digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
67 3
Latar belakang keluarga klien
Klien berasal dari keluarga yang sederhana, klien adalah anak pertama dari tiga bersaudara dan adik-adiknya masih
sekolah, klien adalah anak perempuan satu-satunya, ayah dan ibu klien bekerja sebagai pedagang, klien bertempat tinggal
dengan kedua orang tuanya dan saudara-saudaranya.
63
4 Latar belakang pendidikan
Klien mempunyai pendidikan yang sangat bagus, saat ini klien menuntut ilmu diperguruan tinggi dan sudah semester
tujuh. Meskipun klien mempunyai permasalahan tetapi klien masih tetap semangat dalam melanjutkan pendidikan yang lebih
tinggi, sehingga sampai sekarang klien tetap semangat dalam belajar.
64
5 Latar belakang keagamaan klien
Klien adalah termasuk orang yang taat beragama. Hal ini bisa diihat dari keseharian klien yang sering melakukan sholat
lima waktu, dan klien juga sering mengikuti kegiatan dikampus yang berkaitan dengan agama. Sering mengikuti kegiatan
rutinitas di kampung seperti dzibaan dan lain-lain.
65
63
Hasil wawancara konselor dengan Ani klien, pada tanggal 09 April 2015
64
Hasil wawancara konselor dengan Ani klien, pada tanggal 09 April 2015
65
Hasil wawancara konselor dengan ibu yanti bibi klien , pada tanggal 10 April 2015
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
68 6
Latar belakang sosial
Dilihat dari sosialnya Ani adalah anak yang mempunya sosok humoris dan sering becanda dengan teman-temanya. Dan
dia selalu menjalin hubungan yang baik dengan teman-teman dan sahabatnya, dan klien juga sering menikuti kegiatan sosial
di kampus.
66
3. Deskripsi masalah
Masalah adalah situasi yang tidak pasti, meragukan dan sukar dipahami masalah atau kenyataan yang memerlukan pemecahan.
Klien adalah Ani nama samaran anak remaja yang berusia 19 tahun, dia anak pertama dari pasangan suami istri bapak Ahmad dan ibu
siti. Ayah dan ibunya bekerja sebagai pedagang. Pada awalnya keluarga Ani cukup harmonis, namun berawal dari ketertarikan ayah pada wanita
lain, sehingga mengakibatkan ayah tersebut lupa pada istri dan anaknya. Kurang lebih satu tahun ayah tidak pulang kerumah. Hal tersebut yang
menjadikan munculnya perasaan benci klien pada ayanhya karena ayahnya pernah pergi dari rumah dan saat itu ayah telah berselingku
dengan perempuan lain. Klien
yang awalnya
sayang sama
ayahnya sehingga
mengakibatkan perasaan benci itu muncul pada diri klien, karenah klien telah menganggap bahwa ayahnya sudah jahat dan menghianati ibunya.
66
Hasil wawancara konselor dengan ibu yanti bibi klien , pada tanggal 10 April 2015
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
69 Semenjak munculnya masalah itu klien menjadi benci pada
ayahnya dan menganggap bahwa sosok ayah yang sebenarnya itu sudah tidak ada lagi, sehingga saat ini klien tidak mau berbicara dengan
ayahnya lagi meskipun ayah saat ini sudah kembali kerumah dan sudah menjalin hubungan yang baik dengan ibunya.
Melihat fenomena yang dialami klien Ani memang dianggap perlu untuk mendapatkan layanan bimbingan dan konseling islam untuk
mengatasi rasa kebenciannya terhadap ayahnya setelah apa yang diperbuat olehnya. Dengan tujuan agar proses bimbingan dan konseling
dapat mudah diterima oleh klien, dan diharapkan nantinya akan dapat menghilangkan perasaan benci yang dirasakan oleh klien Ani tersebut
dengan tidak lagi membenci ayahnya dan dapat memaafkan semua kesalahan ayahnya pada klien Ani, serta mau menerima kembali
ayahnya.
67
B. Deskripsi Hasil Penelitian
1.
Deskripsi Proses Pelaksanaan BKI Bimbingan dan Konseling Islam Dengan Terapi Rasional Emotif Dalam Menangani Kebencian Anak
Pada Ayah diWonocolo Surabaya
Dalam kasus ini konselor memberikan bimbingan konseling Islam dengan terapi rasional emotif dalam menangani kebencian anak pada ayah,
sasaran perubahannya adalah merubah pola pikir klien yang irasional
67
Hasil wawancara yang dilakukan konselor pada tanggal 10 April 2015
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
70 menjadi pola pikir yang rasional, agar klien bisa membedakan mana yang
baik dan buruk, baik dari segi bersikap maupun befikir, karena pikiran bisa mempengaruhi sikap yang dilakukan. Konseling ini bertujuan untuk
membantu klien menjadi pribadi yang lebih baik lagi dan mampu memberikan manfaat bagi orang lain.
Dalam hal ini konselor akan menerapkan langkah-langkah untuk mengetahui perasaan klien secara lebih mendalam dan sistematis, langkah-
langkah yang akan digunakan adalah sebagai berikut : a.
Identifikasi Masalah Identifikasi masalah dilakukan konselor untuk mengetahui lebih
dalam mengenai keadaan klien dan masalah yang ada pada dirinya secara mendalam. Pemusatan identifikasi masalah ini bisa dilihat dari
gejala-gejala yang sering muncul yang diperlihatkan oleh klien. salanjutnya konselor mengambil informasi lebih mendalam melalui
orang-orang terdekat klien seperti: orang tua klien dan bibik klien, sebagai sumber informasi untuk mengumpulkan data-data atau
informasi mengenai keadaan masalah yang dihadapi oleh klien. Selain wawancara konselor juga melakuka home visit untuk
melakukan proses konseling, untuk menggali informasi lebih dalam lagi mengenai masalah yang sedang dihadapi oleh klien. Dengan hal
tersebut konselor akan mengetahui faktor-faktor apa saja yang menjadi penyebab terjadinya permasalahan itu beserta gejala yang
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
71 ditunjukkan mampu menjadi penunjang dalam pengumpulan untuk
mengidentifikasi masalah yang ada pada diri klien. Adapun data-data yang diperoleh dari sumber-sumber tersebut
akan dijabarkan sebagai berikut : a.
Data yang bersumber dari klien
Klien menyadari bahwa dia memiliki perasaan beci pada ayahnya dalam dirinya, klien menyadari sendiri bahwa klien
mempunyai perasaan seperti itu karena ayahnya telah berselingkuh dengan wanita idaman lain, sehingga klien mersa bahwa ayahnya
sudah membuat ibunya kecewa sehingga anak merasa bahwa sosok ayah yang sebenarnya itu sudah tidak ada lagi.
68
pada tabel 1 hal.101
b. Data yang bersumber dari ibu klien
Ani adalah anak yang baik, rama dengan orang lain, tapi semenjak mengetahui kalau ayahnya selingku dia menjadi
pendiam, dan sering menyendiri dikamar, gak mau lagi kumpul- kumpul dengan ayahnya. Bahkan Ani juga tidak mau ngomong lagi
dengan ayahnya, dan tidak bisa menerima kembali ayahnya.
69
pada tabel 2 hal.103
68
Hasil wawancara dengan Ani klien, pada tanggal 10 April 2015
69
Hasil wawancara dengan ibu klien , pada tanggal 15 april 2015