Perkataan Para Sahabat Qaul al-Shahabah

kebutuhan, karakteristik dan kemampuan akalnya, terutama jika beliau berbicara dengan anak-anak.

3. Perkataan Para Sahabat Qaul al-Shahabah

Pada masa Khulafa’ al-Rasyidin, sumber pembelajaran dalam Islam sudah mengalami perkembangan. Selain Al-Qur’an dan Sunnah juga perkataan, sikap, dan perbuatan para sahabat. Perkataan mereka dapat dipegangi karena Allah sendiri dalam Al-Qur’an memberi pernyataan dalam surat Al-Taubah ayat 100:                            Artinya: “Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama masuk Islam dari golongan muhajirin dan anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan merekapun ridha kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai- sungai di dalamnya selama-lamanya; mereka kekal di dalamnya. Itulah kemenangan yang besar.” 37 Di antara perkataan sahabat yang dapat dijadikan sebagai dasar pembelajaran agama Islam adalah sebagai berikut: a Perkataan Abu Bakar setelah dibai’at menjadi khalifah, ia mengucapkan pidato sebagai berikut “Hai manusia saya telah diangkat untuk mengendalikan urusanmu, padahal aku bukanlah orang yang terbaik di antara kamu. Jika aku menjalankan tugasku dengan baik, ikutilah aku. Tapi 37 Ibid., hal. 272 jika aku berbuat salah, betulkanlah aku, orang yang kamu pandang kuat, aku pandang lemah sehingga aku dapat mengambil hak darinya, sedangkan orang yang kamu pandang lemah, aku pandang kuat sehingga aku dapat mengembalikan haknya. Hendaklah kamu taat kepadaku selama aku taat kepada Allah dan Rasul-Nya, tetapi jika aku tidak taat kepada Allah dan Rasul-Nya, kamu tidak perlu taat kepadaku. b Umar bin Khattab terkenal dengan sifat jujur, adil, dan cakap serta berjiwa demokratis yang dapat dijadikan panutan masyarakat. Sifat-sifat Umar disaksikan dan dirasakan sendiri oleh masyarakat pada masa itu. Sifat-sifat seperti ini sangat perlu dimiliki oleh seseorang pengajar karena di dalamnya terkandung nilai-nilai paedagogis yang tinggi dan teladan yang baik yang harus ditiru. c Muhammad Salih Samak, sebagaimana dikutip Ramayulis, menyatakan bahwa contoh teladan yang baik dan cara guru memperbaiki pelajarannya, serta kepercayaan yang penuh terhadap tugas, kerja, akhlak, dan agama adalah kesan yang baik untuk sampai kepada mutlamat pembelajaran agama. 38

4. Kemaslahatan UmatSosial Mashlahah al-Mursalah