Metodologi Penelitian Faktor yang Diteliti

48 b. Mengorganisasi siswa untuk belajar yaitu:  Membagi kelas menjadi 5 kelompok belajar yang anggotanya heterogen dan terdiri dari 8-9 siswa dengan cara menghitung peserta mulai 1 sd 8, yang nomor 1 masuk ke kelompok 1, yang nomor 2 masuk ke kelompok 2 dan seterusnya.  Masing-masing kelompok menghadap satu meja  Guru membagikan LKS sebagai pedoman bagi siswa untuk melaksanakan kegiatan eksperimen pada saat itu  Guru menyuruh siswa mempersiapkan alat dan bahan yang sudah tersedia  Guru memotivasi siswa dengan menyampaikan tujuan eksperimen  Guru mengingatkan siswa tentang materi yang akan kita pelajari dalam kehidupan sehari-hari. Hal tersebut dilakukan untuk merangsang pembentukkan ide, pengajuan ide dan penyusunan konsep dasar serta rasa ketertarikan siswa untuk belajar. 49 2. Kegiatan inti a. Membimbing penyelidikan individu maupun kelompok yaitu:  Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai  Siswa melaksanakan eksperimen.  Siswa berdiskusi untuk menjawab pertanyaan hasil eksperimen dari LKS lembar kerja siswa untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah  Siswa mengumpulkan hasil kerjanya kepada guru. b. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya yaitu:  Siswa mempersiapkan untuk merencanakan hasil pemecahan masalah  Guru membantu siswa dalam merencanakan dan mempresentasikan hasil pemecahan masalah  Guru membantu mereka untuk berbeagi tugas dengan temannya. 50  Salah satu kelompok mempresentasikan hasil pemecahan masalah, Kelompok yang presentasi dipilih acak melalui pengundian. c. Mengevaluasi proses pemecahan masalah yaitu:  Guru menyuruh siswa untuk mengevaluasi terhadap penyelidikan mereka.  Siswa melakukan kegiatan mengavaluasi dengan mencocokkan hasil mereka dengan kelompok. 3. Penutup Guru menyimpulkan hasil evaluasi peserta didik dengan mencocokkan materinya. Model penelitian tindakan kelas yang digunakan dalam penelitian ini terbagi menjadi beberapa siklus atau putaran dimana setiap siklus terdiri dari empat komponen yang meliputi perencanaan planing, tindakan acting, observasi abserving dan refleksi reffecting. Setelah dilakukan refleksi kemudian diikuti dengan perencanaan ulang yang dilaksanakan dalam bentuk siklus tersendiri. Rangkaian rencana tindakan dalam penelitian ini dapat

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN IPS SISWA KELAS IV SD NEGERI 3 TEMPURAN LAMPUNG TENGAH TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 6 146

INCREASING OF WRITING ABILITY THROUGH PROBLEM BASED LEARNING MODEL OF CLASS IX A SMP N 4 METRO ACADEMIC YEAR 2013/2014 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING PADA SISWA KELAS IX A SMP NEGERI 4 METRO TAHUN PELAJARAN

0 8 81

PENGGUNAAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK LINGKUNGAN

0 5 69

PENGGUNAAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK LINGKUNGAN

1 19 69

PENGGUNAAN KONSELING KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN COPING ADAPTIF PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 9 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

0 8 73

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 BANJARREJO BATANGHARI LAMPUNG TIMUR TAHUN PELAJARAN 2014/2015

0 24 52

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP PATRIA GADING REJO KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN PELAJARAN 2014/2015

1 10 73

PENGGUNAAN MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION UNTUK MENINGKATKAN CIVIC SKILL SISWA PADA POKOK BAHASAN BELA NEGARA KELAS IX SMP NEGERI 3 TEGINENENG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

0 4 82

PENGGUNAAN TEKNIK MODELING DALAM KONSELING KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN KEBIASAAN BELAJAR PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 9 METRO TAHUN PELAJARAN 2014/2015

3 18 71

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING PADA MATA PELAJARAN IPS DI KELAS VII SMP NEGERI 3 PONTIANAK

0 0 11