1. Al qur`an
Secara lengkap Al-Qur`an didefenisikan sebagai firman Allah yang diturunkan kepada hati Rasulullah, Muhammad Ibn Abdillah, melalui ruh Al-
Amin dengan lafal-lafalnya yang berbahasa arab dan maknanya yang benar, agar menjadi hujjah bagi Rasul bahwa ia adalah Rasulullah, dan sebagai undang-
undang bagi manusia dan memberi petunjuk kepada mereka, serta menjadi sarana pendekatan dan ibadah kepada Allah dengan membacanya. Dan Ia terhimpun
dalam sebuah mushaf, diawali dengan surat Al- Fatihah dan diakhiri dengan surat An-Naas, disampikan kepada kita secara mutawatir baik secara lisan maupun
tulisan dari generasi kegenerasi, dan ia terpelihara dari berbagai perubahan atau pergantian.
Islam adalah agama yang membawa misi umatnya menyelenggarakan pembelajaran dan pengajaran. Al-Qur`an merupakan landasan paling dasar yang
dijadikan acuan dasar hukum tentang Pembelajaran Agama Islam. Firman Allah tentang Pembelajaran Agama Islam dalam Al-qur`an surat Al –Alaq ayat 1-5,
yang berbunyi sebagai berikut :
Artinya : “Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang Menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang
Maha pemurah. Yang mengajar manusia dengan perantaran kalam. Dia
mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya”.
36
Dari ayat-ayat tersebut diatas dapatlah di ambil kesimpulan bahwa seolah- olah Tuhan berkata hendaklah manusia meyakini akan adanya Tuhan Pencipta
manusia dari segumpal darah, selanjutnya untuk memperkokoh keyakinan dan memeliharanya agar tidak luntur hendaklah melaksanakan pembelajaran dan
pengajaran.
2. As-Sunnah
Setelah Al-Qur’an, pembelajaran agama
Islam menjadikan Sunnah Rasulullah SAW sebagai dasar dan sumber kurikulumnya. Secara harfiah, Sunnah
berarti jalan, metode dan program. Pada hakikatnya, keberadaan Sunnah ditujukan untuk mewujudkan dua sasaran, yaitu:
1. Menjelaskan apa yang terdapat dalam Al-Qur’an 2. Menjelaskan syariat dan pola perilaku,
Dalam dunia pembelajaran Sunnah mempunyai 2 manfaat pokok; Pertama,
Sunnah mampu menjelaskan konsep dan kesempurnaan pembelajaran agama Islam sesuai dengan konsep Al-Qur’an serta lebih memerinci penjelasan dalam
Al-Qur’an. Kedua, Sunnah dapat menjadi contoh yang tepat dalam penentuan
metode pembelajaran. Misalnya, kita dapat menjadikan kehidupan Rasulullah SAW dengan para sahabat maupun anak-anaknya sebagai sarana penanaman
keimanan. Rasulullah adalah sosok pengajar yang agung dan pemilik metode pembelajaran yang unik. Beliau sangat memperhatikan manusia sesuai dengan
36
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya Juz 1-30..., hal. 904
kebutuhan, karakteristik dan kemampuan akalnya, terutama jika beliau berbicara dengan anak-anak.
3. Perkataan Para Sahabat Qaul al-Shahabah