Pembelajaran Karakter Deskripsi Teori 1. Pendidikan

turnamen, festival, serta produk yang dihasilkan percaya diri, saling menghargai, mandiri, kerjasama; i memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang menumbuhkan kebanggaan dan rasa percaya diri peserta didik percaya diri, saling menghargai, mandiri, kerjasama. 3 Konfirmasi. Kegiatan konfirmasi oleh guru dilakukan dengan: a memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik saling menghargai, percaya diri, santun, kritis, logis; b memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta didik melalui berbagai sumber percaya diri, logis, kritis; c memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman belajar yang telah dilakukan memahami kelebihan dan kekurangan; d memfasilitasi peserta didik untuk lebih jauhdalamluas memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan sikap, antara lain dengan guru: 1 berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dalam menjawab pertanyaan peserta didik yang menghadapi kesulitan, dengan menggunakan bahasa yang baku dan benar peduli, santun; 2 membantu menyelesaikan masalah peduli; 3 memberi acuan agar peserta didik dapat melakukan pengecekan hasil eksplorasi kritis; 4 memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh cinta ilmu; 5 dan memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau belum berpartisipasi aktif peduli, percaya diri. c Penutup Permendiknas RI Nomor 41 tahun 2007, dalam kegiatan penutup guru: 1 bersama-sama dengan peserta didik danatau sendiri membuat rangkumansimpulan pelajaran mandiri, kerjasama, kritis, logis; 2 melakukan penilaian danatau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram jujur, mengetahui kelebihan dan kekurangan; 3 memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran saling menghargai, percaya diri, santun, kritis, logis; 4 merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan konseling danatau memberikan tugas baik tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik; 5 menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar internalisasi nilai- nilai terjadi dengan lebih intensif selama tahap penutup. a Selain simpulan yang terkait dengan aspek pengetahuan, agar peserta didik difasilitasi membuat pelajaran moral yang berharga yang dipetik dari pengetahuanketerampilan dan atau proses pembelajaran yang telah dilaluinya untuk memperoleh pengetahuan danatau keterampilan pada pelajaran tersebut. b penilaian tidak hanya mengukur pencapaian siswa dalam pengetahuan dan keterampilan, tetapi juga pada perkembangan karakter mereka. c umpan balik baik yang terkait dengan produk maupun proses, harus menyangkut baik kompetensi maupun karakter, dan dimulai dengan aspek-aspek positif yang ditunjukkan oleh siswa. d karya-karya siswa dipajang untuk mengembangkan sikap saling menghargai karya orang lain dan rasa percaya diri. e kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan konseling danatau memberikan tugas baik tugas individual maupun kelompok diberikan dalam rangka tidak hanya terkait dengan pengembangan kemampuan intelektual, tetapi juga kepribadian. f Berdoa pada akhir pelajaran. Faktor lain yang perlu diperhatikan: 1 guru harus merupakan seorang model dalam karakter. Dari awal hingga akhir pelajaran, tutur kata, sikap, dan perbuatan guru harus merupakan cerminan dari nilai- nilai karakter yang hendak ditanamkannya. 2 guru harus memberikan reward kepada siswa yang menunjukkan karakter yang dikehendaki dan pemberian punishment kepada mereka yang berperilaku dengan karakter yang tidak dikehendaki. Reward dan punishment yang dimaksud dapat berupa ungkapan verbal dan non verbal, kartu ucapan selamat misalnya classroom award atau catatan peringatan, dan sebagainya. Untuk itu guru harus menjadi pengamat yang baik bagi setiap siswanya selama proses pembelajaran. 3 hindari mengolok-olok siswa yang datang terlambat atau menjawab pertanyaan danatau berpendapat kurang tepatrelevan. Karena kebiasaan tersebut harus dijauhi untuk menumbuhkembangkan sikap bertanggung jawab, empati, kritis, kreatif, inovatif, rasa percaya diri, dan sebagainya. 4 Guru memberi umpan balik danatau penilaian kepada siswa, guru harus mulai dari aspek-aspek positif atau sisi-sisi yang telah kuatbaik pada pendapat, karya, danatau sikap siswa. 5 Guru menunjukkan kekurangan-kekurangannya dengan ‘hati’. Dengan cara ini sikap-sikap saling menghargai dan menghormati, kritis, kreatif, percaya diri, santun, dan sebagainya akan tumbuh subur.

5. SMK NEGERI 2 YOGYAKARTA a. Sejarah SMK

SMK Negeri 2 Yogyakarta beralamat di jalan A.M. Sangaji 47 Yogyakarta, lebih dikenal dengan nama STM Jetis STM 1 Yogyakarta. SMK Negeri 2 Yogyakarta merupakan salah satu sekolah menengah tertua di Indonesia dan cukup punya nama di dunia industri maupun pemerintahan. Banyak lulusannya tersebar di seantero Indonesia, mampu memimpin di bidang industri maupun pemerintahan. Gedungnya anggun dan berwibawa, dibangun pada tahun 1919. Pada masa penjajahan Belanda gedung ini dipakai sebagai sebagai gedung sekolah PJS Prince Juliana School. Karena merupakan peninggalan sejarah, maka gedung ini oleh Menteri Kebudayaan dan Pariwisata melalui Peraturan Menteri Nomor: PM.25PW.007MKP2007 ditetapkan sebagai cagar budaya. Sekolah Teknik Negeri yang pertama di Indonesia adalah Sekolah Teknik Menengah di Jogjakarta. Ijazah pertama Sekolah Teknik Menengah di Jogjakarta dikeluarkan tahun 1951. Jurusan yang ada pada Sekolah ini adalah Teknik sipil, Teknik Listrik dan Teknik Mesin. VISI: Menjadikan Lembaga Pendidikan pelatihan kejuruan bertaraf Internasional dan berwawasan lingkungan yang menghasilkan tamatan profesional, mampu berwirausaha, beriman dan bertaqwa. MISI: 1 melaksanakan sistem manajemen mutu SMM berbasis ICT dan berkelanjutan. 2 meningkatkan kualitas tenaga pendidik dan kependidikan yang menuhi kualifikasi dan kompetensi standar. 3 meningkatkan fasilitas dan lingkungan belajar yang nyaman memenuhi standar kualitas dan kuantitas. 4 mengembangkan kurikulum, metodologi pembelajaran dan sistem pernilaian berbasis kompetensi. 5 Menyelenggarakan pembelajaran sistem CBT Competency-Based Training dan PBE Production-Based Education menggunakan bilingual dengan pendekatan ICT. 6 membangun kemitraan dengan lembaga yang relevan baik dalam maupun luar negeri. 7 menyelenggarakan kegiatan ekstrakurikuler agar peserta didik mampu mengembangkan kecakapan hidup life skill dan berakhlak mulia. MOTTO: Pelayanan prima, unggul dalam mutu, tinggi dalam prestasi. Drs. Paryoto, MT. Sekolah ini memiliki beberapa bidang keahlian, yaitu konstruksi batu beton, teknik gambar bangunan, teknik survei pemetaan, teknik audio video, teknik kendaraan ringan, teknik permesinan, teknik komputer dan jaringan, multimedia, dan yang terakhir teknik instalasi tenaga listrik. 43 STRUKTUR ORGANISASI SMK NEGERI 2 YOGYAKARTA Gambar 1: Struktur Organisasi SMK Negeri 2 Yogyakarta KEPALA SEKOLAH BPLT KOMITE SEKOLAH QMRDQMR KEPALA TATA USAHA Waka 1 Bid. KurikulumPengajaran Waka 2 Bid. Sarana dan Prasarana Waka 3 Bid. Kesiswaan Waka 4 Bid. HUMAS Perpustakaan Urusan KBM Urusan Rumah Tangga Urusan Perlengkapan BCM UPJ Pembina OSIS Pokja BPBK Pokja TATIB Pokja PI Pokja BKK Ketua Jurusan Bangunan Ketua Jurusan Elektronika Ketua Jurusan Listrik Ketua Jurusan Mesin Ketua Jurusan Otomotif Ketua Jurusan TKJ Koordinator Normatif Adm. Jur Koordinator Adaptif Wali KelasGuru Adm. Jur Adm. Jur Adm. Jur Adm. Jur Adm. Jur Adm. Jur Adm. Jur 33

B. Penelitian Relevan

1. Penelitian Lutfi Nurfaizah 2012 dengan judul “Integrasi Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan PKn dan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam PAI di SMK Negeri 3 Berbah”. Hasil dari penelitian menunjukkan pengintegrasian pendidikan karakter dalam pembelajaran pendidikan kewarganegaraan menggunakan pola pendidikan karakter secara terpadu, yaitu pengintegrasian Pendidikan Karakter melalui perencanaan proses pembelajaran, melalui proses belajar mengajar di dalam kelas, dan melalui evaluasi pembelajaran. Kendala yang dihadapi: 1 minat belajar anak yang masih rendah; 2 guru tidak dapat mengawasi proses pendidikan anak di luar jam sekolah; 3 peserta didik belum fasih dalam membaca Al-Qur’an; dan 4 sarana dan prasarana belum menunjang kegiatan belajar mengajar. Solusi untuk mengatasinya: 1 guru menggunakan metode pembelajaran yang menarik perhatian peserta didik; 2 guru melakukan kerja sama dan komunikasi yang baik dengan orang tua peserta didik; 3 guru membuat program pelatihan dalam membaca Al-Qur’an; dan 4 guru mengoptimalkan sarana dan prasarana yang sudah tersedia. 2. Penelitian Ahmad Yani Setiawan 2013 dengan judul “Peran Guru Sosiologi dalam Mengimplementasikan Pendidikan Karakter Melalui Pembelajaran Sosiologi di SMA N 1 Seyegan”. Hasil dari penelitian menunjukkan: 1 pelaksanaan pembelajaran Sosiologi tidak hanya sekedar guru menyampaikan materi kepada siswa, namun dengan menanamkan nilai-nilai yang terkandung dalam materi.

Dokumen yang terkait

PENDAPAT PESERTA DIDIK TENTANG HASIL PEMBELAJARAN “PERSIAPAN PENGOLAHAN MAKANAN” DI SMKN 2 BALEENDAH : Penelitian Terbatas Pada Peserta Didik Kelas XI Program Keahlian Jasa Boga di SMKN 2 Baleendah.

0 3 34

HUBUNGAN KARAKTER SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK (TITL) DI SMK NEGERI 2 YOGYAKARTA.

0 2 124

IMPLEMENTASI PROGRAM SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL (STUDI KASUS DI PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK SMKN 2 YOGYAKARTA).

0 0 157

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF MATA PELAJARAN RANGKAIAN LISTRIK UNTUK KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TITL SMK MUHAMMADIYAH 3 YOGYAKARTA.

0 0 146

IMPLEMENTASI MANAJEMEN MUTU TERPADU DALAM PENGELOLAAN PROGRAM STUDI KEAHLIAN DI SMKN 1 SURABAYA.

0 0 109

PENINGKATAN KOMPETENSI PENGOPERASIAN PLC SISWA PROGRAM KEAHLIAN TITL SMK 1 SEDAYU MELALUI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF.

0 0 329

EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN INKUIRI DIBANDINGKAN METODE PEMBELAJARAN CERAMAH UNTUK PENINGKATAN KOMPETENSI DASAR PNEUMATIKPADA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK PERMESINAN DI SMKN 3 YOGYAKARTA.

0 0 113

PENINGKATAN PEMAHAMAN MATERI DAN AKTIVITAS SISWA MATA PELAJARAN RANGKAIAN DASAR LISTRIK KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TITL SMKN 1 SEDAYU MELALUI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE TEKNIK THINK-PAIR-SHARE.

0 1 182

IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK BANGUNAN DI SMKN 2 WONOSARI.

0 1 237

Evaluasi Program Prakerin Pada Kompetensi Keahlian Teknik Komputer Dan Jaringan Di SMKN 2 Lubuk Basung

0 0 9