Kedudukan, Tugas, dan Kewajiban Lembaga Farmasi TNI AU Produk Lafiau

3.2 Kedudukan, Tugas, dan Kewajiban Lembaga Farmasi TNI AU

Lafiau adalah pelaksana teknis yang berkedudukan di bawah Dinas Kesehatan TNI AU DISKESAU. Lafiau bertugas membina kemampuan dan pelaksanaan produksi obat jadi, pembekalan dan pengawasan kualitas dan persyaratan teknis kefarmasian untuk melaksanakan dukungan dan pelayanan kesehatan bagi anggota TNI AU pada khususnya dan ABRI pada umumnya. Dalam rangka melaksanakan tugasnya, Lafiau mempunyai kewajiban sebagai berikut: 1. melaksanakan kegiatan produksi obat serta pengendalian mutu dari bekal kesehatan TNI AU, 2. melaksanakan penerimaan, penyimpanan, penyaluran, dan penghapusan bekal kesehatan berdasarkan kebijaksanaan Diskesau, 3. melaksanakan pengawasan atas kualitas dan persyaratan teknis kefarmasian bekal kesehatan dengan cara pengujian dan percobaan serta penelitian, 4. melaksanakan penelitian dan pengembangan di bidang farmasi. 3.3 Visi, Misi, Sasaran dan Tujuan Lembaga Farmasi TNI AU 3.3.1. Visi dari Lafiau Terpenuhinya obat berkualitas bagi anggota TNI AU dan keluarganya, berperan serta dalam pemenuhan kebutuhan obat nasional, terlaksananya pembekalan matkes tepat waktu, tepat jumlah, tepat sasaran dan aman serta tegaknya sistem manajemen mutu dalam kinerjanya. Universitas Sumatera Utara

3.3.2 Misi dari Lafiau

a. Melaksanakan produksi obat jadi dengan menerapkan CPOB secara konsisten. b. Melaksanakan pembekalan matkes mulai dari penerimaan, penyimpanan, penyaluran, pencacahan dan penghapusan berdasarkan kebijaksanaan Diskesau. c. Melaksanakan pengawasan dan pemastian mutu matkes sesuai dengan persyaratan teknis kefarmasian. d. Melaksanakan penelitian dan pengembangan serta pendidikan dan pelatihan dengan mengedepankan profesionalitas, efisien, efektif dan modern.

3.3.3 Tujuan dari Lafiau

a Tujuan jangka pendek : 1 Menyiapkan rumusan kebijakan terhadap teknis produksi. 2 Mengupayakan peralatan untuk produksi antibiotik golongan sefalosporin. 3 Mengajukan sertifikat CPOB untuk produk injeksi kering antibiotik golongan sefalosporin. b Tujuan jangka panjang : 1 Menjadi instansi yang mempunyai badan hukum sehingga dapat berperan aktif dalam penyediaan obat nasional. 2 Menjadi industri farmasi yang memenuhi Standar Nasional Indonesia. 3 Menjadi industri farmasi yang mendapatkan ISO 900014000. Universitas Sumatera Utara

3.4 Susunan Organisasi

Organisasi di Lafiau tersusun dari tiga eselon, yaitu eselon pimpinan, eselon pembantu pimpinanstaf dan eselon pelaksana. Eselon pimpinan yaitu Kepala Lembaga Farmasi Angkatan Udara Kalafiau dan eselon pembantu pimpinanstaf adalah Sektretaris Lembaga Sesla, sedangkan eselon pelaksana meliputi Kepala Bagian Produksi Kabag Prod, Kepala Gudang Pusat Farmasi Kaguspusfi, Kepala Bagian Pengujian dan Pengembangan Kabag Ujibang dan Kepala Bagian Penunjangan Kabag Jang. Pembagian tugas dan tanggung jawab dari masing-masing bagian adalah sebagai berikut :

3.4.1 Kepala Lembaga Farmasi Angkatan Udara Kalafiau

Kalafiau adalah pelaksana teknis Diskesau yang bertanggung jawab kepada Kadiskesau dalam hal pembinaan kemampuan dan pelaksanaan produksi farmasi yang diperlukan oleh TNI AU, perbekalan kesehatan yang diperlukan bagi pelaksana dukungan dan pelayanan kesehatan TNI AU serta pengawas atas kualitas dan persyaratan teknis kefarmasian bekal kesehatan TNI AU. Kalafiau mempunyai tugas dan kewajiban sebagai berikut: i. melaksanakan bimbingan dan petunjuk teknis kegiatan produksi serta mengendalikan dan mengarahkan kegiatannya, ii. melaksanakan penerimaan, penyimpanan, penyaluran, dan penghapusan bekal kesehatan berdasarkan kebijaksanaan Diskesau, iii. melaksanakan pengawasan obat-obatan TNI AU, Universitas Sumatera Utara iv. melaksanakan pengawasan atas kualitas dan persyaratan teknis kefarmasian bekal kesehatan dengan cara pengujian dan percobaan serta penelitian kualitas kefarmasian, v. melaksanakan penelitian dan pengembangan bidang farmasi.

3.4.2 Sekretaris Lafiau Sesla

Sekretaris Lafiau Sesla adalah pembantu staf Kalafiau dalam menyelenggarakan perencanaan dan pengendalian pentahapan pelaksanaan kegiatan produksi, perbekalan, serta program dan dukungan kegiatan LAFIAU, yang dalam pelaksanaannya dibantu oleh Kepala Program dan Anggaran Kaprogar, Kepala Pembina Profesi Kabinprof, Kepala Tata Usaha dan Urusan Dalam Kataud. Sesla mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut: i. menyusun dan menyiapkan kebijaksanaan dan perencanaan pentahapan pelaksanaan dan kegiatan administrasi produksi dan perbekalan, pengendalian produksi, dan pembekalan serta pembinaan personil, ii. menyusun dan menyiapkan kebijaksanaan dan perencanaan pentahapan pelaksanaan kegiatan program kerja dan anggaran, pengelolaan data kegiatan serta mengembangkan dukungan materiil dan fasilitas, iii. melaksanakan urusan tata usaha dan urusan dalam di lingkungan Lafiau.

3.4.3 Pelayanan dan Pengurusan KasKeuangan Pekas

Pekas adalah staf pembantu dan pelaksanan Kalafiau dalam bidang pelayanan dan pengurusan keuangan. Pekas memiliki tugas dan kewajiban sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara i. menyelenggarakan penerimaan dan penyimpanan uang di kas dan di bank serta pembayaran pada pihak ketiga atas dasar pengujian dokumen tagihan yang sah, ii. menyelenggarakan pengujian kualitatif dan kuantitatif atas segala dokumen sebelum dilakukan pembayaran tagihan atau penerimaan uang, iii. mengawasi, mengendalikan, mengevaluasi pelaksanaan pengurusan dan pelayanan keuangan, iv. mengadakan kerja sama dengan staf dan satuan yang ada di lingkungan Lafiau untuk kepentingan tugasnya. 3.4.4 Bagian Produksi Bagian produksi Lafiau adalah pembantu pelaksana Kalafiau melaksanakan produksi bekal kesehatan. Bagian produksi dipimpin oleh Kepala Bagian Produksi Kabagprod yang bertanggungjawab langsung kepada Kalafiau. Kegiatan yang dilakukan bagian produksi dalam rangka menjalankan tugasnya adalah : i. melaksanakan penerimaan dan penyimpanan bahan baku, bahan penolong dan embalage dalam rangka persiapan proses produksi, ii. menyiapkan alat pembantu produksi yang diperlukan dalam kegiatan produksi, iii. menyiapkan bahan baku dan bahan penolong untuk proses selanjutnya, iv. menyiapkan embalage yang dibutuhkan, v. melaksanakan kegiatan produksi sesuai kebijaksanaan Diskesau berdasarkan surat perintah pelaksanaan produksi yang dikeluarkan oleh Kalafiau. Bagian produksi dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh: Universitas Sumatera Utara i. Unit produksi tablet yang bertugas melaksanakan produk obat jadi dalam bentuk tablet. ii. Unit produksi kapsul yang bertugas melaksanakan produksi obat jadi dalam bentuk kapsul. iii. Unit produksi khusus yang bertugas melaksanakan produksi khusus, seperti sirup, salep, cairan, antiseptik, tetes, dan lain-lain.

3.4.5 Bagian Gudang Pusat Farmasi Gupusfi

Gudang Pusat Farmasi dipimpin oleh Kaguspusfi yang bertanggungjawab kepada Kalafiau. Kaguspusfi bertugas melaksanakan penerimaan, penyimpanan, pemeliharaan, penyaluran serta penghapusan bekal kesehatan. Dalam rangka pelaksanaan tugasnya Kaguspusfi melaksanakan kegiatannya sebagai berikut: a. Menerima, menyimpan, memelihara, menyalurkan bekal kesehatan sesuai dengan ketentuan dan perintah Kadiskesau selaku ordonatur materiil kesehatan b. Mengajukan barang-barang yang akan dihapuskan sesuai ketentuan yang berlaku c. Melaksanakan pertanggungjawaban bekal kesehatan melalui laporan yang berkala d. Melaksanakan administrasi penerimaan, penyimpanan, penyaluran, dan penghapusan bekal kesehatan sesuai peraturan dan ketentuan yang berlaku Kaguspusfi dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh : 1. Kepala Unit Gudang Transit Ka Unit Gutrans, unit ini bertugas menerima alat kesehatan alkes dan perbekalan kesehatan bekkes dari hasil pengadaan Dinas Pengadaan AU Disadaau dan obat jadi dari bagian Universitas Sumatera Utara produksi Lafiau, bersama komite penerimaan barang melaksanakan pemeriksaan terhadap alkes dan bekkes yang diterima dari hasil pengadaan Disadaau dan obat jadi dari bagian produksi Lafiau, menuangkan hasil pemeriksaan dalam berita acara pemeriksaan, mengembalikan alkes dan bekkes yang tidak memenuhi persyaratan pada kontrak jual beli kepada rekanan yang mengirimkan alkes dan bekkes, mengirimkan hasil alkes dan bekkes serta bahan baku yang diterima dan memenuhi syarat ke gudang Palkes dan Guhanjabaku. 2. Kepala unit gudang penyaluran dan pengemasan Ka Unit Gulur, bertugas melaksanakan pengemasanpenyiapan barang yang akan dikirim berdasarkan Surat Perintah Kadiskesau selaku ordonatur materiil kesehatan, mengusahakan angkutan darat dan udara melalui seksi angkutan Lanud Husein Sastranegara untuk mendukung kegiatan penyaluran, serta melaksanakan kegiatan penyaluran barang pada satuan kerja dengan kelengkapan administrasi melalui sarana yang tersedia. 3. Kepala unit gudang peralatan kesehatan Ka Unit gupalkes, bertugas menerima palkes dari gudang transit sesuai berita acara yang telah disahkan ordonatur, menyimpan, merawat dan mengeluarkan palkes sesuai ketentuan dan peraturan yang berlaku, serta melaksanakan administrasi pergudangan terhadap peralatan yang disimpan memalui pembukuan, pengkartuan serta penyimpanan dokumen yang berkaitan dengan penerimaan dan pengeluaran barang. 4. Kepala unit gudang obat jadi, bahan baku, embalage Ka Unit guhanjabaku, bertugas menerima obat jadi, bahan baku, embalage dari Universitas Sumatera Utara unit gudang transit sesuai dengan berita acara yang telah disahkan oleh ordonatur, menyimpan, merawatmemelihara dan mengeluarkan barang obat jadi, bahan baku, embalage sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku, serta melaksanakan administrasi pergudangan terhadap obat jadi, bahan baku, embalage yang disimpan melalui pembukuan, pengkartuan dan penyimpanan dokumen yang berkaitan dengan penerimaan dan pengeluaran barang.

3.4.6 Bagian Pengujian dan Pengembangan

Bagian Pengujian dan Pengembangan Ujibang adalah pembantu pelaksana Kalafiau yang bertugas melaksanakan pengujian dan percobaan atas kualitas bekal kesehatan, melaksanakan penelitian dan pengembangan untuk meningkatkan hasil produksi obat jadi dan menyelenggarakan perencanaan serta pelaksanaan pendidikan dan latihan. Bagian Ujibang dipimpin oleh Kepala Bagian Ujibang yang bertanggungjawab kepada Kalafiau. Dalam pelaksanaan tugasnya Kabag Pengujian dan Pengembangan melaksanakan kegiatan antara lain: i. Pengujian terhadap bekal kesehatan berdasarkan persyaratan dan ketentuan kefarmasian yang berlaku ii. Melaksanakan percobaan dalam rangka meningkatkan kualitas hasil produksi obat jadi iii. Melaksanakan penelitian dan pengembangan di bidang kefarmasian terutama yang menghasilkan formula-formula baru dalam rangka meningkatkan hasil produksi Universitas Sumatera Utara iv. Pemantauan langsung dan tidak langsung bekal kesehatan yang disimpan baik di gudang Lafiau maupun gudang satker satuan kerja kesehatan di masing- masing pangkalan TNI AU v. Melaksanakan perencanaan dan penyelenggaraan pendidikan dan latihan Kabag Pengujian dan Pengembangan dibantu oleh : 1. Kepala Unit Pengujian dan Percobaan Ka Unit Uji Coba yang bertugas melaksanakan percobaan-percobaan dalam rangka perbaikan dan pengembangan formula obat jadi yang sudah ada, melaksanakan “In Process Control” dalam setiap tahap produksi, melaksanakan pengujian terhadap kualitas obat jadi yang dihasilkan oleh Unit Produksi Lafiau, melaksanakan pemantauan terhadap kualitas bekkes bekal kesehatan yang disimpan di Unit gudang Lafiau dan di satker satuan kerja kesehatan TNI AU. 2. Kepala Unit Penelitian dan Pengembangan Ka Unit Litbang yang bertugas melaksanakan kegiatan seperti penelitian dan pengembangan formula-formula baru dalam rangka pengembangan obat jadi hasil produksi Lafiau, penelitian dan pengkajian terhadap pustaka-pustaka yang telah teruji dalam rangka pengembangan potensi yang dimiliki Lafiau, membantu unit produksi untuk meneliti kerusakan hasil produksi dan memberikan sarana untuk memperbaikinya dan menyimpan dan menguji “retain sample” sebagai contoh pertinggal obat jadi yang diproduksi Lafiau. Universitas Sumatera Utara 3. Kepala Unit Pendidikan dan Latihan Ka Unit Diklat yang bertugas membuat perencanaan serta melaksanakan penyelenggaraan pendidikan dan latihan.

3.4.7 Bagian Penunjangan

Bagian penunjangan adalah pembantu pelaksana Kalafiau yang dipimpin oleh Kepala Bagian Penunjangan yang bertanggungjawab kepada Kalafiau. Bagian Penunjangan bertugas mendukung kelancaran operasional Lafiau. Dalam pelaksanaan tugasnya Bagian Penunjangan dibantu oleh : 1 Kepala Unit Penunjangan Material Ka Unit Jangmat bertugas mendukung kelancaran operasional produksi dan pembekalan serta pengujian dan pengembangan 2 Kepala Unit Fasilitas dan Material Ka Unit Harfasmat bertugas merencanakan dan menyelenggarakan pemeliharaan terhadap fasilitas dan material dalam rangka mendukung kelancaran operasional Lafiau. 3.5 Sarana dan Fasilitas Produksi 3.5.1 Bangunan Bangunan di Lafiau telah dilengkapi dengan gedung dan peralatan yang memenuhi persyaratan Cara Pembuatan Obat yang Baik CPOB. Untuk bagian produksi, Lafiau memiliki tiga gedung yang terpisah, satu gedung sefalosporin, gedung beta laktam yang digunakan untuk memproduksi antibiotik beta laktam dan gedung non beta laktam. Semua ruangan produksi terpisah sesuai jenis produksinya, hal ini untuk menghindari adanya kontaminasi silang antara produk beta laktam dengan produk non beta laktam. Bangunan produksi dilengkapi Universitas Sumatera Utara dengan fasilitas pengendali udara yang terdiri dari AC, dust collector baik lokal mau pun terpusat, exhaust, fan, dehumidefier. Permukaan bagian dalam ruangan dinding, lantai, dan langit-langit dibuat licin bebas dari keretakan, dan sambungan terbuka sehingga mudah dibersihkan. Pada ruang produksi non beta laktam dirancang berurutan sesuai dengan urutan proses produksi. Ruang produksi terdiri dari gudang produksi, tempat ganti pakaian, laundry, penimbangan, granulasi, pengeringan granul, pencetakan tablet, pengisian kapsul, produksi kapsul, produksi salep, produksi sirup, stripping, ruang antara, ruang produk ruahan serta ruang pencucian alat dan ruang kemas. Pada ruang produksi beta laktam susunannya hampir sama dengan ruang produksi non beta laktam, namun pada ruang antara sudah dilengkapi dengan air shower untuk membersihkan partikel-partikel yang menempel pada baju khusus yang dikenakan personel. Lafiau mempunyai fasilitas pembuatan aqua demineralisata dan fasilitas pengolahan limbah untuk mengolah limbah cair yang dihasilkan oleh lembaga tersebut. Lafiau juga dilengkapi dengan fasilitas laboratorium untuk pengujian dan analisis produk.

3.5.2 Sarana Gudang

Lafiau mempunyai bangunan yang digunakan sebagai tempat penyimpanan atau gudang. Bangunan pertama digunakan sebagai gudang penyaluran dan gudang perbekalan kesehatan, bangunan kedua digunakan sebagai gudang bahan baku dan obat jadi yang dipisahkan oleh dinding, gudang ini dilengkapi dengan humidifier yang berfungsi menyerap kelembaban udara dalam ruangan. Untuk obat-obat jenis narkotika dan sediaan steril disimpan dalam Universitas Sumatera Utara ruangan tersendiri, gudang juga dilengkapi lemari es untuk menyimpan obat-obat yang tidak stabil pada suhu kamarharus disimpan pada suhu dingin serum. Pada gudang terdapat alat ultrasonik yang digunakan sebagai antiserangga.

3.6 Produk Lafiau

Obat-obatan yang tlah diproduksi oleh lafiau hingga saat ini antara lain sebagai berikut : i. Kaplet dan Tablet Antibiotik : Kaplet Amoxixillin, Kaplet Rifampisin, Tablet Bactrim AU dan Tablet Cefadroxil ii. Kaplet dan Tablet non Antibiotik : Kaplet Afostan, Tablet Antalgin, Tablet Antiflu, Tablet Asetilet, Tablet CTM, Tablet Vitamin B12, Tablet B iii. complex, Tablet Dekstrometrophan, Kaplet Energik StripC, Tablet INH plus, Tablet Vitamin C, Tablet Prednison, dan lain-lain. iv. Kapsul Antibiotik : Kapsul Amoxixillin, Kapsul Eritromicin, dan Kapul Khlorampenicol. v. Kapsul non Antibiotik : Kapsul Afostan. vi. Sediaan Khusus : Salep kulit Khloramphenicol, Salep Desoksimetason, Salep Ketokonazol, Salep kulit Terracort, Krim Tetrasiklin, dan Hawk 2000 sachet dan botol. vii. Sediaan Cair : Sirup Deflugen, Sirup Difenhidramin –DMP, Sirup Difenhidramin-exp, Sirup Chloramphenicol, larutan antiseptik Lafiodine, minuman kesehatan Hawk 2000, sirup kering Amoxicillin. Universitas Sumatera Utara

BAB IV KEGIATAN LEMBAGA FARMASI TNI AU

4.1 Pengelolaan Perbekalan Kesehatan

Pengadaan perbekalan kesehatan yang mengacu kepada Program Kerja. Dinas Kesehatan Angkatan Udara Diskesau dan Pusat Kesehatan TNI Puskes, diajukan oleh Kalafiau kepada Kepala Dinas Kesehatan Angkatan Udara Kadiskesau dengan pertimbangan seperti rencana produksi satu tahun anggaran, persediaan perbekalan kesehatan dan kebutuhan satuan kerja. Usulan dari Kalafiau akan dipertimbangkan dan dievaluasi lebih lanjut sesuai dengan kebijaksanaan dan anggaran dari Diskesau. Setelah melalui proses evaluasi, usulan pengadaan perbekalan TNI AU Disadaau oleh Diskesau. Disadaau akan mengadakan tender untuk mencari rekanan yang dapat memenuhi barang-barang yang diusulkan. Rekanan yang dicari harus memenuhi kualifikasi tertentu dan diutamakan penanggungjawab rekanan tersebut adalah seorang militer untuk memudahkan semua urusan. Setelah pemenang tender ditentukan, maka dilaksanakan pengadaan barang oleh rekanan menurut kontrak jual beli. Kontrak jual beli tersebut dapat digunakan untuk mengirimkan perbekalan farmasi.

4.2 Bagian Gudang Pusat Farmasi

Gupusfi atau Gudang Pusat Farmasi merupakan pembantu pelaksana Kalafiau yang bertugas menerima, menyimpan, memelihara dan mengeluarkan serta menghapus perbekalan kesehatan yang ada di Lafiau. Gupusfi dipimpin oleh Universitas Sumatera Utara