d Pimpinan hanya berkomunikasi apabila diperlukan oleh
bawahan. e
Hampir tidak ada pengawasan terhadap tingkah laku bawahan.
f Prakarsa selalu berasal dari bawahan.
g Hampir tidak ada pengarahan dari pimpinan.
h Peranan pemimpin sangat sedikit dalam kegiatan
kelompok. i
Kepentingan pribadi lebih penting dari kepentingan kelompok.
j Tanggung jawab keberhasilan organisasi dipikul oleh
perorangan. Berdasarkan penjelasan tersebut, Gaya Kepemimpinan Kendali
Bebas Laissez Faire yaitu pemimpin melimpahkan semua wewenang kepada bawahan, kebanyakan kegiatan dalam
pengambilan keputusan dan kebijakan dilakukan oleh bawahan. Selain itu, pemimpin berkomunikasi hanya seperlunya saja.
3. Keefektifan Monitoring Control
Menurut T. Hadi Handoko 1984: 25 controlling pengawasan merupakan penerapan cara untuk menjamin rencana yang telah dilaksanakan
sesuai dengan yang telah ditetapkan. T Hadi Handoko 1984: 25 juga menambahkan bahwa pengawasan controlling terdiri atas pengawasan
positif yang bertujuan untuk mengetahui apakah tujuan organisasi dicapai dengan efisien dan efektif sedangkan pengawasan negatif bertujuan untuk
menjamin atas kegiatan yang tidak diinginkan agar tidak terjadi kembali. Menurut Erizal 2013 monitoring merupakan kegiatan yang
mengamati, memastikan dan meninjau kembali untuk dipelajari secara terus menerus sehingga yang dilakukan oleh manajer pengelola proyek dalam
penggunaan sumber daya input, hasil yang ditargetkan dan tindakan yang
diperlukan sesuai dengan yang direncanakan. Berdasarkan penjelasan tersebut, monitoring control dapat diartikan suatu kegiatan yang diterapkan
secara berkala atau terus menerus untuk menjamin rencana yang telah dilaksanakan dapat berjalan sesuai dengan tujuan organisasi yang dicapai
secara efektif dan efisien sehingga kegiatan atau tindakan yang diterapkan dapat menghindari hal-hal yang tidak diinginkan oleh prinsipal.
Fama 1980 dalam Tosi dan Gomez-Mejia 1994 menyatakan bahwa praktik monitoring yang dilakukan oleh prinsipal terhadap agen manajer
merupakan suatu tindakan prinsipal untuk menyelaraskan kepentingan terhadap agen manajer, sehingga pengambilan keputusan yang salah oleh
agen manajer dapat dicegah. Bazerman 1994 menjelaskan perlu adanya sistem pengawasan dan pemantauan monitoring control yang membantu
memeriksa persepsi pembuat keputusan sebelum keputusan selanjutnya yang dibuat terbukti bermanfaat. Anthony dan Govindarajan 2011: 109-
110 menjelaskan setiap anggota individu organisasi atau perusahaan mempunyai tujuan pribadi masing-masing yang tidak selalu konsisten
dengan tujuan organisasi, controling yang memadai setidaknya tidak akan mendorong individu untuk bertindak melawan kepentingan organisasi atau
perusahaan. Penelitian Chong dan Suryawati 2010 menjelaskan bahwa dengan
membuat sebuah mekanisme pengawasan dan pemantauan monitoring control di perusahaan yaitu mendirikan Departemen Evaluasi Proyek yang
akan memantau seluruh aktivitas investasi perusahaan secara berkala
sebagai upaya untuk mengurangi kecenderungan manajer melakukan eskalasi
komitmen terhadap
sumber daya
proyek yang
tidak menguntungkan. Hasil penelitian Chong dan Suryawati 2010 dibuktikan
secara empiris bahwa manajer yang mendapatkan pengawasan dan pemantauan monitoring control memiliki kecenderungan kecil untuk
melanjutkan proyek investasi yang tidak menguntungkan bagi perusahaan atau memiliki kecenderungan lebih besar untuk tidak melanjutkan proyek
investasi yang tidak menguntungkan bagi organisasi. Berdasarkan penjelasan tersebut, Keefektifan Monitoring Control berarti suatu tindakan