Demineralisasi Remineralisasi Latar Belakang

PEMBAHASAN A. Mekanisme Proses Karies Untuk mengetahui mekanisme dari proses karies, maka perlu diketahui tentang reaksi kimia alami yang terjadi pada permukaan gigi. Demineralisasi dan remineralisasi terjadi secara dinamis pada permukaan gigi. Namun apabila terjadi ketidakseimbangan antara keduanya dapat terjadi karies, yakni jika demineralisasi lebih besar daripada remineralisasi. Faktor – faktor yang berperan terhadap keseimbangan demineralisasi dan remineralisasi: Faktor destabilisasi Faktor penstabil Faktor penstabil Saliva kapasitas buffer Penurunan produksi saliva Tingkat Ca 2+ dan PO 4 3- Tingkat buffer dan pembersihan mulut yang rendah Sistem buffer dan remineralisasi Saliva yang bersifat asam dan asam yang bersifat erosif Protein pembersih mulut glikoprotein Pemaparan terhadap fluoride

1. Demineralisasi

Komponen mineral dari enamel, dentin, dan sementum adalah Hidroksiapatit HA Ca 10 PO 4 6 OH 2. Pada lingkungan netral HA seimbang dengan lingkugan lokal saliva yang banyak mengandung ion-ion Ca 2+ dan PO 4 3- . HA bersifat reaktif dengan ion hidrogen dibawah pH 5,5; atau biasa dikenal dengan pH kritis HA. H + bereaksi secara khusus dengan fosfat dengan segera didekat permukaan kristal. Proses tersebut dapat dapat dideskripsikan sebagai konversi PO 4 3- menjadi HPO 4 2- melalui adisi H + dan pada saat yang sama H + menjadi penyangga. HPO 4 2- kemudian tidak dapat berperan kembal pada keseimbangan HA karena mengandung PO 4 3- lebih daripada HPO 4 2- . Selanjutnya kristal HA pun larut. Inilah yang disebut deminerilasi

2. Remineralisasi

Proses demineralisasi dapat dibalikkan jika pH di netralkan dan terdapat ion Ca 2+ dan PO 4 3- dalam jumlah yang cukup. Pelarutan apatit dapat menjadi netral dengan menyangga buffering, dengan kata lain Ca 2+ dan PO 4 3- pada saliva dapat mencegah proses pelarutan tersebut. Ini dapat membangun kembali bagian-bagian kristal apatit yang larut. Inilah yang disebut remineralisasi. Secara umum, karies gigi dapat terjadi jika proses demineralisasi lebih tinggi dibanding proses remineralisasi.

3. Rekasi lanjutan ion-ion asam dengan apatit