38 Kriteria nilai pencapaian hasil belajar penguasaan kosakata bahasa
Indonesia dalam penelitian tindakan kelas ini ditetapkan dengan kriteria keberhasilan mencapai nilai 76, dengan pemerolehan kategori baik antara
76-85 M. Ngalim Purwanto2006:102. Dari hasil penilaian pencapain pembelajaran kosakata yang di peroleh kemudian dikumpulkan dan dianalisis
apakah mengalami peningkatan dan telah mencapai batas KKM yang telah ditentukan sebesar 76, nilai tersebut termasuk dalam kategori baik. Hasil
dari analisis kemudian disimpulkan dan disajikan dalam bentuk tabel dan grafik histogram.
F. Kerangka Pikir
Bahasa digunakan manusia untuk saling berkomunikasi antar satu dengan yang lain. Pemerolehan bahasa didapat sejak seseorang masih di dalam
kandungan. Kemampuan berkomunikasi juga harus dimiliki oleh semua orang. Dimana untuk menunjang hal tersebut dibutuhkan kosakata yang
banyak. Penerimaan kosakata yang banyak oleh seseorang akan mempermudah penyampain pesan kepada orang lain. Pemerolehan kosakata
bagi anak tunarungu khususnya siswa kelas III sekolah dasar akan membantu anak tunarungu untuk memperkaya kosakata sehingga dapat mengurangi
masalah atau kesulitan anak dalam berkomunikasi. Anak tunarungu adalah seseorang yang mengalami kelainan atau
hambatan pada indera pendengaran yang menyebabkan tidak bisa menerima rangsangan melalui indera pendengaran. Salah satu hal yang menyebabkan
anak tunarungu mengalami kesulitan berkomunikasi dengan orang lain ialah
39 minimnya kosakata yang dimiliki. Dalam penelitian ini anak tunarungu yang
dipilih adalah anak tunarungu kelas dasar dengan tingkat ketunarunguan sedang, anak tunarungu yang mengalami hambatan dalam perkembangan
bahasa yang berpengaruh pada keterbatasan kosakata. Media gambar seri adalah gambar-gambar yang memuat pesan antara
gambar satu dengan gambar lain mempunyai kaitan maksud atau arti sehingga membentuk cerita yang diberikan kepada penerima pesan oleh
sumber pesan. Media tersebut dibuat secara seri sehingga memudahkan anak untuk menerima pesan.
Kelebihan dari media gambar seri ialah memberikan detail gambar secara seri; mempermudah dalam mengenali, mengingat dan menghubungkan
konsep dengan fakta; mampu mengatasi keterbatasan pengamatan; memperjelas suatu kejadian; memperjelas aspek- aspek pembelajaran.
Penggunaan media
gambar seri
dalam pembelajaran
kosakata memungkinkan untuk mengurangi keabstrakan pesan yang akan disampaikan
kepada anak tunarungu kelas 3 SDLB Wiyata Dharma I Tempel Yogyakarta. Dengan melihat gambar dan mampu mengucapkan secara langsung anak
belajar untuk meningkatkan penguasaan kosakata. Peningkatan penguasaan kosakata tersebut apabila memenuhi indikator KKM yang telah ditentukan
yaitu 76. Salah satu alternatif untuk meningkatkan penguasaan kosakata yaitu
menggunakan media gambar seri. Dengan penggunaan media gambar seri ini diharapkan anak tunarungu kelas 3 SDLB mampu meningkatkan penguasaan
40 kosaka dan dapat meningkatkan prestasi belajar kosakata benda bahasa
Indonesia. Alur berpikir dalam penelitian ini akan diperjelas menggunakan bagan berikut :
Gambar 1. Kerangka Pikir Penelitian