Model Pembelajaran Role Playing

4 Magistra No. 94 Th. XXVII Desember 2015 ISSN 0215-9511 Implementasi Pembelajaran Role Playing .... 5 Drama Wayang: drama yang diiringi pegelaran wayang. 6 Drama Boneka: para tokoh drama digambarkan dengan boneka yang dimainkan oleh beberapa orang. Jenis drama selanjutnya adalah, berdasarkan ada atau tidaknya naskah drama. Pembagian jenis drama berdasarkan ini, antara lain: 1 Drama Tradisional: tontonan drama yang tidak menggunakan naskah. 2 Drama Modern: tontonan drama menggunakan naskah.

2. Model Pembelajaran Role Playing

a. Pengertian Role playing atau bermain peran adalah sejenis permainan gerak yang didalamnya ada tujuan, aturan, dan sekaligus unsure senang Jill hadfield, 1986. Dalam role playing murid dikondisikan pada situasi tertentu di luar kelas, meskipun saat itu pembelajaran terjadi di luar kelas. Selain itu. Role playing sering kali dimaksudkan sebagai suatu bentuk aktifitas dimana pembelajar membayangkan dirinya seolah- olah berada diluar kelas dan memainkan peran orang lain Basri syamsu. 2000. b. Model pembelajaran role playing Model pembelajaran role playing adalah suatu cara penguasaan bahan-bahan pelajaran melalui pengembangan imajinasi dan penghayatan siswa. Pengembangan imajinasi dan penghayatan siswa dilakukan dengan memerankannya sebagai tokoh hidup atau benda mati. Permainan ini pada umumnya dilakukan lebih dari satu orang hal itu tergantung pada apa yang diperankan, pada metode bermain peran titik tekanannya terletak pada keterlibatan emosional dan pengamatan indera ke dalam suatu situasi masalah yang secara nyata dihadapi. Murid diberlakukan sebagai subyek pembelajaran. Secara aktif melakukan praktik-praktik berbahasa bertanya dan menjawab bersama teman-temannya pada situasi tertentu model pembelajaran role playing juga dikenal dengan nama model pembelajaran bermain peran. c. Langkah-langkah pembelajarannya adalah sebagai berikut : 1 Guru menyusun menyiapkan scenario yang akan ditampilkan. 2 Menunjuk beberapa siswa untuk mempelajari skenario dalam waktu beberapa hari sebelum pelaksanaan kegiatan. 3 Guru membentuk kelompok siswa yang beranggota misalnya 5 orang. 4 Guru menjelaskan kompetensi yang ingin dicapai. 5 Memanggil para siswa yang sudah ditunjuk untuk melakonkan skenario yang sudah dipersiapkan. 6 Masing-masing siswa berada dikelompoknya sambil mengamati skenario yang sedang diperagakan. 7 Setelah selesai ditampilkan masing- masing siswa diberikan lembar kerja 5 Magistra No. 94 Th. XXVII Desember 2015 ISSN 0215-9511 Implementasi Pembelajaran Role Playing .... untuk membahas memberi penilaian atas penampilan masing-masing kelompok. 8 Masing-masing kelompok menyampaikan hasil kesimpulan. 9 Guru member kesimpulan secara umum. 10 Evaluasi 11 Penutup. d. Keunggulan dan kelemahan model pembelajaran role playing 1 Keunggulan metode role playing Ada beberapa keunggulan dengan menggunakan metode role playing, diantaranya adalah : a Dapat berkesan dengan kuat dan tahan lama dalam ingatan siswa, disamping merupakan pengalaman yang menyenangkan yang sulit dilupakan. b Sangat menarik bagi siswa, sehingga memungkinkan kelas menjadi dinamis dan penuh antusias. c Membangkitkan gairah dan semangat optimism dalam diri siswa serta menumbuhkan rasa kebersamaan. d Siswa dapat terjun langsung untuk memerankan sesuatu yang akan dibahas dalam proses belajar. 2 Kelemahan metode role playing a Bermain peran memakan waktu banyak b Siswa sering mengalami kesulitan untuk memerankan peran secara baik khususnya jika mereka tidak diarahkan atau tidak ditugasi dengan baik. Siswa perlu mengenal baik apa yang akan diperankan. c Bermain peran tidak akan berjalan baik jika suasana kelas tidak mendukung. d Jika siswa tidak dipersiapkan dengan baik ada kemungkinan tidak akan melakukan secara sungguh-sungguh. e Tidak semua materi pelajaran dapat disajiakn dengan metode ini.

3. Dialog