241 memperhatikan faktor fundamental perusahaan dalam mengeliminir pengaruh risiko
pasar sehingga nilai perusahaan akan lebih tinggi dan akhirnya akan bisa memberikan kemakmuran bagi stakeholders.
B. TINJAUAN TEORITIS 1. Keputusan Investasi
Dalam teori manajemen keuangan modern disebutkan bahwa tujuan perusahaan adalah untuk memaksimumkan kekayaan para pemegang saham. Untuk dapat mewujudkan
tujuan tersebut manager keuangan harus mampu memanfaatkan dana yang tersedia untuk investasi pada suatu investasi yang menguntungkan. Pendapat lain dari Jogiyanto 1998,
investasi dapat didefinisikan sebagai penundaan konsumsi sekarang untuk digunakan di dalam produksi yang efisien selama periode waktu yang tertentu.
Untuk dapat memilih investasi yang aman, diperlukan satu analisis yang cermat, teliti, dan mendukung dengan risiko yang akurat. Pemilihan teknik yang benar dalam analisis
akan mengurangi risiko investor dalam investasi. Salah satu analisis yang dapat digunakan oleh calon investor adalah analisis fundamental. Analisis ini sangat
berhubungan dengan kondisi perusahaan. Data yang dipakai sebenarnya adalah data historis yaitu risiko yang telah lewat. Alat yang dipakai untuk melakukan analisis adalah
rasio keuangan yang pada dasarnya melihat hubungan antar pos dalam laporan keuangan perusahaan yang mencerminkan keadaan keuangan serta hasil operasional perusahaan.
Proses keputusan investasi berkenaan dengan bagaimana seharusnya seorang investor membuat keputusan mengenai pemilihan sekuritas, seberapa ekspansi investasi yang
dilakukan dan kapan investasi seharusnya dilaksanakan. Investor terlebih dahulu harus mengetahui bagaimana konsep dasar investasi yang menjadi dasar pijakan dalam setiap
tahap pembuatan keputusan investasi yang akan dibuat. Hal penting dan mendasar dalam setiap proses keputusan investasi adalah pemahaman hubungan antara return yang
diharapkan dengan risiko suatu investasi.
2. Konsep Model Security Market Line
Seperti dijelaskan sebelumnya, bahwa risiko total terdiri dari risiko dan risiko tidak sistematis, sementara itu risiko tidak sistematis atau sering disebut risiko financial adalah
risiko yang berhubungan dengan risiko usaha yang ditunjukkan oleh variabilitas ini akan semakin besar jika penggunaan hutang semakin besar yang pada akhirnya akan
mempengaruhi risiko financial. Untuk mengukur nondiversifiable risk ini dapat menggunakan koefisien beta untuk mengukur Nondiversifiable risk.
Formula CAPM dapat ditulis sebagai berikut : R
i
= R
F
+ R
M
– R
F
β
i
242 Keterangan:
R
i
= Tingkat
return yang diucapkan R
F
= Tingkat bunga bebas risiko β
i
= Koefisien beta saham R
M
= Tingkat Keuntungan portofolio pasar Dari formula di atas dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi risiko, semakin tinggi
return yang diharapkan, dan sebaliknya semakin rendah risiko semakin rendah pula return yang diharapkan. Jika hubungan antara beta dan return digambarkan dalam
sebuah gambar, maka akan diperoleh gambar sebagai berikut :
Gambar 1. Hubungan Antara Beta dengan Return yang Dinyatakan Sebagai Security Market Line
Return
17 15
R
z
=13 R
m
=11
9
R
f
= 7 5
3 1
Beta
.5 1.0
1.5 2.0
brf br
bz Gambar di atas menunjukkan adanya hubungan yang linier antara return dan beta atau
risiko. Garis yang menghubungkan return dan beta ini disebut sebagai Security Market Line. Makin besar beta maka return yang diharapkan juga semakin besar.
Market Risk Premium
4 Asset Z’s
Risk Premium 6
243
3. Risk dan Return
Pengertian risiko pada umumnya sering dikaitkan dengan memperoleh hasil yang tidak sesuai dengan yang diharapkan. Menurut William 1997 risiko didefinisikan sebagai
berikut : “Risk can be defined as the chance of financial loss. Assets with greater chances of loss are viewer as more risky than those with lesser chance of loss”.Dari
definisi tersebut di atas risiko dipandang sebagai peluang menderita kerugian keuangan. Menurut Jogiyanto, 1998: Dalam membuat keputusan investasi, sebenarnya investor
belum mengetahui tingkat return rate of return karena return yang diharapkan expected return memang belum terjadi, sehingga belum diketahui dengan tepat berapa
nilainya. Ketidakpastian tingkat return rate of return ini berkaitan dengan risiko. Semakin besar risiko suatu sekuritas, maka tingkat return yang diharapkan juga semakin
besar, ataupun sebaliknya. Hubungan positif antara tingkat return yang diharapkan dengan risiko dapat digambarkan sebagai berikut.
Gambar 2. Hubungan Positif antara Return Ekspektasi dengan Risiko
Return Ekspektasi
opsi Saham
Waran Obligasi
Pemerintah
R
BR
Obligasi Perusahaan
Risiko
244 Dari pengertian di atas dapat disebutkan bahwa risiko merupakan kemungkinan
perbedaan antara return yang sebenarnya diterima dengan return yang diharapkan. Semakin besar kemungkinan perbedaannya berarti semakin besar risiko investasi
tersebut.
Ada beberapa sumber risiko yang bisa mempengaruhi besarnya risiko suatu investasi menurut Tandelin 2001 yaitu :
1. Risiko suku bunga dimana perubahan suku bunga akan mempengaruhi harga
saham secara terbalik, artinya jika suku bunga meningkat maka harga saham akan turun, ceteris paribus, demikian sebaliknya jika suku bunga turun harga
saham akan naik. 2.
Risiko pasar. Fluktuasi pasar biasanya ditunjukkan oleh berubahnya indeks pasar saham secara keseluruhan. Perubahan pasar dipengaruhi oleh banyak
faktor serta munculnya resesi ekonomi, kerusuhan, ataupun perubahan politik. 3.
Risiko inflasi. Risiko inflasi biasa disebut sebagai risiko daya beli, jika inflasi meningkat biasanya menuntut tambahan premium inflasi untuk
mengkompensasikan penurunan daya beli yang dialaminya. 4.
Risiko financial. Risiko ini berkaitan dengan keputusan perusahaan untuk menggunakan pinjaman dalam pembiayaan modalnya. Semakin besar proporsi
utang yang digunakan, semakin besar risiko financial yang diahadapi perusahaan.
5. Risiko likuiditas. Risiko ini berkaitan dengan kecepatan suatu saham yang
diterbitkan perusahaan bisa diperdagangkan di pasar sekunder, semakin cepat suatu saham bisa diperdagangkan maka semakin likuid saham tersebut.
6. Risiko nilai tukar mata uang. Risiko ini berkaitan dengan fluktuasi nilai mata
uang domestik terhadap nilai mata uang Negara lain dan sering disebut sebagai currency risk atau exchange rate risk.
7. Risiko Negara atau country risk. Risiko ini berkaitan dengan kondisi stabilitas
politik suatu negara. Dalam manajemen investasi modern dikenal pembagian risiko total investasi ke dalam
dua jenis risiko, yaitu risiko sistematis dan risiko tidak sistematis. Risiko sistematis merupakan risiko yang berkaitan dengan perubahan yang terjadi secara keseluruhan
dimana perubahan pasar tersebut akan mempengaruhi variabilitas return atas suatu investasi. Sedangkan risiko tidak sistematis merupakan risiko yang tidak terkait dengan
perubahan pasar secara keseluruhan tetapi lebih terkait pada perubahan kondisi mikro perusahaan penerbit saham. Risiko tidak sistematis bisa diminimalkan dengan
melakukan diversifikasi investasi pada setiap jenis saham.
Return atau hasil investasi merupakan tujuan utama bagi investor. Investasi saham akan memberikan keuntungan atau return dalam dua cara, yaitu menjual saham hingga
harganya menguat, sering disebut sebagai capital gain atau menunggu dividend, yaitu bagian laba perusahaan yang dibagikan kepada pemegang saham. Menurut Jogiyanto,
1998 menyatakan bahwa: return total merupakan return keseluruhan dari suatu
245 investasi dalam suatu periode tertentu, return total sering disebut return saja. Return
total terdiri dari Capital gain dan yield
Return = Capital gain loss + Yield
Capital gain loss merupakan selisih dari harga investasi sekarang relatif dengan harga periode yang lalu. dan yield dianggap tidak diperhitungkan sehingga dengan demikian,
return total dapat di nyatakan sebagai berikut :
Return =
1 1
− −
−
t t
t
P P
P
P
t
= Harga saham sekarang periode t P
t-1
= Harga saham periode lalu periode t-1 Dengan cara yang sama, tingkat pengembalian pasar rate of market return. Jika
digunakan IHSG adalah :
R
mt
=
1 -
t IHSG
1 -
t IHSG
IHSG
t
−
Rmt =
Return pasar untuk periode t IHSG t
= merupakan indeks pasar periode t IHSG t-1
= merupakan indeks pasar periode t-1 Return ekspektasi expected return dapat dihitung dengan mengalikan masing-masing
hasil masa depan outcome dengan probabilitas kejadiannya dan menjumlah semua produk perkalian tersebut, secara matematik, return ekspektasi dapat dirumuskan sebagai
berikut Jogiyanto, 1998.
E R
i
=
∑
= n
t i
i i
P R
Keterangan : E R
i
= Perolehan diekspektasi suatu aktiva atau sekuritas R
i
= Hasil masa depan ke-i P
i
= Probabilitas hasil masa depan ke-i n = jumlah dari hasil masa depan
Disamping mengestimasi return yang diharapkan dari suatu investasi saham, investor juga perlu menghitung berapa besarnya risiko yang terkait dengan investasi pada saham
yang bersangkutan. Risiko sebagai sisi lain dari return menunjukkan kemungkinan penyimpangan return yang diharapkan dari return actual yang diperoleh. Banyak
246 metode yang tersedia untuk mengukur risiko, meskipun tidak ada metode yang standar,
tetapi secara umum risiko diukur dalam bentuk probabilistik atau dalam bentuk varians standar deviasi. Alat ukur yang paling umum digunakan untuk menjelaskan sejauh
mana penyimpangan expected return dari actual return adalah dengan varians atau standard deviasi. Varians maupun standar deviasi merupakan besarnya penyebaran
variabel random diantara rata-ratanya, semakin besar penyebarannya, semakin besar varians atau standar deviasi investasi tersebut. Secara matematis rumus untuk
menghitung varians atau standar deviasi adalah sebagai berikut :
[ ]
∑
=
⎟ ⎠
⎞ ⎜
⎝ ⎛
=
−
M i
i p
Ri E
Ri
i R
Var
1
.
2
C. PEMBAHASAN C.1. Faktor-faktor Fundamental