Biaya Operasional Pendapatan Operasional BOPO Penelitian Terdahulu

2.8 Biaya Operasional Pendapatan Operasional BOPO

Rasio yang sering disebut rasio efisiensi ini digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam mengendalikan biaya operasional terhadap pendapatan operasional. Semakin kecil rasio ini berarti semakin efisien biaya operasional yang dikeluarkan bank yang bersangkutan sehingga kemungkinan suatu bank dalam kondisi bermasalah semakin kecil. Biaya operasional dihitung berdasarkan penjumlahan dari total beban bunga dan total beban operasional lainnya. Pendapatan operasional adalah penjumlahan dari total pendapatan bunga dan total pendapatan operasional lainnya. Rumus: BOPO = Biaya Operasional Pendapatan Operaional x 100 Sumber. SEBI No.623DPNP Tahun 2004 Menurut ketentuan Bank Indonesia efisiensi operasi diukur dengan BOPO dengan batas maksimum BOPO adalah 90. Semakin kecil rasio BOPO menunjukkan semakin efisien suatu bank dalam menjalankan aktivitas usahanya. Efisiensi operasi juga mempengaruhi kinerja bank, BOPO menunjukkan apakah bank telah menggunakan semua faktor produksinya dengan tepat guna dan berhasil.

2.9 Penelitian Terdahulu

Beberapa penelitian sebelumnya yang sejenis dengan penelitian ini dan terkait faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya non performing loan secara ringkas dapat dilihat pada tabel berikut: Universitas Sumatera Utara Tabel 2.1 Ringkasan Penelitian Terdahulu No Nama, Tahun dan Judul Metode Hasil Penelitian 1. Hermawan Soebagio 2004 “Analisis Faktor- faktor yang Mempengaruhi Terjadinya Non Performing Loan NPL pada Bank Umum Komersial Studi Empiris pada Sektor Perbankan di Indonesia” Analisis Regresi Linear Berganda Variabel independen yang bersifat makro seperti kurs dan inflasi mempunyai pengaruh positif terhadap terjadinya NPL, sebaliknya variabel GDP tidak cukup berpengaruh terhadap terjadinya NPL. Sedangkan untuk variabel mikro, menunjukkan bahwa kualitas aktiva produktif mempunyai pengaruh paling kuat. Sedangkan untuk variabel CAR, tingkat bunga pinjaman bank dan LDR relatif lebih lemah, namun ketiganya secara signifikan mempunyai andil dalam mempengaruhi terjadinya NPL pada bank umum komersial. 2. Iksan Adisaputra 2012 “Analisis Faktor- faktor yang Mempengaruhi Non Performing Loan pada PT. Bank Mandiri Persero Tbk” Analisis Regresi Linear Berganda Variabel CAR, LDR, NIM dan BOPO secara parsial dan secara simultan memiliki pengaruh signifikan dan positif terhadap NPL pada PT Bank Mandiri Persero Tbk. Variabel CAR dan BOPO yang paling berpengaruh terhadap NPL dengan hasil uji t yang lebih besar dibandingkan dengan variabel LDR dan NIM. 3. Suryanti Lubis 2006 “Analisis Faktor- faktor yang Mempengaruhi Peningkatan Non Performing Loan NPL pada Perbankan di Sumatera Utara” Ordinary Least Square Hasil regresi menunjukkan variabel suku bunga SBI, Inflasi tahun sebelumnya dan PDRB mempunyai pengaruh yang signifikan dan secara bersama-sama mampu memberikan penjelasan terhadap peningkatan NPL perbankan di Sumatera Utara. Universitas Sumatera Utara No Nama, Tahun dan Judul Metode Hasil Penelitian 4. Juliana 2011 “Analisis Faktor- faktor yang Mempengaruhi Non Performing Loan pada Bank BUMN di Indonesia Analisis Deskriptif dan Analisis Regresi Sederhana NPL tidak mempunyai hubungan yang sangat kuat terhadap LDR, hal ini dapat dilihat dari hasil perhitungan nilai koefisien korelasi yang tidak meningkat. Sedangkan tingkat LDR berpengaruh lemah terhadap NPL pada PT Bank BUMN di Indonesia. 5. John Agustinus 2008 “Variabel-variabel yang Mempengaruhi Non Performing Loans pada Bank BUMD, BUMN dan BUSN di Kota Jayapura” Analisis Regresi Linear Berganda Terdapat pengaruh secara simultan variabel-variabel penilaian agunan, besaran kredit, lokasi dan petugas bank terhadap non performing loan. Variabel penilaian agunan, besaran kredit dan lokasi berpengaruh positif dan variabel petugas bank berpengaruh negatif terhadap non performing loan. Variabel penilaian agunan merupakan variabel yang dominan. 6. Chandra Dewi 2009 “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Strategi Pemberian Kredit dan Dampaknya Terhadap Non Performing Loan” Analisis Regresi Linear Berganda Variabel kondisi internal BPR, kondisi calon debitur dan kondisi lingkungan BPR berpengaruh positif dan signifikan terhadap strategi pemberian kredit. Dan startegi pemberian kredit yang diterapkan oleh BPR berpengaruh negatif dan signifikan terhadap NPL. Sumber: dari berbagai penelitian

2.10 Kerangka Konseptual

Dokumen yang terkait

Pengaruh Capital Adequacy Ratio(CAR), Non Performing Loan (NPL), Operating Ratio (BOPO), dan Loan to Deposit Ratio(LDR) Terhadap Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

3 66 83

Analisis Pengaruh Restrukturisasi Kredit Terhadap Kredit Bermasalah (Non Performing Loan) Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di BEI

40 207 60

Pengaruh Jumlah ATM, Net Interest Margin (NIM), Non Performing Loan (NPL) Terhadap Earning Per Share (EPS) pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

11 115 92

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan Pada Perbankan Yang Go Public Di Bursa Effek Indonesia (BEI)

1 108 88

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Peningkatan Non Performing Loan (NPL) Perbankan di Sumatera Utara

1 31 116

Pengaruh Beban Operasional Pendapatan Operasional, Non Performing Loan, Capital Adequacy Ratio, Loan To Deposit Ratio, Net Interest Margin Dan Bank Size Terhadap Return On Asset Pada Bank Bumn Go Public Di Bursa Efek Indonesia

0 54 99

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan pada Perbankan yang Go Public di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 48 88

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bank 2.1.1 Pengertian Bank - Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Terjadinya Non Performing Loan (NPL) pada Perbankan yang Go Public di Bursa Efek Indonesia

0 1 48

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Terjadinya Non Performing Loan (NPL) pada Perbankan yang Go Public di Bursa Efek Indonesia

1 1 11

Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Terjadinya Non Performing Loan (NPL) pada Perbankan yang Go Public di Bursa Efek Indonesia

0 0 12