13
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Eskalasi Komitmen dalam Pengambilan Keputusan Investasi
a. Pengambilan Keputusan Investasi
Ibnu Syamsi 2000: 4 menjelaskan keputusan sebagai suatu unsur yang penting dalam organisasi, jiwa kepemimpinan seseorang dapat
diketahui dari kemampuan seseorang dalam mengatasi sebuah kondisi masalah yang sedang dihadapi dan mengambil keputusan yang tepat
untuk menyelesaikan masalah tersebut. Menurut Ibnu Syamsi 2000: 5 pengambilan keputusan merupakan tindakan manajer atau pimpinan
untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi dalam organisasi atau perusahaan yang dipimpinnya dengan memilih satu dari berbagai
alternatif yang disediakan. Menurut Kreitner dan Kinicki 2005: 5 pengambilan keputusan
decision making merupakan alat yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan suatu organisasi atau perusahaan. Arfan Ikhsan Lubis
2010: 271 menjelaskan pengambilan keputusan sebagai proses memilih di antara berbagai alternatif tindakan yang berpengaruh di
masa depan. H.A. Simon dalam Kartini Kartono 2006: 146 menjelaskan tiga
proses dalam pengambilan keputusan yaitu pertama, intelligence activity
merupakan proses
penelitian situasi
dan kondisi
dengan wawasan yang intelligent. Kedua, design activity merupakan
proses menemukan masalah, mengembangkan pemahaman dan menganalisis kemungkinan pemecahan masalah serta tindakan lebih
lanjut sehingga ada perencanaan pola kegiatan. Ketiga, choice activity merupakan proses memilih salah satu tindakan dari berbagai alternatif
pemecahan masalahan yang dimungkinkan. Arfan Ikhsan Lubis 2010: 275-277 menjelaskan teknik atau cara dalam pengambilan keputusan
yaitu rasional terbatas, intuisi, identifikasi masalah, membuat pilihan, dan perbedaan individual gaya pengambilan keputusan dan
keterbatasan organisasi. Menurut Kreitner dan Kinicki 2005: 5-13 terdapat tiga model
yang dapat digunakan oleh manajer dalam pengambilan keputusan. Model pertama adalah model rasional, model ini didasarkan pada
optimalisasi manajer saat membuat keputusan yaitu mulai dari memecahkan masalah hingga menghasilkan solusi yang terbaik. Model
rasional menggunakan empat pendekatan langkah logis untuk pengambilan keputusan yaitu mengenali masalah, menghasilkan solusi-
solusi alternatif, memilih sebuah solusi dari solusi-solusi alternatif yang disediakan, mengimplementasikan dan mengevaluasi solusi yang telah
dipilih. Model kedua adalah model normatif Simon, model ini untuk
mengidentifikasi proses yang benar-benar digunakan oleh manajer saat membuat keputusan. Model normatif Simon menganjurkan bahwa
pengambilan keputusan dengan pengolahan informasi terbatas dan penggunaan penilaian hasil temuan sendiri. Model ketiga adalah model
keranjang sampah garbage can, model keranjang sampah pengambilan keputusan dihasilkan dari interaksi kompleks antara empat
arus kejadian yang terpisah yaitu masalah, solusi, partisipan dan peluang pilihan. Menurut Kreitner Knicki 2005 model pengambilan
keputusan ini untuk menjelaskan bagaimana masalah, solusi, para partisipan, dan peluang kesempatan berinteraksi untuk mendapatkan
sebuah keputusan yang tepat. Yuliusman 2013 menjelaskan bahwa keputusan investasi
berfokus pada pilihan-pilihan apakah membeli aktiva, melaksanakan suatu proyek, dan membuat sebuah produk yang lebih mengarah kepada
kegiatan operasional. Investasi bisnis yang dimaksud Yuliusman 2013 harus memiliki dua karakteristik kunci yaitu investasi meliputi aktiva
yang dapat disusutkan, dan investasi tersebut diharapkan dapat menyediakan suatu hasil tertentu dalam periode jangka panjang serta
alternatif dari keputusan investasi dapat berupa screening decisions di mana keputusan-keputusan yang berhubungan dengan sebuah proyek
yang diusulkan memenuhi standar penerimaan yang ada. Berdasarkan dari penjelasan di atas, pengambilan keputusan
investasi adalah suatu alat yang digunakan untuk menyelesaikan atau mengatasi masalah dengan berbagai pilihan yang disediakan alternatif-
alternatif atas pertimbangan yang teliti mengenai aktiva perusahaan
yang berupa melaksanakan sebuah proyek maupun pilihan-pilihan yang berkaitan dengan kegiatan operasional perusahaan yang dapat
menguntungkan perusahaan dalam periode jangka panjang.
b. Eskalasi Komitmen