6
dalam tulisan, maka lokasi dari kebudayaan ideal sering berada dalam karangan dan buku-buku hasil karya para penulis warga masyarakat bersangkutan.
Ide-ide dan gagasan-gagasan manusia banyak yang hidup bersama dalam suatu masyarakat, memberi jiwa kepada masyarakat itu. Gagasan itu tidak
berada lepas satu dari yang lain, melainkan selalu berkaitan, menjadi suatu sistem ini sistem budaya atau cultural system. Dalam bahasa Indonesia terdapat
juga istilah lain yang sangat tepat untuk menyebut wujud ideal dari kebudayaan ini, yaitu adat, atau adat istiadat untuk bentuk jamaknya.
Wujud kedua dari kebudayaan yang disebut sistem sosial atau social system, mengenai tindakan berpola dari manusia itu sendiri. Sistem sosial ini
terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia-manusia yang berinteraksi, berhubungan, serta bergaul satu dengan lain dari detik ke detik, dari hari ke hari, dan dari
tahun ke tahun, selalu menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata cara kelakuan. Sebagai rangkaian aktivitas manusia-manusia dalam suatu
masyarakat, sistem sosial itu bersifat kongkret, terjadi di sekeliling sehari-hari, bisa diobservasi, difoto, dan didokumentasi.
Selanjutnya Koentjaraningrat 1980: 217 menganalisa 7 unsur kebudayaan yang ditemukan semua bangsa di dunia. Ketujuh unsur universal
itu, yang sekaliannya merupakan isi dari semua kebudayaan yang ada di dunia ini adalah:
1. Bahasa, 2. Sistem pengetahuan,
3. Organisasi sosial, 4. Sistem peralatan hidup dan teknologi,
5. Sistem mata pencaharian hidup, 6. Sistem religi,
7. Kesenian.
2. Tradisi
Tradisi Bahasa Latin: tradition, atau diteruskan atau kebiasaan, dalam pengertian yang paling sederhana adalah sesuatu yang relah dilakukan sejak
lama dan menjadi bagian dari kehidupan suatu kebudayaan. Hal yang paling
7
mendasar dari tradisi adalah adanya informasi yang diteruskan dari generasi ke generasi baik tertulis maupun lisan, karena adanya ini, suatu tradisi dapat
punah. Tradisi merupakan roh dari sebuah kebudayaan, dengan tradisi sistem
kebudayaan akan menjadi kokoh. Bila tradisi dihilangkan maka ada harapan suatu kebudayaan akan berakhir di saat itu juga. Setiap sesuatu menjadi tradisi
biasanya telah teruji tingkat efektifitas dan tingkat efesiensinya. Efektifitas dan efisiensinya selalu mengikuti perjalanan perkembangan unsur kebudayaan.
Berbagai bentuk sikap dan tindakan dalam menyelesaikan persoalan kalau tingkat efektifitasnya dan efesiensinya rendah akan segera ditinggalkan
pelakunya dan tidak akan pernah menjelma menjadi sebuah tradisi. Tentu saja sebuah tradisi akan pas dan cocok sesuai situasi dan kondisi masyarakat
pewarisnya. Bastomi, 1984: 14 Tradisi atau kebiasaan merupakan suatu gambaran sikap dan perilaku
manusia yang telah berproses dalam waktu lama dan dilakukan secara turun temurun dimulai dari nenek moyang. Tradisi yang telah membudaya akan
menjadi sumber dalam berakhlak dan berbudi pekerti seseorang. Tradisi dalam pengertian sederhana adalah sesuatu yang telah dilakukan sejak lama dan
menjadi bagian dari kehidupan suatu kelompok masyarakat Coomans, 1987: 73.
Tradisi adalah keseluruhan benda material dan gagasan yang berasal dari masa lalu namun benar-benar masih ada kini, belum dihancurkan, dirusak atau
dilupakan. Disini tradisi hanya berarti warisan, apa yang benar-benar tersisa dari masa lalu. Seperti yang dikatakan Shils 1981:12, tradisi berarti segala
sesuatu yang disalurkan atau diwariskan dari masa lalu ke masa kini. Kriteria tradisi dapat lebih dibatasi dengan mempersempit cakupannya. Dalam
pengertian yang lebih sempit ini tradisi hanya berarti bagian-bagian warisan sosial khusus yang memenuhi syarat saja yakni yang tetap bertahan hidup di
masa kini Piotr Sztompka, 2011: 69-70.
8
3. Melestarikan