38 Tahap perubahan dari apa yang dirasakan secara tersembunyi yang
belum mengganggu
dirinya, kelompok
atau organisasi
secara keseluruhan, seperti timbulnya tujuan dan nilai yang berbeda, perbedaan
peran dan sebagainya. 3. Konflik yang dapat diamati perceived conflicts dan konflik yang dapat
dirasakan felt conflict muncul sebagai akibat antecedent condition yang tidak terselesaikan.
4. Konflik terlihat secara terwujud dalam perilaku manifest behavior Upaya untuk mengantisipasi timbulnya konflik dan sebab serta akibat
yang ditimbulkannya; individu, kelompok atau organisasi cenderung melakukan berbagai mekanisme pertahanan diri melalui perilaku.
5. Penyelesaian atau tekanan konflik Pada tahap ini, ada dua tindakan yang perlu diambil terhadap suatu
konflik, yaitu penyelesaian konflik dengan berbagai strategi atau sebaliknya malah ditekan.
6. Akibat penyelesaian konflik Jika konflik diselesaikan dengan efektif dengan strategi yang tepat maka
dapat memberikan kepuasan dan dampak positif bagi semua pihak. Sebaliknya bila tidak, maka bisa berdampak negatif terhadap kedua
belah pihak. Sutarto Wijono, 1993: 38-41.
5. Aspek-aspek Manajemen Konflik Interpersonal
Sutarto Wijono 1993: 42-66 menjelaskan ada tujuh aspek yang dapat dilakukan dalam penanganan konflik :
39 a. Menciptakan kontak dan membina hubungan
b. Menumbuhkan rasa percaya dan penerimaan c. Menumbuhkan kemampuankekuatan diri sendiri
d. Menentukan tujuan e. Mencari beberapa alternatif
f. Memilih alternatif g. Merencanakan pelaksanaan jalan keluar
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa aspek-aspek konflik seseorang terdiri dari menciptakan kontak dan membina hubungan,
menumbuhkan rasa
percaya dan
penerimaan, menumbuhkan
kemampuankekuatan diri sendiri, menentukan tujuan, mencari beberapa alternatif, memilih alternatif, dan merencanakan pelaksanaan jalan keluar.
6. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kemampuan Manajemen Konflik Interpersonal
Jalaluddin Rakhmat 2005: 39-43 berpendapat bahwa faktor yang mempengaruhi manajemen konflik interpersonal adalah:
a. Faktor Situasional Stimulus
yang menimbulkan
masalah, sifat-sifat
masalah, tingkat
kesulitan masalah, tingkat kepentingan masalah, dan lain-lain. b. Faktor Personal
Faktor personal di bagi menjadi dua, yaitu faktor biologis dan faktor sosiopsikologis. Faktor biologis adalah keadaan biologis yang terlalu
lelah, terlalu lapar, dan kurang tidur. Dalam keadaan demikian individu
40 akan mengalami penurunan kemampuan berfikir. Faktor sosiopsikologis
yaitu: 1 Motivasi, motivasi yang rendah mengalihkan perhatian, sebaliknya motivasi yang tinggi akan membatasi fleksibilitas; 2
Kepercayaan dan sikap yang salah, asumsi yang salah dapat menyesatkan; 3 Kebiasaan, kecendrungan untuk mempertahankan pola
berfikir tertentu atau melihat masalah hanya darisudut pandang menghambat pemecahan masalah yang efisien; 4 Emosi, emosi dengan
intensitas yang tinggi akan menghambat berfikir objektif. Menurut Boardman dan Horowitz Ahmad Thontowi, 2000: 12,
karakteristik kepribadian dengan efikasi diri yang tinggi berpengaruh terhadap gaya manajemen konflik individu. Karakteristik yang berpengaruh
adalah kecenderungan
agresif, keyakinan terhadap kebutuhan untuk
mengontrol dan
menguasai, orientasi
kooperatif atau
kompetitif, kemampuan berempati dan kemampuan menemukan alternatif penyelesaian
konflik. Boardman dan Horowitz juga mengatakan bahwa faktor jenis kelamin dan sikap etnosentrik sangat berpengaruh pada proses penyelesaian
dan akhir
konflik. Sikap
etnosentrik adalah
cara pandang yang
menggunakan norma kelompok sebagai tolak ukur dalam memandang segala sesuatu. Hal ini memperkecil kemungkinan terjadi proses pemecahan
masalah yang produktif dalam interaksi individu dalam kelompok berbeda. Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa faktor-
faktor yang mempengaruhi kemampuan manajemen konflik interpersonal adalah faktor situasional dan faktor personal yang terbagi menjadi faktor
41 biologis yaitu terlalu lelah, terlalu lapar, dan kurang tidur dan faktor
sosiopsikologis yaitu motivasi, kepercayaan, keyakinan dan sikap yang salah, kebiasaan, dan emosi.
7. Dampak Konflik