Return on Assets ROA Net Interest Margin NIM

perusahaan yang laporan keuangannya dikonsolidasikan. Sedangkan modal pelengkap terdiri atas cadangan revaluasi aktiva, cadangan penghapusan aktiva yang diklasifikasikan, modal kuasi dan pinjaman subordinasi Pandia, 2012 : 33.

2.5.1 Aktiva Tertimbang Menurut Resiko ATMR

Aktiva Tertimbang Menurut Resiko ATMR adalah aktiva neraca dan aktiva aministrastif yang telah dibobot sesuai tingkat bobot resiko yang telah ditentukan. Menurut Pandia 2012 : 37, yang dimaksud dengan aktiva dalam perhitungan ini mencakup baik aktiva yang tercantum dalam neraca maupun aktiva yang bersifat administratif sebagaimana tercermin pada kewajiban yang masih bersifat contingency atau komitmen yang disediakan oleh bank bagi pihak ketiga. ATMR diperoleh dengan cara mengalikan nilai nomunal aktiva dengan bobot resiko. Semakin likuid aktiva resikonya nol dan semakin tidak likuid bobot resikonya 100, sehingaa resiko berkisar antara 0 – 100.

2.6 Return on Assets ROA

Return on Assets adalah rasio yang menunjukkan perbandingan antara laba sebelum pajak dengan total aset bank, rasio ini menunjukkan tingkat efisiensi pengelolaan aset yang dilakukan oleh bank yang bersangkutan. ROA merupakan indikator kemampuan perbankan untuk memperoleh laba atas sejumlah aset yang dimiliki oleh bank. ROA dapat diperoleh dengan cara menghitung rasio antara laba setelah pajak dengan toal aktiva. Rumus: ROA = Laba Sebelum Pajak Total Aset x 100 Sumber. SEBI No.623DPNP Tahun 2004 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan ketentuan Bank Indonesia, maka standar ROA yang baik adalah sebesar 1,5. Semakin besar nilai ROA suatu bank maka semakin besar tingkat keuntungan yang dicapai oleh bank tersebut.

2.7 Net Interest Margin NIM

Net Interest Margin adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam mengelola aktiva produktifnya untuk menghasilkan pendapatan bunga bersih. Pendapatan bunga bersih diperoleh dari pendapatan bunga dikurangi beban bunga. Semakin besar rasio ini maka meningkatkan pendapatan bunga atas aktiva produktif yang dikelola bank sehingga kemungkinan suatu bank dalam kondisi bermasalah semakin kecil, sebaliknya ketika NIM menunjukkan persentase yang minim, maka akan terjadi kecenderungan munculnya kredit macet. NIM adalah perbandingan antara pendapatan bunga bersih dengan rata-rata aktiva produktif. Rumus: NIM = Pendapatan Bunga Bersih Rata−rata Aktiva Produktif x 100 Sumber. SEBI No.623DPNP Tahun 2004 Adapun standar yang ditetapkan Bank Indonesia untuk rasio NIM adalah 6 keatas. Untuk dapat meningkatkan perolehan NIM maka perlu menekan biaya dana, biaya dana adalah bunga yang dibayarkan oleh bank kepada masing-masing sumber dana bank yang bersangkutan. Secara keseluruhan, biaya yang harus dikeluarkan oleh bank akan menentukan berapa persen bank harus menetapkan tingkat bunga kredit yang diberikan kepada nasabahnya untuk memperoleh pendapatan bersih bank. Universitas Sumatera Utara

2.8 Biaya Operasional Pendapatan Operasional BOPO

Dokumen yang terkait

Pengaruh Capital Adequacy Ratio(CAR), Non Performing Loan (NPL), Operating Ratio (BOPO), dan Loan to Deposit Ratio(LDR) Terhadap Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

3 66 83

Analisis Pengaruh Restrukturisasi Kredit Terhadap Kredit Bermasalah (Non Performing Loan) Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di BEI

40 207 60

Pengaruh Jumlah ATM, Net Interest Margin (NIM), Non Performing Loan (NPL) Terhadap Earning Per Share (EPS) pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

11 115 92

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan Pada Perbankan Yang Go Public Di Bursa Effek Indonesia (BEI)

1 108 88

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Peningkatan Non Performing Loan (NPL) Perbankan di Sumatera Utara

1 31 116

Pengaruh Beban Operasional Pendapatan Operasional, Non Performing Loan, Capital Adequacy Ratio, Loan To Deposit Ratio, Net Interest Margin Dan Bank Size Terhadap Return On Asset Pada Bank Bumn Go Public Di Bursa Efek Indonesia

0 54 99

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan pada Perbankan yang Go Public di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 48 88

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bank 2.1.1 Pengertian Bank - Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Terjadinya Non Performing Loan (NPL) pada Perbankan yang Go Public di Bursa Efek Indonesia

0 1 48

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Terjadinya Non Performing Loan (NPL) pada Perbankan yang Go Public di Bursa Efek Indonesia

1 1 11

Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Terjadinya Non Performing Loan (NPL) pada Perbankan yang Go Public di Bursa Efek Indonesia

0 0 12