Ruang lingkup Penelitian dan Keterbatasan Penelitian Definisi Operasional

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id Hipoptetsis Alternatif Ha: Ada pengaruh pembiasaan membca Al- Qur‟an terhadap kecerdsan spiritual siswa SMAN 1 Giri Banyuwangi.

I. Sistematika Pembahasan

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis membagi atas beberapa Bab. Pada tiap-tiap Bab dibagi atas beberapa atas beberapa sub-sub yang mana isinya antara yang satu dengan yang lain saling berkaitan , dengan maksud agar mudah dipahami. Adapun sistematika penulisan skripsi ini adalah : Pendahuluan berada pada Bab 1 yang memuat : latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, tujuan penelitian, ruang lingkup penelitian, dan sistematika pembahasan. Landasan teori berada pada Bab II : pada bab ini peneliti akan membaginya menjadi tiga bagian : sub bab pertama kegiatan membaca Al- Qur‟an yang meliputi pengertian pembiasaan membca Al-Qur‟an, dasar dan tujuan pembiasaan membaca Al-Qur ‟an, syarat-syarat pembiasaan membaca Al- Qur‟an, Adab membaca Al-Qur‟an, , hikmah membaca Al-Qur‟an Sub bab kedua merupakan tinjauan mengenai kecerdasan spiritual yang meliputi teori kecerdasan-kecerdasan manusia, pengertian kecerdasan spiritual, indikator-indikator kecerdsan spiritual, mengembangkan kecerdasan spiritual, faktor-faktor yang mempengaruhi kecerdasan spiritual. Sub bab ketiga tentang pengaruh pembiasaan membaca Al- Qur‟an sebelum pembelajaran terhadap kecerdasan spiritual siswa. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id Metode penelitian berada pada Bab III yang memuat tentang desain penelitian, kehadiran penelitian, lokasi penelitian, sumber data, prosedur pengumpulan data, teknik analisis data, pengeceka dan keabsahan data. Laporan hasil penelitian berada pada Bab IV yang memuat tentang latar belakang objek, pertama meliputi : sejarah singkat Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Giri Banyuwangi, profil, visi,misi, struktur organisasai, keadaan guru, dan karyawan, keadaan sarana dan prasarana. Kedua meliputi : hasil penelitian tentang proses pelaksanaan membaca Al- Qur‟an siswa Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Giri Banyuwangi dan pengaruh membaca AL- Qur‟an terhadap kecerdasan spiritual siswa SMAN 1 Giri Banyuwangi. Ketiga meliput: Hasil analisis terkait. Pembahasan hasil keseluruhan penelitian berada pada Bab V yang memuat tentang kesimpulan dan saran-saran. . digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 17 BAB II LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pembiasaaan Membaca Al Qur’an

1. Pengertian Pembiasaan Membaca Al Quran

Secara etimologi, pembiasaan asal katanya adalah biasa. Dalam kamus bahasa Indonesia biasa adalah lazim atau umum, seperti sedia kala, sudah merupakan yang tidak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. 1 Dengan adanya prefiks pe- dan sufiks –an menunjukan arti proses. Sehingga pembiasaan dapat diartikan dengan proses membuat sesuatuseseorang menjadi terbiasa. Menurut terminologi pembiasaan adalah sesuatu yang sengaja dilakukan secara berulang-ulang, agar sesuatu itu dapat menjadi kebiasaan. Dalam kaitannya dengan metode pengajaran dalam pendidikan Islam, dapat dikatakan bahwa pembiasaan adalah sebuah cara yang dapat dilakukan untuk membiasakan anak didik berfikir, bersikap dan bertindak sesuai dengan tuntunan ajaran agam Islam 2 . Pembiasaan dalam hal pembelajaran yang biasa menciptakan suasana religius di sekolah karena kegiatan-kegiatan keagamaan dan praktik keagamaan yang dilaksanakan secara terprogram dan rutin pembiasaan 1 Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 2005, h.146. 2 Armai Arief , Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam Jakarta: CiputatPress, 2002.h.110. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id diharapkan dapat mentransformasikan dan menginternalisasikan nilai-nilai ajaran agama Islam secara baik kepada peserta didik. 3 Pembiasaan manusia sebagai sesuatu yang istimewa, yang dapat menghemat kekuatan, karena akan menjadi kebiasaan yang melekat dan spontan, agar kegiatan itu dapat dilakukan dalam setiap pekerjaan. 4 Dalam dunia psikologi, metode pembiasaan ini dikenal dengan teori Operant Conditioning yakni membiasakan peserta didik untuk berprilaku terpuji, disiplin, dan giat belajar, bekerja keras dan ikhlas, serta jujur dan tanggung jawab atas segala tugas yang telah dilakukan. Metode pembiasan ini perlu dilakukan seorang guru dalam rangka pembentukan karakter, untuk membiasakan peserta didik melakukan prilaku terpuji, disiplin dan sebagaianya. 5 Adapun secara istilah, pembiasaan dapat diartikan oleh beberapa tokoh bni: a. Menurut Armai Arif pembiasaan adalah sebuah cara yang dapat dilakukan untuk membiasakan anak didik berfikir, bersikap dan bertindak sesuai dengan tuntunan ajaran agama Islam. 6 b. Menurut Abdul Nashih Ulwan kebiasaan adalah segi praktek nyata dalam proses pembentukan dan persiapan. 7 3 Ibid. 4 Ramayulis, Metodologi Pengajaran Agama Islam, Jakarta: Kalam Mulia, 2001, h.100 5 E. Mulyasa, Manajemen Pendidikan Karakter, h. 166 6 Ibid. 7 Abdul Nashih Ulwan, Pendidikan Anak Menurut Islam Kaidah-Kaidah Dasar, Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2000, h.60.