35
2.9 Definisi Operasional Variabel
Dalam proses kuantifikasi istilah dan dimensionalisasi variable dibutuhkan penjelasan definisi operasional dari setiap variable dan indicator
penelitian yang secara lengkap tersaji dalam tabel 2.2 di bawah ini.
Tabel 2.2 Definisi Operasional Variabel
Variabel Definisi Operasional Dan Skala Pengukuran
Komunikasi Mohr dan Nevin, 1990
Adalah hubungan timbal balik yang terstruktur, terencana, dan rutin antara perusahaan dengan pemasok juga
merupakan suatu konteks industri sebagai hal yang formal seperti halnya berbagi informal, tentang informasi tepat
waktu dan penuh arti antara perusahaan. Diukur dengan indicator :
X
1
: Frekuensi komunikasi X
2
: Media komunikasi X
3
: Kandungan informasi X
4
: Kesepakatan jangka panjang Kepercayaan Swan et
al, 1988 Adalah sebuah bentuk kesungguhan dalam berkomitmen
pada hubungan kerjasama organisasionalnya. Kepercayaan akan muncul dari sebuah keyakinan bahwa hubungan
kerjasama akan memberikan manfaat seperti yang diharapkan oleh kedua belah pihak.Diukur dengan
indicator : X
5
: Kompetensi X
6
: Kejujuran X
7
: Reliabilitas X
8
: Tanggung jawab X
9
: Berpengalaman Komitmen Meyer,
Allen, dan Smith, 1993
Adalah bentuk perilaku hubungan kerjasama, dimana kecenderungan partner kepadanya berada pada posisi yang
kuat dan bahkan melebihi hubungan kerjasama dengan pihak lain. Diukur dengan indicator :
X
10
: Afektif X
11
: Kontinuan X
12
: Normatif Kualitas strategi
aliansi Yli-Renko, Autio,
Sapienza, 2001 Adalah ukuran kualitas pengembangan dan pemeliharaan
kerjasama dalam mencapai hubungan kerjasama yang saling memuaskan. Diukur dengan indicator :
X
13
: Tidak bertindak merugikan anggota lain X
14
: Tidak mengambil keuntungan dari pihak luar X
15
: Perilaku pelanggan
36 lanjutan
Variabel Definisi Operasional Dan Skala Pengukuran
Kinerja bisnis Hazim et. al., 2001
Kinerja merupakan konsep yang sulit, baik definisi maupun dalam pengukurannya Keats dan Hitt, 1988,
karena sebagai sebuah konstruk, kinerja bersifat multidimensional. Diukur dengan indicator :
X
16
: Peningkatan Penjualan X
17
: Pertumbuhan Profit X
18
: Pertumbuhan Aset X
19
: Pertumbuhan Pangsa Pasar
37
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Pendahuluan
Bab ini mendeskripsikan langkah – langkah yang harus dilakukan untuk menganalisis model penelitian yang telah dikembangkan pada bab 2. Sistematika
bahasan dalam bab ini mencakup jenis dan sumber data, populasi dan sample, metode pengumpulan data, dan tehnik analisis data.
3.2 Jenis dan Sumber Data
Berikut ini adalah data yang akan atau sudah dikumpulkan untuk penelitian yang akan dilakukan.
1. Data statistic industri bordir yang diperoleh dari Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi Kabupaten Kudus yang digunakan untuk
mengetahui kontribusi yang diberikan industri bordir pada pendapatan daerah serta prospek yang akan datang.
2. Kuesioner yang diperoleh dari penyebaran pertanyaan kepada para pengusaha yang meliputi : identitas responden, komunikasi terdiri dari
variable – variable : frekuensi komunikasi, media komunikasi, kandungan informasi, kesepakatan jangka panjang, kepercayaan terdiri
dari variable – variable : kompetensi, kejujuran, reliabilitas proses, tanggung jawab, pengalaman, komitmen terdiri dari variable – variable :
afektif, kontinuan, normative, kualitas aliansi terdiri variable – variable : tidak merugikan anggota lain, tidak mengambil keuntungan dari pihak
luar, perilaku pelanggan dan kinerja bisnis terdiri dari pertumbuhan penjualan, profitabilitas, pertumbuhan aset.