Keuntungan Bermain Peran Bermain Peran Role Playing
42 pengamat.
e. Pendidik bersama para peserta didik melakukan penilaian terhadap proses dan hasil penggunaan teknik bermain peran.
Menurut Miftahul 2013:226 dalam pengajaran teknik bermain peran dapat dilakukan dengan beberapa tahapan, sebagai berikut:
a. Tahap 1: Pemanasan suasana kelompok 1 Guru mengidentifikasi dan memaparkan masalah
2 Guru menjelaskan masalah 3 Guru menafsirkan masalah
4 Guru menjelaskan role-play b. Tahap 2: Seleksi pastisipan
1 Guru menganalisis peran 2 Guru memilih pemain siswa yang akan melakukan peran
c. Tahap 3: Pengaturan setting 1 Guru mengatur sesi-sesi peran
2 Guru menegaskan kembali mengenai peran 3 Guru dan siswa mendekati situasi yang bermasalah
d. Tahap 4: Persiapan pemilihan siswa sebagai pengamat 1 Guru dan siswa memutuskan apa yang akan dibahas
2 Guru membagi tugaspengamatan terhadap salah seorang siswa e. Tahap 5: Pemeranan
1 Guru dan siswa memulai teknik bermain peran 2 Guru dan siswa mengukuhkan teknik bermain peran
43 3 Guru dan siswa menyudahi teknik bermain peran
f. Tahap 6: Diskusi dan evaluasi
a Guru dan siswa mereview pemeranan kejadian, posisi dan kenyataan
b Guru dan siswa mendiskusikan fokus-fokus utama c Guru dan siswa mengembangkan peranan selanjutnya
g. Tahap 7: Pemeranan kembali a Guru dan siswa memainkan peran yang berbeda
b Guru dan siswa memberi masukan atau alternatif perilaku dalam langkah selanjutnya
h. Tahap 8: Diskusi dan evaluasi 1 Dilakukan sebagaimana tahap 6
i. Tahap 9: Sharing dan generalisasi pengalaman
1 Guru dan siswa menggabungkan situasi yang diperankan dengan kehidupan didunia nyata dan maslah-masalah lain yang mungkin
muncul 2 Guru menjelaskan prinsip umum dalam tingkah laku
Menurut Hamzah B Uno 2009:26 prosedur bermain peran terdiri dari sembilan langkah:
a. Pemanasan: guru memperkenalakan suatu permasalahan kepada siswa dan menggambarkannya dengan jelas
b. Memilih partisipan pemain: guru dan siswa membahas karakter dari
44 masing-masing
pemain dan
menentukan siapa
yang akan
memainkannya. c. Menyiapkan pengamat: guru menunjuk siswa menjadi pengamat yang
terlibat aktif dalam bermain peran d. Menata panggung: guru mendiskusikan dengan siswa di mana dan
bagaimana peran akan dimainkan e. Memainkan peran: melakukan permainan peran yang dilakukan secara
spontan. f.
Diskusi dan evaluasi: guru dan siswa mendiskusikan permainan tadi dan melakukan evaluasi terhadap peran yang dilakukan.
g. Memainan peran ulang: dalam permainan peran ulang diharapkan para pemain peran dapat melakukannya dengan lebih baik.
h. Diskusi dan evaluasi kedua: pembahasan dan diskusi kedua lebih diarahkan pada realitas
i. Berbagi pengalaman dan kesimpulan: siswa diajak untuk berbagi
pengalaman dengan pemain peran yang lain kemudian dilanjutkan dengan penarikan kesimpulan.
Berdasarkan uraian diatas, tahapan-tahapan dalam menggunakan teknik pembelajaran bermain peran sebagai berikut: a. Menentukan topik
pembahasan pembelajaran, b. Menentukan peserta didik yang akan melakukan permaianan peran dan peserta didik yang akan menjadi
pengamat, c. Menjelaskan mengenai teknik pembelajaran bermain peran, d. Memperhatiakan permainan peran dan mencatat jika diperlukan, e.
45 Antara peserta didik yang memerankan dan peserta didik yang mengamati
berdiskusi dan memeberikan pendapatnya mengenai permainan peran tersebut, f. Lakukan pengulangan jika diperlukan, g. Evaluasi.