72 Tabel 4.6. Pertimbangan pasien dalam memutuskan
berobat di Puskesmas Tegalrejo Salatiga No.
Pertimbangan pasien dalam memutuskan
berobat Frekuensi
Orang Persentase
1.
Baik 85
90,40
2.
Tidak Baik 9
9,60 Total
94 100,00
Dari tabel 4.6 di atas diketahui bahwa mayoritas responden
85 orang
atau 90,40
memiliki pertimbangan baik dalam berobat di Puskesmas
Tegalrejo. Dan 9 orang 6,60 memiliki pertimbangan cukup baik.
4.3. Hasil Analisis Bivariat
Dalam penelitian ini analisis bivariat digunakan untuk mengetahui hubungan variabel lokasi, dan kualitas pelayanan
dengan keputusan pasien berobat di Puskesmas Tegalrejo. Adapun alat analisis yang digunakan adalah Rank
Spearman, sebab dari hasil uji normalitas dengan alat analisis Kolmogorov-Smirnov terdapat data yang tidak terdistribusi
normal, berikut penjelasannya:
73 Tabel 4.7. Hasil Uji Normalitas
No. Variabel
Kolmogorov- Smirnov Z
Asymp. Sig. 2-tailed
1. Lokasi X1
1,438 ,032
2. Kualitas Pelayanan X2
0,818 ,515
3. Keputusan Berobat Y
2,273 ,000
Total 94
100,00 Dari tabel di atas terlihat bahwa data pada variabel lokasi
X1, dan keputusan berobat menunjukkan nilai 0,05, sehingga sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan,
yaitu jika nilai Asymp. Sig. 0,05 maka data terdistribusi tidak normal, maka nilai kedua variabel yang menunjukkan angka
0,05 masuk dalam kategori tidak normal. Untuk itu sesuai dengan ketentuan alat analisis yang digunakan adalah
analisis alternatif, yaitu Rank Spearman. Hasil analisis Rank Spearman hasil penelitian ini
dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 4.8. Hasil Analisis Korelasi Rank Spearman Variabel
Lokasi, Kualitas Pelayanan dengan Variabel Keputusan Berobat
Korelasi Antar Variabel Nilai
Sig. p
1. Variabel Lokasi X1 dengan Keputusan Berobat
0,211 0,041
2. Variabel Kualitas Pelayanan X2
dengan Keputusan
Berobat 0,421
0,000
74
1. Hubungan antara lokasi dengan sikap keputusan berobat pada pasien di Puskesmas Tegalrejo Salatiga
Nilai koefisien korelasi hubungan antara lokasi dengan sikap keputusan berobat pada pasien di
Puskesmas Tegalrejo Salatiga adalah sebesar 0,211, dengan nilai p sebesar 0,041. Berdasarkan ketentuan
yang telah ditetapkan bahwa Ha1 diterima, jika diperoleh nilai p-value lebih kecil atau sama dengan nilai alpha
0,05, maka nilai p-value = 0,041 0,05, sehingga pernyataan hipotes
is penelitian “Ada hubungan signifikan antara lokasi dengan sikap keputusan berobat
”, dapat diterima.
2. Hubungan antara kualitas pelayanan dengan sikap keputusan berobat pada pasien di Puskesmas
Tegalrejo Salatiga
Nilai koefisien korelasi hubungan antara kualitas pelayanan dengan sikap keputusan berobat pada pasien
di Puskesmas Tegalrejo Salatiga adalah sebesar 0,421, dan nilai p-value sebesar 0,000. Berdasarkan ketentuan
yang telah ditetapkan bahwa Ha2 diterima, jika diperoleh nilai p-value lebih kecil atau sama dengan nilai alpha
0,05, maka nilai p-value = 0,000 0,05, sehingga
75 pernyataan hipotesis penelitian “ Ada hubungan signifikan
antara kualitas pelayanan dengan sikap keputusan berobat
”, dapat diterima.
4.4. Pembahasan 1. Hasil Analisis Univariat