8
3. Melestarikan
Kebudayaan dapat lestari bila ada eksistensinya, maka upaya-upaya dalam kelangsungannya diperlukan: perlindungan, pengembangan, dan pemanfaatan.
Perlindungan meliputi upaya-upaya untuk menjaga agar hasil-hasil budaya tidak hilang atau rusak. Pengembangan meliputi upaya-upaya menggunakan
hasil-hasil budaya untuk keperluan. Untuk pengembangan budaya lokal dapat ditempuh dengan 2 arah yaitu
dengan mempertahankan eksistensi tradisionalnya di lingkungan suku bangsa, sehingga tetap merupakan bagian integral dari kebudayaan daerah. Dan disisi
lain perlu memperhatikan kebudayaan asing yang akan memperkaya kebudayaan nasional dalam pengembangannya diperlukan kreatifitas di dalam
tradisi warisan peninggalan budaya dapat dipilah menjadi 2 yaitu karya-karya budaya tangible dan intangible.
Untuk pembinaan kebudayaan yang diemban oleh berbagai pihak dan masyarakat dapat dikelompokkan dalam usaha-usaha menurut sifatnya dapat
dibagi sebagai berikut: 1. Pemeliharaam, perawatan, dan pemugaran;
2. Penggalian dan pengkajian; 3. Pengemasan informasi budaya dan penyebarluasannya;
4. Perangsangan inovasi dan kreasi; 5. Perumusan nilai-nilai dan sosiologinya. Pamerdi Giri Wiloso, 2012:
119-120 Masyarakat bukan hanya memiliki budaya tetapi membudaya, artinya
selain nilai-nilai yang ada dilestarikan juga akan muncul niali-nilai baru. Cepat atau lambat suatu kebudayaan akan terus bergerak maju. Selama masyarakat itu
hidup, selama itu pula budayanya akan terus berkembang. Budaya disini dianggap sebagai nilai-nilai dan membudaya diartikan sebagai proses
menghayati, melestarikan, mengembangkan, dan melaksanakan nilai-nilai yang berlaku. Dengan demikian, masyarakat tidak bersifat statis tetapi sebaliknya
dinamis dan itu dikarenakan adanya proses pembudayaan, yakni terus menerus menciptakan dan mewujudkan kebudayaan. Pendidikan merupakan pranata
9
sosial dimana kebudayaan itu berkembang. Sehingga antara kebudayaan dan pendidikan tidak dapat dipisah-pisahkan satu dengan yang lain. Dimana ada
kebudayaan disitu ada pendidikan. Dimana ada pendidikan disitu ada kebudayaan H. Abdul Latif, 2009: 11 - 12.
4. Slametan