Proses Penerbitan Buku Buku

90 Pedoman Publikasi Ilmiah Gambar 5.26 Contoh formulir pengajuan buku di LIPI Press Gambar 5.27 Contoh matriks perencanaan buku Penerbit Elex Media Komputindo 91 Pedoman Publikasi Ilmiah Setiap penerbit buku memiliki mekanisme yang berbeda dalan proses penerbitan, tetapi secara umum tahapannya adalah sebagai berkut:  Verifikasi: apakah seluruh naskah lengkap;  Penugasan kepada editor produksi: mengurus naskah sampai terbit;  Copyediting : perbaikan kebahasaan tanpa mengubah makna, penandaan dengan simbol-simbol yang hanya editor profesional dan pencetak yang paham;  Penulis menerima copyediting ; pemeriksaan oleh penulis;  Kuesioner pemasaran: mungkin penulis akan ditanya hal-hal yang akan membantu pemasaran dan periklanan;  Galley proof : periksa kembali opsional cetak coba dalam lembaran-lembaran lebar;  Page proof : periksa kembali dalam format sudah seperti buku;  Pencetakan dan penjilidan: bisa saja penulis diminta mengomentari sampul sebelum pencetak menggandakan;  Publikasi: buku dilepas, bisa melalui distributor; dan  Buku bisa dikirim ke penelaah untuk ditanggapi. Setelah buku siap untuk diterbitkan, biasanya penerbit menyampaikan kontrak yang berisi: royalti 15 penjualan net atau mungkin 10 dari penjualan kotor, uang muka royalti, biaya penyiapan naskah, kopi pengarang, dan biaya yang berkaitan dengan koreksi yang banyak

5.5 Akreditasi Penerbitan Buku

Saat ini, banyak usaha penerbitan ilmiah yang digunakan untuk menerbitkan hasil penelitian, tetapi tidak memiliki standar baku, baik persyaratan administrasi maupun mutu substansi dan penerbitannya. Beberapa institusi litbang membentuk lembaga penerbitan sendiri hanya dengan mencantumkan kata “press” pada unit yang sebelumnya memiliki tugas cetak-mencetak. Oleh karena itu, perlu ditetapkan pedoman untuk standar minimum suatu unit penerbit ilmiah, bimbingan, serta akreditasi atas kegiatan penerbitan ilmiah yang berlaku secara nasional Helmy 2017. Penerapan standar penerbitan ilmiah tersebut dapat meningkatkan mutu dan produktivitas publikasi ilmiah di Indonesia, yang pada akhirnya dapat meningkatkan daya saing hasil penelitian, baik secara nasional maupun internasional. Untuk itu, kebutuhan akan kehadiran penerbit ilmiah yang kompeten menjadi sangat penting dan mendesak guna mendukung terwujudnya keinginan meningkatkan publikasi ilmiah yang bermutu. Peningkatan mutu publikasi ilmiah diharapkan dapat dicapai dengan adanya penerbit ilmiah yang memiliki dewan editor dan panduan dalam proses penelaahan dan penilaian naskah. Keberadaan dewan editor dan adanya panduan penelaahan dan penilaian merupakan kunci bagi penerbit ilmiah. Hal ini selain untuk memastikan kelayakan substansi naskah yang akan diterbitkan juga dapat memberikan jaminan kepastian layanan kepada pengguna dan para pihak yang terlibat dalam proses penerbitan, serta memastikan proses dan luaran terbitan sesuai dengan kaidah dan ketentuan yang ditetapkan. Selain itu, hal yang perlu menjadi perhatian bagi penerbit ilmiah adalah Kode Etika Publikasi Ilmiah yang bersumber pada Committee on Publication Ethics COPE, yang pada prinsipnya menjunjung 3 nilai etik dalam publikasi: 92 Pedoman Publikasi Ilmiah 2. Kenetralan, yakni bebas dari pertentangan kepentingan dalam pengelolaan publikasi; 3. Keadilan, yakni memberikan hak kepengarangan kepada yang berhak sebagai pengarang; dan 4. Kejujuran, yakni bebas dari duplikasi, fabrikasi, falsifikasi, dan plagiarisme dalam publikasi. Ketiga prinsip tersebut diharapkan menjadi pedoman bagi penerbit ilmiah agar hasil kegiatan penelitian yang diterbitkan memenuhi kaidah-kaidah publikasi ilmiah dan diharapkan akan menjadi penggerak dalam peningkatan mutu terbitannya. Komite Nasional Akreditasi Penerbit Ilmiah KNAPI lahir sebagai wujud tanggung jawab moral LIPI dalam mendukung upaya pemerintah meningkatkan mutu publikasi ilmiah nasional. KNAPI dibentuk untuk melakukan penilaian dan akreditasi pada penerbit ilmiah, guna meningkatkan mutu buku ilmiah yang diterbitkan. KNAPI secara aktif turut berperan dalam menciptakan penerbit ilmiah yang profesional, dan didukung oleh pelaku yang berintegritas, berkompeten, berpengetahuan, dan berpengalaman serta mampu bersaing Helmy 2017. Kriteria penilaian akreditasi penerbit ilmiah dapat dilihat di Tabel 5.2 dan status penilaian akreditasi dapat dilihat di Tabel 5.3. Tabel 5. 2 Kriteria penilaian akreditasi penerbit ilmiah No Unsur Nilai Unsur Utama 1 Sistem manajemen penerbitan ilmiah 38 2 Subtansi Ilmiah 31 Unsur Penunjang 3 Konsistensi gaya selingkung 18 4 Kompetensi SDM dan infrastruktur penerbitan 13 Jumlah 100 Sumber: Helmy, 2017 Tabel 5. 3 Status penilaian akreditasi penerbit ilmiah No Unsur Nilai Keterangan 1 Tidak terakreditasi 65 Belum terakreditasi 2 Terakreditasi dengan syarat 65s.d70 Akreditasi berlaku selama satu tahun 3 Terakreditasi 70 Akreditasi berlaku selama tiga tahun Sumber: Helmy, 2017

5.6 Penerbitan Buku Terindeks Bereputasi ScopusWeb of Science

Scopus saat ini tidak hanya mengindeks jurnal dan konferenci tetapi juga mencakup buku ilmiah hasil penelitian atau tinjauan pustaka literature review . Bidang studi fokus pada ilmu sosial dan seni humaniora A H serta ilmu pengetahuan, teknologi pengobatan STM. Jenis buku yang diindeks ialah yang berupa monograf, karya referensi utama, dan buku teks tingkat sarjana. Buku yang tidak diindeks oleh Scopus ialah disertasi, atlas, buku tahunan, biografi, buku sains populer, manual, dll.