembuhan sebesar 100%. 89,2% dan 100% untuk Ascaris lumbricoides, Trichuris trichiura dan cacing tambang Sedangkan angka penurunan telur adalah 100%, 99,2% dan 100% untuk masing-masing Ascaris lumbricoicles, Trichuris trichiura dan cacing tambang.
Lubis CP dkk11 pada tahun 1977 memberikan obat kombinasi Pyrantel pamoate 10 mg/Kg BB dosis tunggal dan Mebendazole 2x 100 mg selama 3 hari berturut-turut. Di dapat hasil 100%, 82,35% dan 70,59% untuk penyembuhan Ascariasis, Trichuriasis dan cacing tambang.


e-USU Repository © 2004 Universitas Sumatera Utara

4

Gani EH12 melaporkan angka penyembuhan untuk Ascaris lumbricoides 95%.Trichuris trichiura 97% dan cacing tambang 70,9% pada pemberian gabungan Pyrantel.
Gani EH12 melaporkan angka penyembuhan untuk Ascaris lumbricoides 95%. Trichuris trichiura 97% dan cacing tambang 70,9% pada pemberian gabungan Pyrantel pamoate dan Mebendazole sedangkan angka penurunan telur adalah 97% untuk Ascaris lumbricoides dan 94% pada Trichuris trichiura.
Pada tahun 1980 Ahidin dkk, telah memeriksa 270 contoh tinja dari anak-anak Sekolah Dasar. Dari 276 anak-anak ini terdapat 155 anak positip dengan telur Ascaris lumbricoides dan 186 anak positip dengan telur Trichuris Trichiura Anak-anak yang positip dengan telur cacing tersebut diberi pengobatan dengan kombinasi obat 150 mg Mebendazole dan 100 mg Pyrantel pamoate sehari, dosis tunggal selama : 1 hari Angka penyembuhan 95,0% untuk Ascariasis dan 75% untuk Trichuriasis. Angka penurunan telur adalah 97% untuk Ascaris lumbricoides dan 94,1 % untuk Trichuris trichiura.16
Partono dkk. (1979) memberikan Mebendazole 200 mg selama : 1 hari berturutturut, didapat hasil angka penyembuhan untuk Ascariasis 93,0% dan Trichusiasis 91,0% Tetapi dikalakan didapatinya "erralic migration" pada pengobatan dengan Mebendazole ini.
Dari berbagai efek samping obat yang mungkin terjadi, pada penelitian ini kami mendapatkan keluhan pusing sebanyak 1 (satu) kasus dan 2 (dua) kasus dengan diare Secara keseluruhan ditemukan efek samping sebesar 1,6%. Efek samping ini timbul pada hari pertama dan menghilang pada hari kedua.
KESIMPULAN Penelitian pengobatan Nematoda usus dengan menggunakan gabungan pyrantel
pamoate 10 mg/Kg BB/oral/dosis tunggal dan Mebendazole 2 x 100 mg/oral selama 3 hari berturut-turut pada murid-murid kelas 1 sampai dengan kelas VI di Sekolah Dasar Negeri II desa Tanjung Anom, Kecamatan Pancur Batu, Kabupaten Deli Serdang. menunjukkan bahwa kombinasi obat ini memberikan hasil yang memuaskan terutama untuk Ascaris lumbricoides clan cacing tambang.
Selama pengobatan dengan kombinasi obat ini ditemukan efek samping yang minimal berupa pusing dan mencret
Dari hasil yang kami peroleh, terlihat bahwa kombinasi obat ini efektif untuk pengobatan Nematoda usus.

KEPUSTAKAAN 1. Pasaribu S. Anthelmintik Generasi Baru. Dibacakan pada Simposium Sehari
Anthelmintik Generasi Baru, Medan. 2 Desember 1989.
2. Djali D. Prevalensi infeksi cacing usus dikalangan karyawan salah satu Bank dikota Medan. MKI;3(11):83-85.1981
3. Jagota SC. Albendazole. a Broad Spectrum Anthelmintic, in the Treatment of Intestinal Nematoda and Cestoda Infection: A Multicenter Study in 480 Patients Clin. Ther.;8:226-231. 1986


e-USU Repository © 2004 Universitas Sumatera Utara

5

4. Nokes C. Parasitic helminth infection and cognitive function in school children Proe R.Soc. London B. Biol.Sci;247(1319):77-81,1992
5. Pasaribu S. Infestasi Cacing Usus di bangsal Anak RSPM. MKN (edisi khusus) 195198, 1988
6. Abidin S.Alisah N. Rasad R. Pengobatan infeksi Nematoda usus dengan Mebendazole 500 mg dosis tunggal. MEDIKA;3: 192-197,1990
7. Lubis CP, Siregar H, Siregar A. Lubis RM. Measuring malnutrition and intestinal helminthiasis on Tobacco Plantation Worker's Children Paediatrica Indonesiana; 19:84-90,1979
8. Lubis CP. Yoel C. Nurbafri NY. Napitupulu L. Intestinal parasitic infestation among children in six plantation, North Sumatera, Indonesia. Di presentasikan pada International Congress of Pediatrics XVII. Manila. 1983
9. Pasaribu S, Lubis H, Nurbafri NY. Daulay AP, Lubis CP. Infestasi parasit usus di 4 (empat) desa Tapanuli Selatan. Sumatera Utara. Indonesia. Di presentasikan pada, KONIKA VI, Denpasar.1984
10 Pasaribu S. Elikasi Oxantel-Pyrantel pamoate dosis tunggal pada soil transmitted helminthiasis. MEDIKA;2:37-40.1993
11. Lubis CP, Sutjipto A, Siregar Z, Halim S, Sutanto AH dan Siregar H Kombinasi Pyrantel pamoate dan. Mebendazole pada pengobatan Cacing tambang Di presentasikan pada Pertemuan Ilmiah Tahunan Ke-V Badan Koordinasi Gastroenterologi Anak Indonesia. Parapat 9-12 Desember 1977
12. Gani EH. Khemoterapi masa kini untuk pengobatan soil transmitteed helminths Dibacakan pada Simposium Sehari Peran Serta Masyarakat dalam Usaha Penanggulangan Penyakit Kecacingan. Medan, 1994
13. Rollo IM. Drugs used in the chemotherapy of helminthiasis dalam Pharmacological Basic of Therapeutics 6th eds. Edited by Goodman and Gilman's Mac Millan Publishing Co,INC,New York: 1013-1037, 19
14. Sukorban S, Santoso SO. Khemoterapi paras it antelmintik dalam Farmakologi dan Terapi, Edisi 2.FK UI,Jakarta:400-414,1980
15. Abadi K. Single Dose Mebendazole Therapy For Soil-Transmitted Nematodes. Dept of Parasitology Fac. of Med. Hasanuddin Univ. Ujung Pandang, South Sulawesi,lndonesia

e-USU Repository © 2004 Universitas Sumatera Utara

6

16. Abidin S.Alisah N, Nio Olga Tjoan, Margono SS dan Rukmono Bintari. Kombinasi Oxantel Pamoate Dan Pyrantel Pamoate Pada Pengobatan Ascariasis dan Trihuriasis MEDIKA;8:585-588.1982

e-USU Repository © 2004 Universitas Sumatera Utara

7