sebagai bagian dari Muatan Lokal pada struktur di atas, merupakan penambahan dari mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi TIK.
Selain itu, perlu juga ditegaskan, bahwa: o Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 40 menit
o Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran dua semester adalah 34-38 minggu. Di sekolah kami, SMP “X” Kota Baru, diselenggarakan program intra kurikuler
seperti tabel di atas dan juga ekstra kurikuler yang dikembangkan dalam program Pengembangan Diri. Waktu belajar di sekolah kami dimulai dari pukul 7.00 pagi
hingga pukul 12.00 untuk kelas VII dan IX dan pukul 12.30 hingga 17.30 untuk kelas VII selama 6 hari dari hari Senin hingga Sabtu. Khusus hari Senin, ada
tambahan kegiatan upacara hingga jam masuk pukul 6.30. Pada sore hari atau hari Minggu dilakukan kegiatan ekstrakulikuler.
2. Muatan Lokal
Muatan lokal merupakan kegiatan pembelajaran untuk mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah,
yang materinya tidak sesuai menjadi bagian dari mata pelajaran lain dan atau terlalu banyak sehingga harus menjadi mata pelajaran tersendiri. Substansi muatan lokal
ditentukan oleh sekolah, tidak terbatas pada mata pelajaran seni-budaya dan keterampilan, tetapi juga mata pelajaran lainnya, seperti Teknologi Informasi dan
Komunikasi TIK di SMP. Muatan lokal merupakan mata pelajaran, sehingga sekolah harus mengembangkan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar untuk
setiap jenis muatan lokal yang diselenggarakan. Sekolah dapat menyelenggarakan satu mata pelajaran muatan lokal setiap semester, atau dua mata pelajaran muatan
lokal dalam satu tahun.
Muatan lokal yang dikembangkan di sekolah adalah Keterampilan Industri Kecil yang dapat terdiri dari berbagai SK yang berbeda, antara lain Pembuatan Ikan Asin
dan Kerajianan Tangan dari Kaleng Bekas.
3. Kegiatan Pengembangan Diri
Pengembangan diri diarahkan untuk pengembangan karakter peserta didik yang ditujukan untuk mengatasi persoalan dirinya, persoalan masyarakat di lingkungan
sekitarnya, dan persoalan kebangsaan. Sekolah memfasilitasi kegiatan
pengembangan diri seperti berikut ini. a. pengembangan diri yang dilaksanakan sebagian besar di dalam kelas
intrakurikuler dengan alokasi waktu 2 jam tatap muka, yaitu: 1 Bimbingan Konseling, mencakup hal-hal yang berkenaan dengan pribadi,
kemasyarakatan, belajar, dan karier peserta didik. Bimbingan Konseling diasuh oleh guru yang ditugaskan.
2 Pengembangan diri yang dilaksanakan sebagian besar di luar kelas ekstrakurikuler diasuh oleh guru pembina. Pelaksanaannya secara reguler
setiap sore hari atau Minggu, yaitu:
Pramuka
Palang Merah Remaja PMR
Olahraga Prestasi
10
KTSP SMP “X” Kota Baru Model Kurikulum Pendidikan Layanan Khusus SMPMTs yang Memiliki Peserta Didik dengan Sosial Ekonomi Rendah, 2007
Pengelolaan Unit Usaha, yang dilakukan berdasarkan schedule berikut:
Kegiatan umum : Pengembangan diri
Kegiatan khusus : Pengelolaan unit usaha
No Kegiatan
Sasaran Tujuan Waktu Tempat
Penangung jawab
Keterangan
1. Identifikasi
siswa yang termasuk dalam
sosial ekonomi rendah
Sasaran: Seluruh Siswa
Tujuan: Mendapatkan angka pasti siswa yang
termasuk dalam katagori social ekonomi rendah
Awal tahun ajaran, sekolah
Guru yang ditugaskan
Data PSB Dan wawancara
2. Bimbingan
kegiatan Sasaran :
Peserta didik yang direkrut untuk pengelolaan unit usaha
Tujuan: Peserta didik mengerti akan kegiatan yang
ingin dilakukan Agustus- September,
sekolah Guru yang
ditugaskan Materi tentang kewirausahaan
3. Pembuatan ruang
display toko kecil
Sasaran: Anggota Pengembangan Diri Pengelolaan
unit usaha Tujuan: Sekolah memiliki fasilitas untuk
tempat display hasil produk September,
sekolah Kepala
sekolah dan guru yang
diberi tugas Ruang display bisa memanfaatkan
sisa ruang dengan menggunakan meja untuk tempat menaruh hasil produk
4 Mengumpulkan
hasil produk dari tiap pembelajaran
yang menghasilkan
produk Sasaran:
Seluruh peserta didik Tujuan: terkumpul barang atau hasil
produk yang akan dijual Dimulai September-
akhir tahun ajaran, Sekolah
Guru yang ditugaskan
Produk disini adalah semua hasil kerja peserta didik yang
bernilai jual, contoh: - Ikan asin mulok
- Oleh-oleh makanan khas daerah
mulok - Kerajinan tangan mulok
- Ikan Hias IPA tematikmulok - Tanaman hias IPS tematik
KTSP SMP “X” Kota Baru Model Kurikulum Pendidikan Layanan Khusus SMPMTs yang Memiliki Peserta Didik dengan Sosial Ekonomi Rendah, 2007
11
No Kegiatan
Sasaran Tujuan Waktu Tempat
Penangung jawab
Keterangan
5 Pelatihan
pembukuan Sasaran:
Anggota Pengembangan Diri Pengelolaan unit usaha
Tujuan: seluruh anggota pengembangan diri memiliki kemampuan pembukuan
sederhana untuk pengelolaan unit usaha September-Oktober,
Sekolah Guru yang
diberi tugas Pelatih atau instruktur bisa dari luar
guru yang diberi tugas
6 Pencatatan
pembukuan kas masuk dan kas
keluar Sasaran:
Anggota Pengembangan Diri Pengelolaan unit usaha
Tujuan Tercatat keuangan unit usaha sekolah
dengan baik Dimulai September-
akhir tahun ajaran, Sekolah
Anggota Pengembangan
diri yang bertugas
Tugas penjagaan ruang display dapat digilir disesuaikan dengan jumlah
anggota pengembangan diri
7. Pembuatan
laporan keuangan Sasaran:
Anggota Pengembangan Diri Pengelolaan unit usaha
Tujuan Tercatat rugi laba unit usaha sekolah
dengan baik Akhir Juni,
Sekolah Guru yang
ditugaskan dan anggota
Pengembangan diri
Diharapkan modal berkembang
Kepala sekolah, Guru yang ditugaskan,
KTSP SMP “X” Kota Baru Model Kurikulum Pendidikan Layanan Khusus SMPMTs yang Memiliki Peserta Didik dengan Sosial Ekonomi Rendah, 2007
12
Program Pembiasaan mencakup kegiatan yang bersifat pembinaan karakter peserta didik yang dilakukan secara rutin, spontan, dan keteladanan.
RUTIN SPONTAN
KETELADANAN
Upacara membiasakan antri
berpakaian rapi Senam
memberi salam memberikan pujian
sholat berjamaah membuang sampah
pada tempatnya tepat waktu
kunjungan pustaka musyawarah
hidup sederhana Pembiasaan ini dilaksanakan sepanjang waktu belajar di sekolah. Seluruh guru
ditugaskan untuk membina Program Pembiasaan yang telah ditetapkan oleh sekolah. Penilaian kegiatan pengembangan diri bersifat kualitatif. Potensi, ekspresi, perilaku,
dan kondisi psikologis peserta didik merupakan portofolio yang digunakan untuk penilaian.
4. Pendidikan Kecakapan Hidup