digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
21 a
Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara.
b Membandingkan apa yang dikatakan orang didepan umum
dengan apa yang dikatakan secara pribadi. c
Membandingkan apa yangg dikatakan orang-orang tentang situasi penelitian dengan apa yang dikatakan sepanjang waktu.
d Membandingkan keadaan dan prespektif seseorang dengan
berbagai pendapat dan pandangan orang seperti rakyat biasa, orang berpendidikan dan orang berada.
e Membandingkan hasil awal wawancara dengan isi suatu
dokumen yang berkaitan. Di sini peneliti menggunakan teknik wawancara, pada saat yang lain
menggunakan teknik observasi dan dokumentasi, dan seterusnya. Penerapan teknik pengumpulan data yang berbeda-beda ini sedapat mungkin untuk
menutupi kelemahan atau kekurangan dari suatu teknik tertentu sehingga data yang diperoleh benar-benar akurat.
G. Sistematika Pembahasan
Sistematika pembahasan dalam skripsi ini dengan susunan sebagai berikut : Bab I : tentang pendahuluan, menjelaskan tentang latar belakang masalah,
rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi konsep, metode penelitian yang digunakan, dan sistematika pembahasan.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
22 Bab II : tentang kerangka teori, yang membahas tentang kajian pustaka,
dan teori, dalam kajian pusrtaka dan teori membahas tentang hal-hal yang berkaitan dengan bimbingan konseling islam, terapi rasional emotif dalam
menangani kebencian anak pada ayah. sedangkan dalam kajian teori membahas tentang penelitian terdahulu yang relevan.
Bab III : tentang penyajian data yang meliputi deskripsi umum objek penelitian, dan deskripsi hasil penelitian.
Bab IV : tentang analisis data Bab V : merupakan yang terakhir yaitu penutup membahas mengenai
kesimpulan dan saran.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
23
BAB II BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM, TERAPI RASIONAL EMOTIF
DAN KEBENCIAN A.
Bimbingan dan Konseling Islam
a. Pengertian bimbingan dan konseling islam
Bimbingan konseling secara etimologi dari kata guidance “guide”
yang diartikan sebagai berikut: menunjukkan jalan showing the way, memimpin leading, memberikan petunjuk giving instruction, mengatur
regulating, mengarahkan governing, dan memberikan nasehat giving advice.
21
Menurut Bimo Walgito dalam buku bimbingan dan dan konseling perkawinan.
Bimbingan adalah “Bantuan kepada individu untuk mengembangkan kemampuannya dengan baik, serta individu dapat
memecahkan masalahnya sendiri dan dapat mengadakan penyesuaian diri. Konseling adalah masalah yang akan dipecahkan bersama konselor dan
klien secara face to face ”.
Sedangkan menurut Sofyan S. Willis Bimbingan adalah proses pemberian bantuan terhadap individu agar ia mampu memahami dirinya
dan dunianya, sehingga dengan demikian ia dapat memanfaatkan potensi- potensinya.
22
21
Thohirin , Bimbingan Konseling Di Sekolah Dan Madrasah, Berbasis Integral, Jakarta: Raja Persada, hal.16
22
Sofyan S. Willis, Konseling Individual Teori dan Praktek Bandung : Alfabeta, 2004, hal.14
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
24 Menurut Abu Ahmadi dan Ahmad Rohani bimbingan adalah Suatu
proses pemberian bantuan yang terus menerus dan sistematis kepada individu dalam memecahkan masalah yang dihadapinya, agar tercapai
kemampuan untuk dapat memahami dirinya, kemampuan untuk menerima dirinya, kemampuan untuk mengarahkan dirinya dan kemampuan untuk
merealisasikan dirinya, sesuai dengan potensi atau kemampuannya dalam mencapai penyesuaian diri dengan lingkungan, baik di dalam keluarga,
sekolah dan masyarakat.
23
Bimbingan Islami adalah proses pemberian bantuan terhadap individu agar ia mampu hidup selaras dengan ketentuan dan petunjuk Allah,
sehingga dapat mencapai kebahagian hidup didunia dan diakhirat.
24
Dari definisi tersebut dapat disimpulkan, bimbingan adalah suatu proses pemberian bantuan kepada individu yang dilakukan secara terus-
menerus yang dalam mengatasi persoalan yang dihadapi agar menjadi pribadi yang mandiri dan lebih baik lagi.
Sedangkan Konseling adalah upaya bantuan yang diberikan seorang pembimbing yang terlatih dan berpengalaman, terhadap individu-individu
yang membutuhkannya, agar individu tersebut berkembang potensinya secara optimal, mampu mengatasi masalahnya, dan mampu menyesuaikan
diri terhadap lingkungan yang selalu berubah.
25
23
Abu Ahmadi dan Ahmad Rohani H M, Bimbingan dan Konseling Di Sekolah, Jakarta: Rineka cipta, 1991, hal. 4
24
Ainur Rahim Faqih, Bimbingan dan Konseling Dalam Islam. hal 4
25
Sofyan S. Willis, Konseling Individual Teori dan Praktek, hal. 18